Senin, 30 Juni 2014

REMEMBER WHEN, DARLING...

REMEMBER WHEN

Beberapa hari yang lalu, menemukan video youtube  film  UP.
Entah kenapa saya menyukai film itu, mungkin diantara orang - orang lain juga yang menyukai film itu.

Namun jika sempat bukalah link youtube lagu remember when milik Alan Jakson yang videonya adalah ringkasan film UP.
Hahahahaha, bahasa saya... Ampun deh...


Saya hanya akan menuliskan lirik lagu Remember When milik Alan Jackson disini,
Dalam bahasa Inggris? Woooiyaaa dong ya.. Translet sendiri sana...


Remember when I was young and so were you
And time stood still and love was all we knew
You were the first, so was I
We made love and then you cried
Remember when

Remember when we vowed the vows
And walked the walk
Gave our hearts, made the start and it was hard
We lived and learned, life threw curves
There was joy, there was hurt
Remember when

Remember when old ones died and new were born
And life was changed, disassembled, rearranged,
We came together, fell apart
And broke each other's hearts
Remember when

Remember when the sound of little feet
Was the music
We danced to week to week
Brought back the love, we found trust
Vowed we'd never give it up
Remember when

Remember when thirty seemed so old
Now lookin' back , it's just a steppin' stone
To where we are
Where we've been Said we've do it all again
Remember when

Remember when we said when we turned gray
When the children grow up and move away
We won't be sad, we'll be glad
For all the life we've had
And we'll remember when

Remember When...

Note : Setiap sisi kehidupan punya hal manis, pahit, sedih, bahagia, suka dan duka untuk diingat.
Diabadikan didalam hati...Karna tidak semua hal perih itu menyakitkan.
Hhmmm...I miss you, so much. Are you???



Kamis, 12 Juni 2014

Short Messeges

Just only some question, for you..

"How should I love you?"
"How could i miss you?"

Without you...Do the same

Apa Mungkin?

Demi Tuhan, aku telah menahannya mati-matian;
Untuk tidak bertanya;
"Sedang apa, lagi dimana?"
"Sama siapa, ngerjain apa?"
"Sudah makan?"
"Kok, belum tidur?"
"Tadi gimana urusan kerjaan, beres?"
...Yah, aku mati-matian untuk tidak bertanya itu,
agar untuk membuatmu merasa, nyaman.


Meski kadang, aku berpikir.
Apa mungkin sebuah hubungan bisa berjalan,
Tanpa tahu segala macam hal itu?
(Bodohnya, aku bisa mendengar kamu berbisik dan menjawab "BISA")
Sekedar menyambung komunikasi dan pembicaraan.
Itupun jika label perhatian kau akan anggap jadi hal yang berlebihan.

Ya...Demi Tuhan aku menahannya mati-matian.
Apa iya cinta itu mengering, sehingga goresannya sudah samar terlihat.
Apa iya cinta bisa kehilangan suaranya, sehingga senandungnya tak lagi 
mendendang mesra ditelinga.

Note : Saat aku yang tidak mengerti, ketika kamu mengucap kalimat
"Saat jauh, 'toh' nggak ada bedanya, anggapan seperti apa  kita menganggap hubungan ini. Teman-kah, Pasangan-kah atau apa saja, terserah."




Selasa, 10 Juni 2014

Kalimat manis


Seorang kawan pernah berkata.
"Mencari teman hidup itu bukan perihal tampang, harta apa lagi gelar."
"Tapi tentang seseorang yang mau duduk bersamamu sampai rambut memutih 
dan raga tak mampu lagi berbuat banyak."

Aku rasa dia benar, banyak dari kita terdistorsi dengan tampang dan gaya,
lupa bahwa sebenarnya, berkomitmen itu tentang berkomunikasi.

Aku selalu percaya, cinta adalah reaksi kimia.
gabungan feromon, endorfin dan serotonin.
Setelah beberapa tahun zat - zat tersebut akan hilang dari pasangan.

Iya, cinta bisa menghilang.
lalu kenapa kakek nenekku bisa bertahan hidup berdua
 Sampai mereka meninggal?

Karena saat cinta menghilang, mereka punya sesuatu yang disebut kasih sanyang.
Kebiasaan, empati dan tentu saja komunikasi.
Jadi, untukmu, aku nggak tahu sampai kapan aku bisa jatuh cinta padamu.
Tapi, aku bisa jamin, aku akan jadi orang yang terbangun di sebelahmu dan mengatakan.
"Hidup akan baik - baik saja selama kita memiliki kita"

Note : Kalimat manis dari sebuah pic sahabat. Ko Steve dan Cie Patricia. 

Meski tanpa terlalu

Selamat Pagi Tuan,
Jarang sekali aku menyapamu sepagi ini.
Sepagi embun menyapa ujung - ujung ilalang.

Tuan,
Senang mendengar lagi kau memanggilku sayang.
Entahlah, apa istimewanya dirimu?
Aku takut menjadi terlalu.
Terlalu mencintai dan menyayangimu misalnya.
Meski kamu pernah bertanya, padaku.
"Apakah aku tahu, jika kamu begitu menyayangiku"

Tuan, 
Aku takut menjadi terlalu.
karna terlalu itu nantinya akan membuat 
Tangan ini meremas cinta dan rasaku.
Aku tiada mau seperti itu,
Sebab aku tahu engkau tidak ingin aku seperti itu.

Tuan,
Aku mencoba berdamai dengan pintamu,
Agar apa yang kita bina ini membuat nyaman,
Bukan membuatmu merasa terkekang dan tertekan.

Tuan, 
Maafkan aku untuk yang dahulu - dahulu.
Aku mencintaimu, 
Aku menyayangimu, 
meski.... tanpa terlalu.

Senin, 09 Juni 2014

Rindu di dalam kopi

Rindu dan kopi itu,
sama - sama mengganggu.
Kenapa?
Ya, keduanya akan membuat kita terjaga.
mengedip-ngedipkan mata berkali-kali.
Mondar-mandir, kesana-kemari.

hhmm, kenapa tadi harus minum kopi?
Jika dengan merindumu saja sudah cukup,
 jadi penghalang kantuk?

Dalam simpuh doa-doa malamku.


Ada getir dan luka yang kita berusaha lupa,
rumah dari sebentuk cita dan cinta yang entah sudah dimana letaknya.
Ada manis yang kau seduh diantara canda,
seketika pecah dan berkeping tak bersisa oleh kejamnya kata-kata.
Ya...aku berusaha untuk lupa,
agar segalanya akan jadi biasa dan baik saja.

Jarang bertukar pesan sudah menjadi hal yang lumrah,
Pergi begitu saja menjadi hal yang mudah.
Ya, mungkin saja perjalan ini membuat kita lelah.

Ada aroma wangi harapan,
diantara jalan yang bayangnya pun tak kelihatan.
Sudahlah, sayang.
Berdiam sajalah di bawah payung sementara hujan.
Mari kita nantikan saat pelangi menunjukan senyuman.
Dan aku bisa pastikan, segalanya akan tetap seperti sediakala.

Kita..Aku..Kamu..
Akan senatiasa bertemu.
Dalam simpuh doa-doa malamku.


Note : Semoga kita baik-baik saja, meski tak jarang nada-nada tinggi dan ego yang tak perlu itu, seringkali saling kita lemparkan. Bolak balik dan tumpang tindih. Sehingga hati menjadi tempat yang paling merasakan.



Jumat, 06 Juni 2014

Percayalah..

Kadang tertawa bersama segudang beban berat 
akan jadi hal yang luar biasa.
Cinta dan perasaan sayang bisa membuatnya terlaksana.

Berapa banyak orang yang berhasil dan bersyukur,
karena ia telah menghabiskan waktu 
bersama orang yang tepat?
Lantas apakah cinta bisa memilihkan orang yang tepat itu?
Atau justru perasaan sayanglah yang akan menyaringnya seiring waktu?
Entahlah...


note : Ada kutipan yang menarik 
Walaupun tidak ada hal lain didunia ini
yang bisa kau percayai,
Percayalah bahwa aku mencintaimu...
( Iliana Tan )
.........

Kamis, 05 Juni 2014

Dark and Distance

Someone Say's..
There is nothing dark,
There is less light.
I don't know how could he said that words.

But...it's like my relation ship.
Whereas we turn on light in outside
or the moon get more brighter,
may be we can see nice view.

May be the problem is distance.
Distance...distance...distance...
I repeated that word until no meaning again.

May be distance that make it darknest
or we had no saw same moon again.
Now, the world is going around,
and I'll be keep standing.
May be...I'll be able forgotten of you.

Ujung Waktu

Ujung waktu?
Satu-satu aku mengulang nya disini.
Diingatanku sendiri, berteman secangkir kopi yang mulai hangat terselimut angin yang bebas menari dan menjamah yang bersinggungan dengannya.

Ujung waktu?
Dalam retak yang kurekatkan satu persatu,
dengan selotip ingatan yang sejujurnya aku tahu,
tiada akan mampu merekatnya penuh dan utuh.

Ujung waktu?
Bukan sekedar racauanku saja.
Dan apa mungkin racauan ini bisa begitu nyata.
Tanpa adanya kamu dikehidupanku,
Yang aku sendiri tiada pernah tahu,
kearah mana kita berniat untuk berlalu.

Ujung waktu?
Entah bagaimana bisa dahulu,
Keyakinan untuk berdampingan denganmu,
Semacam aliran kuat arus deras yang tak terbendung.
Aku makin mengenalmu, aku makin mengerti caramu memandang hidup.
Dan sekali waktu aku bertanya, jika aku benar-benar kau letakan didalamnya.
Apakah masih bisa kau mempertahankan kehidupanmu yang selama ini?
Yang terkadang hanya memikirkan tentangmu dan dirimu saja.

Ujung waktu?
Ada ketakutan yang samar dihatiku.
Ketakutan aku salah memilihmu,
Ketakutan aku salah meletakan hati dan masa depanku.
Bersamamu..
Karna sekali lagi, memang kita yang menjalani ini.
Tapi jujurlah, bahwa ini tidak semata tentang kita.


Selasa, 03 Juni 2014

Was Still There...


This beat was still there
Though many year has buried
It still leaves a lot of memories
That I my self can't throw it away
But somehow the shadow
Or just a feeling
Present yourself to others
Equally thrilling
Though I have not met him
Is this indeed I ever experience
Like a dejavu
Always mysterious


Note : From sequel Mayasmara book...

Menerima Cinta

Untuk mengerti cinta itu apa, 
melakoninya adalah cara termudah untuk memahaminya.


Jika cinta adalah bait ucapan,
maka yakin sekali manusia akan terbatas 
menemukan kalimat untuk menterjemahkannya.


Rabalah ia (cinta) dengan apa adanya dirimu,
dan jadilah kamu seutuhnya,
saat berkubang didalam cinta...


Jangan jadi orang lain,
Jangan berpura-pura..
Terimalah cinta, sebagai anugerah sang kuasa...

Senin, 02 Juni 2014

SEBAGAIMANA

Aku tidak punya apa-apa untuk menjamin hatimu tetap
terjaga dalam kidung bahagia.
lantas aku pun bertanya-tanya, mengapa
aku berani menjatuhkan rasa pada hatimu? 

Aku tiada pernah tahu pasti kapan permulaan rasa ini tercipta...sebagaimana aku yang tiada pernah tahu
kapan dan bagaimana ini berakhir..

kadang persetan dengan norma.
lalu sebagian waras yang berasusila diluar sana
akan menunjukan kastanya yang bijaksana.
yah..tentu..tentu saja dengan rangkuman hujatannya.

salahkah menjadi beda...
beda dalam menentukan siapa yang dicinta? 
kewarasan itu apakah berbatas hanya dengan mengikuti kaum yang ramai.
ya kaum yang beramai-ramai bisa seenaknya mendikte.
Mendikte mana benat dan mana salah dalam kamus baku mereka.

entahlah, cintaku...entahlah..
apakah kita mengalah saja.. bermunafik dengan mengikuti yang ramai itu?
supaya kita bisa melenggang tanpa panah api yang siap mereka lepaskan kapan saja.

atau tetap berkeras kepala? 
menjunjung apa yang sebagian kecil kita mengangap benar?
semoga saja dari semua kesalahan dimata mereka yang ramai itu.
cinta kita akan mampu menjadi satu pembenaran.
pembenaran yang mereka tidak bisa salahkan.
semoga..aku sayang kamu...

tolong..jangan pernah berani-berani, kamu..
Tinggalkanku, sendirian.
Meski sekalipun surga adalah tujuan kepergianmu.
mintalah, untuk tinggal.
dua kali lipat lebih lama, bersama segenap egois ku...