Sabtu, 15 November 2014

Potongan Hidup


Hai..
Lama tidak menyapamu.

Tidak perlu bertanya pada desaunya angin yang menderu,
Pada campuran semacam aroma rindu.
Yang bayangannya menyapaku pelan-pelan dan menjauh.

Kamu berkata kitalah rindu itu,
yang saling memangku ingatan dan membaginya satu-satu.
Pada sudut lembayung dan lagit ungu bisu.

Tampaknya matamu dan mataku,
kembali saling mengakrabkan diri dan meyerukan sapa.
Meski hati berdegub kencang satu-satu.

Yah, potongan hidupmu terdahulu-lah aku.