Aku sempatkan menilik ke pekat kanvas angkasa
Menanti rasi bintang menjelmakan orion yang bercahaya
Ada pecahan - pecahan tanda tanya dan keinginan
Agar waktu bisa dijadikan sebuah perlintasan
Yang bisa begitu mudah untuk di loncati, olehku...
Pada pinta yang terbata satu-satu
kala sang bintang jatuh memunculkan diri, serta merta.
Aku melihat sekumpulan cahayamu menujuku
Aku memejam mata dan melihat kamu
merentangkan tangan melebarkan pelukan...
Malam ini aku berteman kamu
meski berupa siluet yang setipis kabut
dan kamu ada di sela-sela embun
yang perlahan menampakan wajah
basah, dingin, dan turun satu-satu
serupa gerimis tanpa rintik
Menanti rasi bintang menjelmakan orion yang bercahaya
Ada pecahan - pecahan tanda tanya dan keinginan
Agar waktu bisa dijadikan sebuah perlintasan
Yang bisa begitu mudah untuk di loncati, olehku...
Pada pinta yang terbata satu-satu
kala sang bintang jatuh memunculkan diri, serta merta.
Aku melihat sekumpulan cahayamu menujuku
Aku memejam mata dan melihat kamu
merentangkan tangan melebarkan pelukan...
Malam ini aku berteman kamu
meski berupa siluet yang setipis kabut
dan kamu ada di sela-sela embun
yang perlahan menampakan wajah
basah, dingin, dan turun satu-satu
serupa gerimis tanpa rintik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar