Menjelang pagi. Masih tak ada dialog, hanya terus diganggu pembicaraan monolog - DIK
Hari ini Tuhan tertawa lebar,
Skenarionya telah berhasil aku mainkan dengan benar.
Melihatmu berlalu hanya dengan pandangan nanar,
Tak ada sapa apa lagi kata menahanmu yang mampu terlontar.
Hari ini Tuhan Menugasiku dengan skenario edan,
Aku harus mati-matian menahan gumpalan kerinduan,
Tanpa boleh sedikitpun aku utarakan,
Dan hanya boleh sesekali melihatmu dari sisi yang berlawanan.
Oh..Tuhan, ini harus sampai kapan?
Hari ini Tuhan tertawa lebar,
Skenarionya telah berhasil aku mainkan dengan benar.
Melihatmu berlalu hanya dengan pandangan nanar,
Tak ada sapa apa lagi kata menahanmu yang mampu terlontar.
Hari ini Tuhan Menugasiku dengan skenario edan,
Aku harus mati-matian menahan gumpalan kerinduan,
Tanpa boleh sedikitpun aku utarakan,
Dan hanya boleh sesekali melihatmu dari sisi yang berlawanan.
Oh..Tuhan, ini harus sampai kapan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar