Kepada kamu, tuan yang kucinta..
Apa kamu mengerti arti kata terlanjur?
Ya, aku telah terlanjur..terlanjur mencintaimu..
Kepada kamu, tuan yang disetiap kali aku harap kamu sesekali menilik kesuatu arah dimana disanalah aku sedang berdiri memandangimu dengan harapan kau pun akan melemparkan pandangan kearah aku.
Kepada kamu, tuan yang selalu dilengkungi senyum bahagia.
tolong berhenti sepatah kata tentang dia.
tentang sosoknya yang menjadi buaian tidur dan sketsa matamu ketika terjaga.
Tiadakah arti seorang aku yang senantiasa berada di rotasimu berjaga?
Apakah benar cinta itu adalah perihal mengenai siapa yang lebih beruntung?
Apakah benar cinta itu perihal penantian yang mungkin saja tiada akan pernah berujung?
Dan, kepadamu tuan, aku membaitkannya dalam sulaman kata demi kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar