Lama tak menatap wajahmu,
Apakah guratan lelah makin bertambah di rupamu?
Kamu yang terbaik dari yang terbaik yang pernah aku miliki.
Senyuman getir menyeruak lebar,
mencoba agar ia mampu menghangatkan kalbu.
Ahh..aku terlampau merindu
Kamu priaku,
aku ingin bersandar dilenganmu.
Apa mungkin diantara rejaman jarak yang membentang?
Kamu sosok hebat yang tiada pernah mau terlihat,
Meski dirimu selalu saja terlibat
Dalam setiap keresahan yang menghebat
Sabarlah...Sabarlah...
Aku menenangkan diri dan menyemangati...
Bukankah masih ada esok dan esok lagi
Katamu..Kau pun begitu ingin bertemu
Semoga saja garis takdir seketika membeku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar