Kepak sayap kupu-kupu mengejutkanku
Sesekali melirik arloji yang memeluk pergelangan tangan
Ahh...bayangmu masih juga belum ditangkap
oleh retina mataku.
Semoga kamu tidak lupa, hari ini...
Sedari pagi aku mematut diri di depan cermin kamar
mengandai-andai, apakah kamu akan memujiku
dengan baju ini, yang warnanya adalah warna kesukaanmu
Ahh...Aku lupa, kamu jarang memujiku hanya karna sesuatu.
Aku memastikan sebuah bungkusan kecil didepanku.
Sebuah cup cake yang biasa saja, jauh dari kesan istimewa,
Kecuali karna cup cake itu adalah satu dari lima cup cake yang berhasil
Ahh...ya, berhasil aku selamatkan dari gosong, bantat dan gagal menghiasnya.
Sudah empat jam berlalu,
Pesan singkatku pun tak ada tanda - tanda bisa menemui frekwensi jaringan ponselmu.
Bahkan penjawab yang menyatakan jika kamu berada diluar jangkauan sinyalku sudah lebih dari berbelas kali aku dengar ketika mencoba menghubungimu...
Ahh...Mungkin satu jam lagi sebelum senja kamu akan tiba disini, memelukku meski untuk beberapa menit saja, ya...beberapa menit saja...Aku rindu
Semburat bahagia, begitu ringtone nada pesan masuk menggeliat di telingaku
Tapi...Ketergesaanku membacanya hanya menyisakan air mata...
"Nadia...dimana?. Bukankah sudah berkali Bunda Ingatkan, Lambang telah tiada, hari ini, bahkan esok pun kalian tidak akan punya waktu lagi untuk bersama-sama mencicipi cup cake itu, Sayang. Pulanglah, sebentar lagi senja dan malam akan tiba. Pulanglah, Sayang."
Note : Nadia...Amnesia... Dedikasi khusus untuk sebuah perasaan hati... Terimakasih atas waktu yang pernah ada, Terimakasih atas Kasih Sayang itu, Sayang...
Sesekali melirik arloji yang memeluk pergelangan tangan
Ahh...bayangmu masih juga belum ditangkap
oleh retina mataku.
Semoga kamu tidak lupa, hari ini...
Sedari pagi aku mematut diri di depan cermin kamar
mengandai-andai, apakah kamu akan memujiku
dengan baju ini, yang warnanya adalah warna kesukaanmu
Ahh...Aku lupa, kamu jarang memujiku hanya karna sesuatu.
Aku memastikan sebuah bungkusan kecil didepanku.
Sebuah cup cake yang biasa saja, jauh dari kesan istimewa,
Kecuali karna cup cake itu adalah satu dari lima cup cake yang berhasil
Ahh...ya, berhasil aku selamatkan dari gosong, bantat dan gagal menghiasnya.
Sudah empat jam berlalu,
Pesan singkatku pun tak ada tanda - tanda bisa menemui frekwensi jaringan ponselmu.
Bahkan penjawab yang menyatakan jika kamu berada diluar jangkauan sinyalku sudah lebih dari berbelas kali aku dengar ketika mencoba menghubungimu...
Ahh...Mungkin satu jam lagi sebelum senja kamu akan tiba disini, memelukku meski untuk beberapa menit saja, ya...beberapa menit saja...Aku rindu
Semburat bahagia, begitu ringtone nada pesan masuk menggeliat di telingaku
Tapi...Ketergesaanku membacanya hanya menyisakan air mata...
"Nadia...dimana?. Bukankah sudah berkali Bunda Ingatkan, Lambang telah tiada, hari ini, bahkan esok pun kalian tidak akan punya waktu lagi untuk bersama-sama mencicipi cup cake itu, Sayang. Pulanglah, sebentar lagi senja dan malam akan tiba. Pulanglah, Sayang."
Note : Nadia...Amnesia... Dedikasi khusus untuk sebuah perasaan hati... Terimakasih atas waktu yang pernah ada, Terimakasih atas Kasih Sayang itu, Sayang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar