Kepada kamu yang tiada pernah letih mencintaiku...
Aku tiada pernah menemukan benar - benar bagaimana dan hal apa yang membuatmu bisa sebahagia dulu.
Kepada kamu yang tiada pernah letih mengertiku...
Maafkan aku, yang tiada pernah bisa mengerti sederhananya pikiranmu untuk membuatku bahagia.
Kepada kamu yang tiada pernah letih memelukku dalam doa-doa mu...
Maafkan aku, yang belum bisa menjadi apa yang kamu mau.
Kepada kamu yang tiada pernah letih menerima segala kurangku...
Maafkan aku, yang kerap kali menuntutmu untuk menjadi ini dan itu
Kepada kamu...Aku mencintaimu sejak hari itu...
Sejak melihatmu dengan kemeja putihmu
Sejak membingkai senyum lugumu
Dalam ingatanku
Aku rindu, bersandar dibahumu lagi...
Aku tiada pernah menemukan benar - benar bagaimana dan hal apa yang membuatmu bisa sebahagia dulu.
Kepada kamu yang tiada pernah letih mengertiku...
Maafkan aku, yang tiada pernah bisa mengerti sederhananya pikiranmu untuk membuatku bahagia.
Kepada kamu yang tiada pernah letih memelukku dalam doa-doa mu...
Maafkan aku, yang belum bisa menjadi apa yang kamu mau.
Kepada kamu yang tiada pernah letih menerima segala kurangku...
Maafkan aku, yang kerap kali menuntutmu untuk menjadi ini dan itu
Kepada kamu...Aku mencintaimu sejak hari itu...
Sejak melihatmu dengan kemeja putihmu
Sejak membingkai senyum lugumu
Dalam ingatanku
Aku rindu, bersandar dibahumu lagi...
2 komentar:
What a lovely poetry....for a lovely one.
Probably :)
Posting Komentar