When Mars meet Venus , it's like you and me - I am your Queen and you are my King. We will be together and happily ever after till the end .
Sabtu, 31 Agustus 2013
Jumat, 30 Agustus 2013
Time to go away
"Siapapun yang akan kamu pilih, janganlah terburu-buru.
Biarkan cinta bicara dengan logika...
Tidak seseru saat jatuh cinta memang...
Tetapi dalam hidup terkadang tidak seru itu perlu..."
Membaca berulang kali kalimat itu
Menghela napas berulang kali saat membacanya.
Aku kembali membuka beberapa kalimat manis yang pernah kau kirim padaku...Ini salah satunya
Ditulis oleh : PhilipOakey, Giorgio Moroder
I only knew you for a while
I never saw your smile
Till it was time to go
Time to go away
(time to go away)
Sometimes it's hard to recognize
Love comes as surprise
And it's too late
it's just too late to stay
Too late to stay
We'll always be together
However far it seem
We'll always be together
Together in electric dreams
because the friendship that you gave
Has taught me to be brave
No matter where I go,
i'll never find a better prize
though you're miles and miles away
I see you everyday
I don't have to try
I just close my eyes
I close my eyes
Note : Darling, you so romantic ... Romantic people... Love you... Pandaaaa
Mencintai itu takdir
"Kamu bisa berencana menikahi siapa saja, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa.
Menikah itu nasib, mencintai itu takdir"
** Sudjiwotedjo**
Siapa yang bisa bermain-main dengan takdir Tuhan?
Tiada satu pun, Tuan.
Kamu adalah pemegang kuncinya, Tuan.
Akan kemana haluan ini kau arahkan
Aku hanyalah penumpang yang setia
Yang senantiasa berharap cemas dan bertanya-tanya
Akan kemana kau bawa aku turut serta
Apa lagi yang nantinya akan kau suguhkan pada retina mata
Tuan, padamu aku telah percayakan langkah
Tuntunlah hingga tiada lelah
Untuk senantiasa bersamamu pada jalur arah sama
Note : Secangkir susu hangat, mata yang tidak mengantuk, menanti segera pergi ketempat baru
Kita pernah ada...
Kita pernah ada...
Di bagian cerita para ranting dan dedaunan,
Kala mereka melihat kita berdampingan
duduk di bangku taman, ketika sedang berbagi pelukan
Kita pernah ada...
Dibagian birunya awan,
Kala seluasnya angkasa menjadi layar lebar
tempat kita menggurat impian tentang masa depan
Kita pernah ada...
Diantara keriuhan dan keramaian macetnya jalanan,
Saat kita saling bergandeng tangan menyusuri trotoar
sambil sesekali berbagi canda
Kita pernah ada...
Diremang sudut ruangan,
Saat kita saling berpandangan, menahan segenap emosi yang tertahan
Dengan segala cerita cinta kita didalamnya
Ya, kita pernah ada...Kita pernah ada...
Pertanyaannya apakah kau masih (pernah) mengingatnya?
Ketika sekarang...
Saat cinta bukan lagi, menjadi tempat bernaung yang nyaman
Di bagian cerita para ranting dan dedaunan,
Kala mereka melihat kita berdampingan
duduk di bangku taman, ketika sedang berbagi pelukan
Kita pernah ada...
Dibagian birunya awan,
Kala seluasnya angkasa menjadi layar lebar
tempat kita menggurat impian tentang masa depan
Kita pernah ada...
Diantara keriuhan dan keramaian macetnya jalanan,
Saat kita saling bergandeng tangan menyusuri trotoar
sambil sesekali berbagi canda
Kita pernah ada...
Diremang sudut ruangan,
Saat kita saling berpandangan, menahan segenap emosi yang tertahan
Dengan segala cerita cinta kita didalamnya
Ya, kita pernah ada...Kita pernah ada...
Pertanyaannya apakah kau masih (pernah) mengingatnya?
Ketika sekarang...
Saat cinta bukan lagi, menjadi tempat bernaung yang nyaman
Kamis, 29 Agustus 2013
Cemburu
Kita mencari tahu hal-hal yang sebenarnya sudah sangat kita tahu
Kita mempertanyakan segenap tanya yang jawabnya sudah pasti
Kita mencoba semua cara yang hasilnya kita pun sudah tahu
Kita...Berusaha...Bersekutu....
Kau tahu puing serpihan ragu itu masih begitu kokoh
Pilar angkuh sisa emosi pun masih berdiri tegak
Kamu...aku...kita...
Bersengaja menjauh, bersengaja menabur luka
Demi apa? Demi rasa yang tiada bijaksana, "cemburu"
Sayang, tidaklah kiranya perlu...
Kau ukur segenap sayang ini dengan besar atau kecilnya rasa cemburu itu
Sayang, tidaklah kiranya perlu...
Kau tunjukan segenap kasihmu dengan seringnya peringai cemburu itu
Tak perlu terlalu menuruti kata-kata sang bijak
Bahwa, cemburu adalah pertanda cinta...
Aku takan kemana-kemana, kau pun juga ku yakin akan tetap berada di gravitasiku
Jadi...adalah indah jika kiranya, menikmati cinta dan kasih ini...
Tanpa...Adanya rasa, Cemburu...Maukah kamu bersepakat sekali lagi? Sayangku...
Kita mempertanyakan segenap tanya yang jawabnya sudah pasti
Kita mencoba semua cara yang hasilnya kita pun sudah tahu
Kita...Berusaha...Bersekutu....
Kau tahu puing serpihan ragu itu masih begitu kokoh
Pilar angkuh sisa emosi pun masih berdiri tegak
Kamu...aku...kita...
Bersengaja menjauh, bersengaja menabur luka
Demi apa? Demi rasa yang tiada bijaksana, "cemburu"
Sayang, tidaklah kiranya perlu...
Kau ukur segenap sayang ini dengan besar atau kecilnya rasa cemburu itu
Sayang, tidaklah kiranya perlu...
Kau tunjukan segenap kasihmu dengan seringnya peringai cemburu itu
Tak perlu terlalu menuruti kata-kata sang bijak
Bahwa, cemburu adalah pertanda cinta...
Aku takan kemana-kemana, kau pun juga ku yakin akan tetap berada di gravitasiku
Jadi...adalah indah jika kiranya, menikmati cinta dan kasih ini...
Tanpa...Adanya rasa, Cemburu...Maukah kamu bersepakat sekali lagi? Sayangku...
Rabu, 28 Agustus 2013
Don't !
Jangan menghitung luka dari sebuah penantian panjang, jangan..
Jangan menghitung kecewa dari perhatian yang tak kunjung berbalaskan, jangan..
Jangan menghitung doa yang kau lantunkan saat keheningan untuk dia yang kau sayang, jangan..
Karena..
Apapun yang bisa kau hitung adalah segala sesuatu yang menantikan jawaban, untung atau rugi..
Dalam cinta tidak ada kalimat untung dan kalimat merugi..
Sebab, sejak awal saja kau sudah bisa mengkalkulasi ada berapa jutaan kerugian didalam nya...Oh, ayolah jangan minta aku untuk menjelaskan,
tentang apa saja kerugian itu.. Jangan...