Sabtu, 31 Agustus 2013

Setapak Sriwedari

"Setapak Sriwedari"
...Suara hati kita bergema melantunkan nada-nada...
...Melagu tanpa berkata, Irama hati kita bernada...
...Merayu tanpa bicara, melagu tanpa berkata...
...Seperti syair tak beraksara, seperti puisi tanpa rima...
...Seperti itu aku padamu...
                              **********



Memintal Doa

Aku memintal benang doa...
Kurajut dalam diam dan air mata
menjadi pakaian yang aku hadiahkan 
untuk kau jadikan selimut malam

Kuraih berjuta kejora
untuk menelaah semesta
kiranya rindu lebih berkuasa
malam ini, ya...malam ini
lebih dari malam-malam sebelumnya

Jumat, 30 Agustus 2013

Time to go away

"Siapapun yang akan kamu pilih, janganlah terburu-buru.
Biarkan cinta bicara dengan logika...
Tidak seseru saat jatuh cinta memang...
Tetapi dalam hidup terkadang tidak seru itu perlu..." 

Membaca berulang kali kalimat itu
Menghela napas berulang kali saat membacanya.

Aku kembali membuka beberapa kalimat manis yang pernah kau kirim padaku...Ini salah satunya
Ditulis oleh : PhilipOakey, Giorgio Moroder

I only knew you for a while
I never saw your smile
Till it was time to go
Time to go away
(time to go away)

Sometimes it's hard to recognize
Love comes as surprise
And it's too late
it's just too late to stay
Too late to stay

We'll always be together
However far it seem

We'll always be together
Together in electric dreams
because the friendship that you gave
Has taught me to be brave

No matter where I go,
i'll never find a better prize
though you're miles and miles away
I see you everyday
I don't have to try
I just close my eyes
I close my eyes


Note : Darling, you so romantic ... Romantic people... Love you... Pandaaaa 


Mencintai itu takdir


"Kamu bisa berencana menikahi siapa saja, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa.
Menikah itu nasib, mencintai itu takdir"
** Sudjiwotedjo**

Siapa yang bisa bermain-main dengan takdir Tuhan?
Tiada satu pun, Tuan.
 Kamu adalah pemegang kuncinya, Tuan.
Akan kemana haluan ini kau arahkan
Aku hanyalah penumpang yang setia
Yang senantiasa berharap cemas dan bertanya-tanya
Akan kemana kau bawa aku turut serta
Apa lagi yang nantinya akan kau suguhkan pada retina mata
Tuan, padamu aku telah percayakan langkah
Tuntunlah hingga tiada lelah
Untuk senantiasa bersamamu pada jalur arah sama


Note : Secangkir susu hangat, mata yang tidak mengantuk, menanti segera pergi ketempat baru



Kita pernah ada...

Kita pernah ada...
Di bagian cerita para ranting dan dedaunan,
Kala mereka melihat kita berdampingan
duduk di bangku taman, ketika sedang berbagi pelukan

Kita pernah ada...
Dibagian birunya awan, 
Kala seluasnya angkasa menjadi layar lebar
tempat kita menggurat impian tentang masa depan


Kita pernah ada...
Diantara keriuhan dan keramaian macetnya jalanan,
Saat kita saling bergandeng tangan menyusuri trotoar
sambil sesekali berbagi canda

Kita pernah ada...
Diremang sudut ruangan,
Saat kita saling berpandangan, menahan segenap emosi yang tertahan
Dengan segala cerita cinta kita didalamnya

Ya, kita pernah ada...Kita pernah ada...
Pertanyaannya apakah kau masih (pernah) mengingatnya?
Ketika sekarang...
Saat cinta bukan lagi, menjadi tempat bernaung yang nyaman


Kamis, 29 Agustus 2013

Cemburu

Kita mencari tahu hal-hal yang sebenarnya sudah sangat kita tahu
Kita mempertanyakan segenap tanya yang jawabnya sudah pasti
Kita mencoba semua cara yang hasilnya kita pun sudah tahu
Kita...Berusaha...Bersekutu....

Kau tahu puing serpihan ragu itu masih begitu kokoh
Pilar angkuh sisa emosi pun masih berdiri tegak
Kamu...aku...kita...
Bersengaja menjauh, bersengaja menabur luka
Demi apa? Demi rasa yang tiada bijaksana, "cemburu"

Sayang, tidaklah kiranya perlu...
Kau ukur segenap sayang ini dengan besar atau kecilnya rasa cemburu itu
Sayang, tidaklah kiranya perlu...
Kau tunjukan segenap kasihmu dengan seringnya peringai cemburu itu

Tak perlu terlalu menuruti kata-kata sang bijak
Bahwa, cemburu adalah pertanda cinta...
Aku takan kemana-kemana, kau pun juga ku yakin akan tetap berada di gravitasiku
Jadi...adalah indah jika kiranya, menikmati cinta dan kasih ini...
Tanpa...Adanya rasa, Cemburu...Maukah kamu bersepakat sekali lagi? Sayangku...



Rabu, 28 Agustus 2013

Don't !

Jangan menghitung luka dari sebuah penantian panjang, jangan..
Jangan menghitung kecewa dari perhatian yang tak kunjung berbalaskan, jangan..
Jangan menghitung doa yang kau lantunkan saat keheningan untuk dia yang kau sayang, jangan..

Karena..
 Apapun yang bisa kau hitung adalah segala sesuatu yang menantikan jawaban, untung atau rugi..
Dalam cinta tidak ada kalimat untung dan kalimat merugi..
Sebab, sejak awal saja kau sudah bisa mengkalkulasi ada berapa jutaan kerugian didalam nya...Oh, ayolah jangan minta aku untuk menjelaskan,
 tentang apa saja kerugian itu.. Jangan...

The end

Sayang...
Kini aku telah baik-baik saja, jadi silahkan kau lanjutkan langkahmu yang tertahan sejenak...

Sayang...
Bukankah perpisahan itu tidak perlu selalu menyakitkan dan menyedihkan...
Bukankah kemarin-kemarin sebelum kita saling disebut sebagai sepasang kekasih, kita adalah dua orang yang tidak saling mengenal dan  mampu menjalani segala hal itu sendirian?

Sayang...
Dalam cinta yang telah begitu susah payah kita upayakan,
berakhir atau berlanjut adalah sebuah pilihan dan kesepakatan
namun terkadang ego terlampau memberikan bekas luka
atas segala kata dan tindakan yang mungkin sangat tidak pantas
Maaf...Aku meminta maaf dan telah memaafkan...
Kini, mari kita saling melaju ke arah depan, lupakan yang terjadi diarah belakang itu
Biarkan dia hidup dikenangan, bukan di masa depan..



Saat Aku menjadi Kamu dan sebaliknya...


Kamu boleh berkata tidak membutuhkannya,
tapi tanpa sadar kamu menuntutnya dari sekelilingmu
Itulah, Cinta...

Apa yang berbeda disiang ini?
Kopi pahit yang semakin pahit ketika rindu menjadi bahan utama
setelah kopi itu sendiri diaduk tanpa gula

Kita ini ibarat arus laut dan sungai 
yang ingin bercumbu mesra di muara...
Namun begitu bersua, kita sadari kita berbeda 
dan ada garis pemisahnya

Pada akhirnya, berbicara atau tidak berbicara
akan menjadi hal yang sama menyenangkan
terutama bila bisa melakukan dua hal itu bersamamu

Kita bukan tentang apa yang kita jabarkan dalam ucapan,
terkadang kita yang sebenarnya justru apa yang tidak pernah 
mampu kita ucapkan... Benar?

Lihatlah jauh ke depan sana, Tuan.
Apakah sama yang kau lihat dengan apa yang aku lihat?
Jika berbeda, coba pikirkan lagi tentang kebersamaan kita saat ini


Thank You Untuk Cinta

Teruntuk Kamu...
Ada seikat kata-kata yang tidak pernah bisa kita ucap.
Dia hanya hidup dalam hening dan bernapas dalam sunyi.
Cinta....

Teruntuk Kamu...
Rinai gerimis yang seolah enggan turun, mengisyaratkan
bahwa rindu masih meragu. Benarkah dia dibutuhkan saat ini... Candu.....

Teruntuk Kamu...
Tak banyak yang bisa kita bagi, dalam cerita di suatu sore itu, hanya saling melempar tawa, dan hati menggema kata... Cinta.....

Teruntuk kamu...
Jika diam adalah pertanda, bahwa kata tak cukup berkuasa menjelaskan apa yang terasa oleh indra jiwa, maka diam akan jadi jawaabnya....

Aku masih ingat...Apa kau masih ingat?... Ya, perasaan cinta kepada orang yang sama, namun setiap hari selalu terasa berbeda... Indah itu, kamu...

Terimakasih atas segenap cinta, yang terang-terang kau tunjukan, maupun yang diam-diam kau sembunyikan... Dua-dua kini sedang mengetuk hatiku mesra... Miss You..



Selasa, 27 Agustus 2013

Kapan Ya???

Ada ruang sunyi dihatiku yang setiap pagi membutuhkan kamu untuk bersenandung dengan sapaan "Pagi, sayang"

Ada ruang sunyi dihatiku yang setiap siang tersenyum sesaat ketika kamu mengingatkan "Jangan lupa makan, sudah siang"

Ada ruang sunyi dihatiku yang setiap sore merasa kesal ketika kamu bilang "Ga' mandi? sudah jam segini"


Ada ruang sunyi dihatiku yang setiap malam menjadi hangat ketika kamu menyatakan "I wanna cuddle you, now"

Ya...kamu selalu berada di sebuah ruang sunyi dihatiku...
Suatu hari nanti, jika kamu bisa memanggilku dikeramaian seperti layaknya
kamu memanggil aku ketika kita hanya sedang berduaan saja denganmu...
Kamu tahu, ruang sunyi itu sudah tidak lagi aku perlukan untuk menyimpan KITA, diam-diam...
Dan kamu tahu...itu adalah saat-saat yang paling membahagiakan...
Kapan ya???



Prove that..enough...

Yang benar-benar mencintaimu, tidak akan pernah menyakitimu apalagi sampai mengkhianatimu...

Jika dia melakukan dua hal itu, sudah pasti dia tidak (lagi) mencintaimu, meski dulu mungkin dia pernah berkata mencintaimu...

Yah, perasaan manusia memang gampang berubah...Tidak bisa diukur...

Sebab kadang pengukur yang sesungguhnya hanya terlihat lewat bagaimana cara dia besikap dan memperlakukan kita...

Bukan sebaliknya dan dicari-cari...
Bukan pula lewat ribuan pernyataan,
Tapi lebih kepada bagaimana cara dia untuk bisa memberikan bukti..

I Just Want You

Bukan yang selalu disisi namun tidak perduli, namun yang jauh namun tetap memberi perhatian penuh...

Membaca kalimat itu menyadarkan diri sendiri,
Ingat ga' waktu awal-awal masih PDKT, buset dah perhatiannya ampun-ampun...Sampai kalau perlu kucing dan binatang peliharaan lain yang kita sayang juga ditanyain sama dia, sudah pada makan belum, sudah pada mandi belum...
Kesini-kesininya begitu sudah jadian...Hoooaaammm, boro-boro, kadang nge-read pesan aja dilama-lamain..Tau deh, mungkin memang lagi super duper sibuk. Tapi waktu pas baru PDKT, ga' pernah ada tuh kalimat sedang sibuk dan lain sebagainya.

Untuk bersama, kepribadian memang tidak harus sama. Tapi visi misi hidup, seharusnya sih sama...

Yah, untuk menyamakan kepribadian bukanlah hal yang mudah. Mengingat tiap manusia kan karakternya berbeda-beda.. tapi suka ga suka, kita harus menyamakan apa yang dinamakan visi misi dalam menjalani kehidupan. 
Ampun-ampunnya kalau punya kekasih yang sudah sumpah ke Tuhan tidak akan mau menjalani kehidupan yang sudah dijalani oleh kebanyakan orang diluar sana (Puyenggg)..
Jadi mau hidup seperti apa? Dan kerennya dia menjawab...

Dulu waktu masih zaman-zaman kuliah, sering ngobrol sama teman-teman.
Mereka pada ngomong, "Aku nggak mau jadi kayak papa mama."
 Sekarang hidup mereka persis (atau lebih parah) dari papa mama mereka. 
Dulu dengerin Metallica sekarang dengerin Celine dion.
Dulu nonton Usual Suspect sekarang nonton Transformer.
"I Swear to God, I will never be like them"

Hhhmm...cuma bisa tarik napas panjang, sebelum akhirnya memilih diam. Cinta oh cinta....
Lagi-lagi make me stupid dengan omong; "I just want you. That's it. All your flaws, mistakes, smiles, giggles, jokes, sarcasm. Everything, I just want you



Tanpa Kamu


Hal-hal bodoh yang tampak indah saat di balut cinta..
berbicara hingga dini hari, entah tentang apa saja itu,
sampai salah satu diantara kita mengalah karena terpanah rasa kantuk

Hal-hal bodoh yang kerap kita lakukan saat dikuasai ego dan mengatasnamakan cinta
Saling menyakiti dengan sikap dan kalimat-kalimat yang sungguh setelah terucap
Setengah mati hati ingin meralatnya agar kata-kata itu tidak pernah kita ucap dan kita dengar

Hal-hal bodoh yang kerap kita lakukan saat di lumpuhkan oleh cinta..
Saat setelah perdebatan panjang, ada yang mengalah diantara kita
dan kembali membisikan kalimat "I love You"
Stupid...kadang aku benci kalimat itu
Kalimat yang mampu membuat aku bahagia diantara tetesan air mata kesalku terhadapmu
Kalimat yang mampu membuat aku tersenyum diantara jeda emosi yang memuncak
Kalimat yang mampu membuat aku, mampu membuat kamu, saling menyadari
Bahwa dunia tidak akan sama warnanya, bahwa gelak tawa tidak akan sama rasanya
Tanpa kamu...Tanpa kamu...Tanpa kamu...
I love You...


Berbagi Kehidupan

Sayang...
Hidup bukanlah tentang apa saja yang sudah kita miliki saat ini.
Hidup bukanlah tentang apa saja yang sudah kita bisa raih saat ini.
Hidup adalah tentang apa yang sudah kita persiapkan untuk esok hari.
Hidup bukan tebak-tebakan atau teka-teki, meski terkadang masalah perlu kita selesaikan dengan sepenuh hati.


Sayang...
Kita adalah orang yang saling menikmati hidup,
menyukai apa yang disebut sebagai kebebasan...
Tapi sekali lagi, hidup tidak selamanya bisa sendiri,
kita butuh langkah lain untuk menemani...
Kita butuh tempat yang disebut rumah,
untuk kita kembali pulang dan menepikan diri...

Sayang...
Seperti apakah hidup kita nanti?
Satu jawabnya, kita adalah hidup itu sendiri...
Dan...Siapkan kamu, membagi hidup itu bersamaku?



Inilah KITA

Kita selalu punya pilihan dalam hidup,
bukankah begitu, Tuan?...
Jarak itu menyakitkan,
meski kita selalu menyelesaikannya dengan senyuman
dan selalu saling meyakinkan, bahwa....
Kita akan bisa melewatinya satu hari lagi...
Sampai tibanya sang pertemuan 
yang begitu kita nantikan



Kita seakan tidak pernah kehabisan cerita,
untuk kita ceritakan pastinya...
meski di celah-celahnya ada rasa marah, 
Katamu, hidup denganku pasti tidak akan pernah 
menjadi sesuatu yang membosankan
( Yah...mengingat kita berdua sama-sama pembosan )


Sejak awal dulu di pertemuan,
 aku masih meraba-raba maksud Tuhan
mempertemukan aku dan kamu 
Semakin lama, saya mulai memahami,
 kalau cinta itu pengaruhnya begitu besar.
Dan bagi saya...
Selama apapun kamu bisa menemani saya,
Saya akan temani kamu...



Senin, 26 Agustus 2013

Over the Rainbow


Kau tahu tempat kita bersuka cita menanti pelangi, setelah hujan yang sebelumnya mendung.
Kamu selalu benci mendung, "jelek...hitam...kelam...suram..." katamu
Tuan, kau suka pelangi, bukan?...Dengan cara apa pelangi bisa berkunjung kehatimu?
Bila tiada mendung yang muram lebih dulu datang, bila tiada hujan yang lebih dulu terjun?

Kamu bilang, langit begitu sempurna saat ada pelangi...
Kamu bilang mengapa Tuhan disebut hebat karena menciptakan pelangi?
Kamu bilang, karena Tuhan tidak menambahkan warna biru, didalam warna pelangi itu.

Dan Tuan, aku tahu, kau pecinta warna biru...
Apakah aku pelangi bagimu?
Apakah aku pelengkap warnamu?
Tapi, Tuan?
Apakah kamu tidak akan benci aku?
Karena sebelum aku 'sang pelangi' ini muncul.
Akan ada mendung, hujan dan gemuruh petir menggemuruh.
Bukankah kau benci itu, Tuan?


Note : I miss u...Kamu pasti sangat tahu itu...Dan tulisan ini adalah teriakan-teriakan rinduku, padamu...Tuan...


Where are you...

Suasana selalu mampu membiuskan keterasingan sunyi yang menampar hati hingga nanar...
Terlebih ketika gerimis dengan centilnya turun satu - satu dan berdansa di jalanan beraspal yang serta merta menggeliat mengeluarkan kepulan asap...
Yah, seharian panas tanpa hujan...Lumrahlah jika tetesan air mata langit membuatnya menjadi begitu....

Pada matahari yang malu-malu menyingkir dari balik kelabu sang awan yang menggantung pekat...
Aku membisikkan tanya, dimana kamu?


Minggu, 18 Agustus 2013

And then I met you

Di ujung jenuh yang menjadi-jadi, aku berharap ada setitik cerah yang membawa aku berlari pergi, menjauhi ini untuk sementara...

Rindu akan aroma alam, dimana hidup tampaknya cukup sederhana, tanpa perlu terlalu banyak yang diperjuangkan dan digenapi...

Ingin hidup dengan bebas, kemana saja ingin melangkah dan kemana saja ingin menuju. Lantas apakah akan menjadi semudah itu?... Sesederhana itu??

Rumah adalah tempat kembali yang nyaman...bagi setiap hati yang rindu pulang
Yang begitu kangen akan aroma masakan bunda, gelak tawa orang-orang yang kita panggil dengan sebutan keluarga...

Tapi bagaimana jika kita membuat semua tempat menjadi rumah kita?
Saat kita bisa memainkan peran kehidupan sebagai apapun yang kita suka dan sedang kita jiwai sekarang.

Kadang menyenangkan menulis sebuah kisah atau cerita...
Dimana disana kita bisa menjadi apa saja, bisa mempunyai apa saja, bisa pergi kemana saja...
Tapi dunia itu hanya tercipta lewat imajinasi semata yang akan segera siuman menuju dunia nyata...

Kini, aku ingin merubah cerita, haruskan aku merubah cerita, aku lelah dengan yang lalu...
aku lelah dengan ceritaku saat ini...dan Tuhan menjawabnya...And then I met you...

Maukah kamu, menulis cerita baru bersama-sama. Kita akan ciptakan dunia kita, rumah hangat milik kita yang pemandangannya adalah pantai yang luas. 
Kita akan terbangun ketika malam pekat ditaburi bintang, seraya mendengar deburan ombak bersenandung mesra.

 Bergandeng tangan menuju bibir pantai, merasakan air laut malam hari, berdua. Maukah, kamu?



Jumat, 16 Agustus 2013

My simple question

Aku bertanya padamu lewat hati.
Adakah orang yang mampu hidup sendiri dan merasa bahagia, walaupun kamu menganggap cinta bukanlah segalanya?


Aku ingin bertanya padamu lewat hati.
Adakah orang yang setia menjalani malam sepi sendiri, walaupun mungkin kamu bilang banyak hal yang bisa dilakukan seorang diri.

Aku ingin bertanya padamu lewat hati.
Jika aku sudi menemanimu, apakah kamu masih akan bilang bahwa,
cinta bukanlah segalanya?


Aku ingin bertanya padamu lewat hati.
Jika aku mau menemanimu menghitung detik malam sepimu,
masihkan kamu akan melakukan banyak hal seorang diri?


Aku rindu kamu yang dulu,
mungkin salahku...
hingga aku merasa kehilangan kamu,
yang dulu...


Apakah kamu juga merasa kehilangan aku yang dulu?
Namun sesungguhnya aku masih seperti yang dulu,
Masih seperti sedia kala,
ketika pelatuk pistol tanpa peluru itu
pernah kau arahkan kejantung hatiku.

note : ..........................



Kamis, 15 Agustus 2013

Because of You


Aku ingin duduk berhadap-hadapan denganmu...
Menatap lama-lama kedua bola matamu, lagi...
Aku ingin melihat, apa aku masih disana...

Sedetik lalu perpisahan kita...
Aku kesulitan mengingatnya, diantara ingatanku yang setajam belati...
Ada perih yang menyayat perlahan-lahan, menyeretku untuk menyerah dan kalah...

Kamu pasti tahu, aku tidak pernah mau menyerah begitu saja...
Tidak untuk kali ini...

Terlalu banyak masih waktu 
Yang akan memihak kita untuk bersama
Masih ingat matahari terbit pagi hari yang sempat kita nikmati
Masih ingat?

Because of you..
Yes, because of you..
untuk kamu, yang pernah bilang
Rela, menukarkan masa depan...
Untuk menikmati segala hal yang bisa kita nikmati saat ini

Because of you, i hope you always loving me.
Because, I love you...

Tentu saja, bersamamu.

Dan aku ingin kau bicara..
Bila aku tak seperti inginmu, maaf..
Bila aku tak seperti apa yang kamu pernah bayangkan, maaf..

Aku adalah kumpulan sepi yang ingin merasakan tawa, tentu saja bersamamu..
Aku adalah kumpulan kecewa yang ingin merasakan bahagia, tentu saja bersamamu..

Sedangkan kamu, apakah juga begitu?
Inginkah bersamaku?
Selalu?

Menyentuh Angkasa

Hai, angkasa..
Apa kabarmu, malam ini?
Ada yang baru?
Yang mungkin ingin kamu ceritakan padaku?
Tentang cinta, rindu atau rasa sepimu.

Hai, angkasa..
bisik mu masih jelas terdengar.
Ada rindu diam-diam yang terpendam dalam-dalam
Yang mengetuk pintu ingin keluar

Hai, angkasa..
Kau tahukah arti ketika jemari saling menggenggam?
Kau tahukah arti keinginan yang terpaksa harus dibuang?
Disingkirkan, dilupakan dan di tiadakan?

Aku tahu rasanya itu.
Aku tahu getirnya..
dan, sekali lagi..
Aku hanya bisa diam-diam
memendamnya dalam-dalam..

Selamat malam, angkasa..


Selasa, 13 Agustus 2013

Saat Senja Bersenandung


Lama, ga ikutan nulis puisi senja @klubbuku 
Beberapa karya sempat muncul sore tadi
Ada yang di retwit dan dijadikan favorite sama temen klub buku

Saya ingin mengajak teman-teman klub buku 
yang sudah bersenandung senja untuk meramaikan blog saya.
Berikut beberapa karya saya dan teman-teman


Kaukah senja yang diam menitip rindu?
Yang mengintip dibalik ragu?
Yang meneteskan rasa ingin bertemu?
@RyAngeline88

Jika sempat, sudi kiranya berhenti sejenak,
temani tarian senjaku.
Aku tiada berkawan sore ini.
Sudikah, kamu?
@RyAngeline88

Gerimis menyisakan manis,
Pada uraian tawa kita yang membias bisu
Pada senja ungu.
Ingatkah, akan bahagia dulu?
@RyAngeline88

Hai tuan, mengapa baru datang sekarang?
Saat senja tua mulai pulang.
Saat dia lupa bahwa malam pasti datang.
@RyAngeline88

Lelahkah kau sore ini, tuan?
duduklah disampingku.
Kita santap senja berdua. 
Sambil mulai menulis lagi mimpi esok hari
@RyAngeline88

Serpihan hati berbaur dengan kepingan cinta;
Terserak dalam pecahan tangis. 
Kita hidup demi cinta, senja.
@lienha_astuti

Senja adalah\
renungan masa lalu dan 
cerminan untuk masa depan
@anniach

Senja kali ini tetap kau
Yang mendiami pikiranku
Masih tentang rindu
Yang kujanjikan untukmu
@hujanrintih2

Kepergianmu,
membentangkan senja sunyi
dan asing dalam dadaku,
dan rindu menjelma daun-daun
yang berterbangan menjauh
@Dindadari

Senja : 
Sebias kepingan kaca,
dibalik jendela
@terkalungrindu



Rabu, 07 Agustus 2013

Twin Dumb...


Rupanya kita sama-sama pembunuh,
bagaimana tidak? kita berhasil membunuh arus deras rasa yang kerap kali muncul setiap mata kita bertemu pandang.

Rupanya kita sama-sama pembohong,
bagaimana tidak? kita berhasil membohongi seisi dunia
lebih-lebih kita telah berbohong pada hati kita.

Rupanya kita sama-sama kuat,
bagaimana tidak? kita begitu kuat untuk mendiamkan gejolak
menguatkan diri atas nama ego.

Rupanya kita pun sama-sama bodoh,
bagaimana tidak? kita menjadi pandir dalam menjawab rasa
Yang meminta kita untuk saling mendekap mesra

Entahlah, kapan kita kan bisa.
Sama-sama memulai,
Sama-sama memperjuangkan,
dan...
Sama-sama saling membuang gengsi
untuk minimal sekali saja,
menggaris senyum
semanis senyum yang selalu kau lengkungkan
tiap kali kamu bertemu dengan mereka.



Tetap Saja Ini Kenangan.


Rindu itu menepikan pagi hari pada secangkir ingatan.
Pada wajahmu yang kubingkai dengan kayu mahoni tua,
 aroma kangen yang kencang.
Aroma perih yang kusulam diam-diam,
 pada kanvas bisu yang menabahkan keinginan.
Keinginan untuk menahanmu sedikit lebih lama, 
ketika kau bilang sudahi saja ini semua.

Yang tersisa di genggamanku hanya setumpuk kenangan.
Yang ingin sekali aku cari tahu,
apa kau masih ingat?

Manis gula pada kopi pahit yang pekat,
Manis, namun pahit.
Pahit, namun manis.

Kepadamu, yang pernah menitipkan bahagia.
Kepadamu, yang telah mengambil paksa apa yang kamu titipkan

Aku berharap, cintamu adalah dia yang kau cintai sekarang.
Aku berharap...Meski bahagiamu bukan lagi aku.
Tapi kamu pasti sangat tahu, bahagiaku (pernah), seorang, kamu...


Dan Kita, Akankah?...

Seperti tutur sepenggal_malam
"Jangan lelah, sayang. Perjalan cinta ini masih teramat panjang. Pulanglah sebelum rindu tiba, biarkan sedih dan bahagia \
datang pada waktunya..."

Seperti katamu, 
"Hanya aku satu-satunya yang bisa membuat cinta ini tidak semestinya, hanya aku yang berikutnya paling berkuasa membuat cinta ini tidak berhasil, selain Tuhan tentunya. Karena, begitu aku menyerah kalah dan pasrah, maka...niscaya episode cinta yang  kita tulis bersama skenarionya, akan berakhirlah sudah"

Meski tanpa kau tahu;
Aku sering menyimpan bongkahan bahagia kita ketika bersua,
Hanya sekedar untuk berjaga-jaga, kiranya waktu mungkin akan berkata lain,
Bagi apa yang dengan lantang kita inginkan menjadi "Iya"

Note : Thank You, untuk design ucapan selamat idul fitrinya. Buat kamu yang senantiasa beribadah di gereja. Thank you untuk mengingat Rectoverso, saat mendisignnya...


Replika Sinopsi

Dan..terkadang ada sesuatu yang memang tak ada jawabnya, kau hanya cukup menyentuhnya dan melibatkannya di dalam dirimu agar menemukan jawabannya.


Dalam cinta yang kau hadirkan,
aku bisa merasakan pergantian cuaca didalamnya..Kadang ada mendung yang hadir tiba-tiba, tanpa rencana...
Kadang mentari terbit begitu teriknya,
 lalu tersapu gelegar guntur yang membahana.

Kau punya cara tersendiri yang berbeda dari kebanyakan laki-laki yang aku pernah tahu.
Dan itulah salah satunya, yang membuatku meneguhkan hati...
Untuk bersedia mengikatkan setia, pada seikat cinta yang kau tawarkan manja.


Note : Hujan lagi...Lagi hujam...








Selasa, 06 Agustus 2013

Semoga...Kau tidak akan pernah lupa



Semoga kau tidak akan pernah lupa,
akan sisa-sisa ampas kopi yang menemani kita bercerita.

Semoga kau tidak akan pernah lupa,
Suara jangkrik di sela bebatuan rumah batu yang kita nikmati dari beranda

Semoga kau tidak pernah lupa, 
Sepiring nasi hangat sajian khas kotamu berada, ketika matahari belum sempurna bercahaya

Semoga kau tidak pernah lupa,
Ruas jalan yang panjang yang pernah kita susuri saat macet dari kotamu dan kota tetangga

Semoga kau tidak akan pernah lupa,
Semangkuk mie hangat disela-sela berisiknya suara kereta 

Semoga kau tidak pernah lupa, 
Karena setiap sketsa aku uraikan sederhana, 
Saat ada tawamu, tawaku, tawa kita didalamnya
Saat ada amarahmu, amarahku, amarah kita didalamnya
Saat ada pelukmu,pelukku, peluk kita didalamnya.

Semoga...
Kau tidak akan pernah lupa.


Caraku Mencintaimu

Andai aku bisa...aku ingin menjadi malam disiangmu
Andai aku bisa...aku ingin menjadi bulan disiangmu
Andai aku bisa...aku ingin jadi laut dibukitmu
Andai aku bisa...aku ingin jadi tawa ditangismu
Ya...Andai aku bisa...

Karna aku adalah rumah bagi segenap sedih dan keluhmu
Karena aku adalah istana bagi segenap kecewa dan lukamu
Karena aku adalah diary bagi segenap tawa yang enggan kau bagi pada semesta raya...
Ya...Karena aku...

Karena ketika aku mencintaimu...aku tidak meminta kau balas mencintaiku
Karena ketika aku mencintaimu...aku tidak meminta kau akan menyambutnya
Karena ketika aku mencintaimu...aku tidak meminta kau bersuka cita
Ya...Karena ketika aku mencintaimu...Segalanya telah menjadi sempurna
Setikdaknya bagiku, bagi hatiku...

Diam ini keriuhan

Setiap buku adalah bisu yang menemaniku melupakan segala hal tentangmu yang kubiarkan beku dalam etalase buram.
Sebab kita hanya saling mengisi masing-masing hati, 
yang sebelumnya telah penuh terisi.
 tentu saja oleh entah siapa-siapa mereka itu?

Bisakah aku menghabiskan sisa waktu ini, untuk mencintaimu?
Sebab aku menyimpannya dalam rak berdebu yang rahasia tentu.

Menyenangkan meski sesekali kita kehilangan kalimat dalam bisu yang terasa nikmat, saat hanya keheningan yang lewat.

Kita dibawa berjalan-jalan oleh kenangan, yang terkadang membuat langkah terhenti dan mengusap air mata.
Menangisi apa? atau justru kita berbahagia? karena masih mampu ingatan kita mengulangnya.



Terlanjur Sayang


Menjaga segala rasamu, agar dirimu selalu merasa, akan cinta kita
Apakah diriku yang bersalah, hingga pisah didepan mata?
Tetapi diriku masih tetap cinta kamu kasih, 
selamanya sampai kapan juga..
Santun berkata, kaupun menanyakan
mengapa cinta dipertahankan?
tetapi haruskah dipertanyakan, bila kuterlanjur sayang
"Nathan - Terlanjur Sayang"


Aku mencoba menggunting potongan kenangan yang tak pantas dibukukan,
sementara kau menjahitnya lebih erat. Lebih lekat
--Rizki F. Ramadhani--

Cerita hati tak bisa sembarang aku sambungkan. Karena kepingan dari setiap guntingan itu 
punya benang merah sendiri
--Zahroini Rahmah--

Kau bentuk afeksi, diantara kusutnya guntingan sakit hati.
lekaslah akhiri, akan kubuatkan kau origami cinta sejati.
--edhowimba--

Dimalam kau tak lagi melihatku, lentik mata athena, menggunting rapih rindu
yang disampaikan padamu
--EdriaKids--


Note : Inspirasi dari puisi malam @nulisbuku... kelewatan jam pas mau ikutan, saya abadikan di blog saya aja ya.. Permisi-permisi... Insomnia akuttttt...



Hee Ah Hee, sang Pianis.

"Pengembangan dimulai pada saat kita mulai
 menerima kekurangan"
** Jean Vanier **

Seberapa besar kita menyadari potensi diri kita, kawan?
Seberapa sering kita membatasi diri kita untuk meraih apa yang sebenarnya mampu kita raih?

Kita merasa tidak mampu karena terlampau sering menghitung kekurangaan-kekurangan yang kita miliki.
Padahal coba kita pikirkan dan menyadari, bahwasanya kekurangan bukanlah penghalang meraih sukses..
Dengan keyakinan dan kepercayaan kita terhadap Tuhan kita, 
maka niscaya langkah kita dalam mencapai tujuan akan semakin mudah.

Pernahkah anda melihat, betapa banyak orang yang memiliki kekurangan dan cacat
 mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Salah satu penyandang cacat, Hee Ah Hee ( pianis korea berbakat ) kelahiran tahun 1985.
Ia terlahir dengan hanya memiliki 4 jari, masing-masing 2 jari kanan dan 2 jari kiri.
Ia menderita penyakit 'lobster claw syndrome' jari yang bengkok menyerupai lobster.

Sewaktu Hee Ah Hee duduk di bangku TK, ibunya memasukannya ke les piano.
Tujuannya adalah supaya jari-jarinya kuat untuk memegang pensil saat menulis.
3 bulan awal ketika dia belajar, gurunya mengeluarkannya karena merasa 
tidak sanggup untuk mengajarinya dengan kondisinya yang cacat tersebut.

Namun, sang Ibu dan Hee Ah Hee tidak putus asa. 
Setahun kemudian ketekunan itu membuahkan hasil 
dengan berhasilnya dia menjuarai kejuaraan piano di TK-nya.
Saat usianya 7 tahun, dia kembali menunjukan prestasinya sebagai juara pertama piano untuk anak cacat. Thropy kemenangannya saat itu di serahkan langsung oleh Presiden Korea.

Hingga kini, Hee Ah Hee telah menggelar konser ke ratusan negara, termasuk indonesia.
Jadi, kesimpulannya adalah tidak ada yang tidak mungkin sepanjang kita ada kemauan dan usaha serta ketekunan pantang menyerah dalam mencapai mimpi.


Note : Sobat Anne big thank you... *Peluk dari kejauhan...
Lope coffee mulai sepi, segelas capuccino baru tersaji...Selamat malam sobat se-dunia...




Senin, 05 Agustus 2013

I Remember All about You

Tak pernah menyangka, kisah kita bermula dari tegur sapa yang sederhana..dan..terkadang apa yang kita cari sudah kita dapati, hanya belum kita sadari---Dee

Yah..
Menapaki waktu...
Membawa semua harapan, melepaskan mimpi indah.
Aku tak mau...

Meski pada nyatanya...
Hidup nyata itu ada disaat kita terjaga dan mata terbuka
Seindah sinar bulan, sebening kerlip bintang, sehangat pijar surya pagi.
Semua itu aku ingat dan rasakan...
Seperti indahnya kehadiranmu didalamkehidupanku.


Anger or Angel Management ?


Anger management is important to some people..
***

Emosi adalah budak dari pikiran anda dan anda adalah budak dari emosi anda
( Elizabeth Gilbert )

Manusia hanya punya dua pilihan ketika bicara emosi.
Mengendalikan emosi atau justru sebaliknya dikendalikan olehnya.
Sebab emosi dapat berdampak pada karier anda.

pernah dengar nama Bobby Jones seorang pe-golf legendaris?
Bobby Jones adalah pe-golf dengan kemampuan yang luar biasa,
Ia mulai bermain golf  di tahun 1907 tepat ketika usianya 5 tahun.
dan ketika usianya belum mencapai 12 tahun ia telah berhasil 
memperoleh angka dibawah par, sebuah prestasi yang bahkan sebagian
 besar pemain golf belum tentu bisa meraihnya seumur hidup mereka.

Namun saat usia 14 tahun di kejuaraan golf amatir Amerika Serikat, Bobby Jones
tidak berhasil menang karena kerap kali kehilangan kendali atas emosinya dan tidak mampu bermain dengan baik. Dia juga memiliki kebiasaan buruk yaitu suka melempar tongkat golf-nya begitu gagal memasukan bola ke tujuan, sehingga julukan club thrower pun melekat padanya.

Grandpa Bart, seorang pe-golf yang lebih senior pernah menasihatinya,
"Kau tidak akan pernah menang, kalau kau tidak dapat mengendalikan emosimu"
Kabar baiknya Bobby Jones menerima nasihat ini.

Kemudian dia mulai belajar mengendalikan emosinya, mendisiplinkan latihan.
pada usia 21 tahun dia menjadi pemain golf terbesar sepanjang sejarah.
Ia pensiun dari dunia golf pada usia 28 tahun setelah menjuarai  Grand Slam Golf.

Lagi-lagi Grandpa Bart mengomentarinya;
"Bobby berusia 14 tahun ketika menguasai permainan golf, tapi baru pada usia 21 tahun ia mampu menguasai dirinya sendiri"


Note : Thank You Sista, atas inspirasinya. Diakhir email kamu melampirkan kata-kata.
"Rya (panggilan akrab saya darinya).. jangan biarkan karier anda yang telah
 menanjak rusak hanya gara-gara emosi.
Thank you for your support, amin atas doa-doa terbaiknya...
Kapan kita bisa ketemu ya?

(Inspirasi tulisan dari email seorang teman yang sekarang sedang sibuk di negara OBAMA)



Mari Sejenak Renungi.

Walau melewati jalan yang berbeda,
tetap saja kita akan sampai ditempat yang sama.
Dimana hati ini merasa sepi, takut dan bertanya-tanya

Apakah hidup ini suatu karunia atau ujian?

Setiap sungai pasti akan munuju muara,
Satu titik dimana akan dipisahkan oleh sekat dan berakhir pada bibir lautan. Sama seperti kita yang mungkin juga mencoba mencari tahu.

Apakah hidup ini sebuah persinggahan yang menyenangkan?
Akan kemana kita pada akhirnya nanti?
Setelah hidup berakhir, berapa banyak yang mengingat kita?
Apakah mereka yang kita sebut keluarga, teman, kerabat, relasi, pasangan,
Akan mampu tetap mengingat kita?

Yah, kita hanya singgah, hanya numpang lewat.
Tidak ada jaminan puluhan tahun yang kita miliki terasa lama.
Sekarang saja, satu kali dua puluh jam terasa singkat.

Apakah dikehidupan setelah ini, kita akan kembali mampu saling mengenali.
Orang-orang yang saat ini kita kenali sebagai keluarga, teman, kerabat, relasi dan pasangan kita?
Jika tidak, kehidupan seperti apa sebenarnya yang nanti itu?

Coba sejenak saja kita renungkan, agar lepas segala keegoan dan kesombongan
Atas terbit sedikit kesadaran, kita hanyalah bagian yang bermilyar kali kecil
dari besarnya dunia dan semesta serta jagat raya milik TUHAN.



Minggu, 04 Agustus 2013

Pengantar Tidur....

Masih dengan irama rindu yang sama...
pada rintik satu-satu gerimis yang mengantar pulang segenap rasa...
Masih kusetia menitipkan-nya kepadamu...
Dekatlah dalam doa, aku sungguh-sungguh menginginkanmu...
Aku rasa kamu bisa meraba riak-riaknya diangkasa...

Note : Terimakasih kepada yang setia membaca tulisan-tulisan saya, hari ini ada 100 orang lebih diluar sana yang membaca postingan saya, padahal wi fii sedang sekarat Thank you... Karena kalian saya tetap menulis dan karena saya tahu, saya bisa berkomunikasi lewat indra penglihatan kalian melalui apa yang saya tulis. 

Do you?


Aku tertawa mengingat segala percakapan kita, yang ternyata benar,
 aku menggerutuinya saat ini.
Sebagai sebuah kebodohan yang telak,
berputar-putar mencari kepuasan dari setiap pertanyaan yang jawabannya akan selalu menjadi rotasi yang berputar bagai komidi putar, tanpa jawaban pasti.

Ada kalimat yang bilang : "Semua perlu waktu untuk terwujud. Jatuh cinta, satu diantaranya."
Kamu bilang : "Kita hanya perlu berjuang, biar Tuhan yang menentukan."
( Lama-lama aku merasa ini menjadi kalimat-kalimat motivasi )

Kata-kata itu, huruf demi huruf itu menjadi ejaan yang terkadang salah diartikan,
 oleh masing-masing kita.
Intonasi dan cara kita mengejanya bisa menjadi hal yang berbeda
dari apa yang sebenarnya ingin kita utarakan..
Benar begitu?. Aku sih kadang merasanya seperti itu. Entahlah kalau kamu.

Kenapa kamu bisa menjadi sangat berbeda saat menyuarakan kata-kata kamu
lewat ucapan dan suara kamu?
Ah, aku terlampau merindukanmu, lebih-lebih malam ini.
Aku memilih berdamai, dengan diriku, dengan dirimu, dan terutama dengan waktu
Sebab aku tahu, setelah ini pun lagi-lagi cinta akan sanggup
melumpuhkan amarah kita berdua.
Inilah akibatnya, jika cinta sudah diatas namakan terhadap segala keadaan kita.
Yah, meski terlihat bodoh dan tidak berpendirian, aku akan tetap bilang,
cinta ini mengalahkanku, mengalahkanmu...
mengalahkan kita...

Note ; Andai kamu disini, akan aku hadiahkan satu pelukan dan kecupan. Tanda perdamaian.



Destroyed...

Kita adalah bagian-bagian rumit yang retak...
Sebut saja aku telah muak, melihat segalanya terlanjur rusak...
Kau mencoba bermain-main dengan alunan kesabaran...
Aku telah letih dalam sabar dan segala sikap melunak...

Aku tahu, pernah ada indah...
Dulu..Bisa dihitung dengan jemari waktu, kapan-kapan saja itu...
Mungkin aku tak lebih sahabat yang pernah kau cumbu...
Hanya itu, sebatas itu...
Bawa bingkisan janjimu untuk santapan binatang-binatang diluar sana...

Bukan seronok, bukan, sayang...
Haruskan segalanya kau manis-maniskan?
Haruskah tampak sebagai kesempurnaan dalam kerapuhan?
Tidak lelah? kamu? Tuan?

Note : Hehehehe, serem sendiri gw baca kalimat-kalimat diatas... peringatan: Ini bukan tentang penulis, kalau ada diluar sana yang merasa seperti tulisan ini, saya berterimakasih karena bisa menyalurkan apa yang kalian-kalian rasa. Pertanyaannya, Ada gitu yang merasa seperti apa yang gw tulis? hehehehe...


Sabtu, 03 Agustus 2013

You were always on my mind

Masih sama seperti bulan lalu. Bunga mawar yang kuncup telah bermekaran. Udara yang tidak terlalu sejuk, namun juga tidak lagi menyengat oleh sinar matahari.

Aku sengaja duduk nditepian danau yang jernih. Cukup mencengangkan, sebuah kota yang padat oleh hiruk pikuk arus globalisasi masih memiliki surga kecil di tengah-tengahnya.

Setidaknya tempat ini menjadi surga kecil buatku, dimana ada kicuan riuh burung tiap pagi dan menjelang sore seperti saat ini. Ada aroma alami mawar yang bermekaran, gemericik air saat kakiku menari liar dipermukaan sang danau.

Aku terdiam sesaat, alunan suara merdu dentingan piano memenuhi ruang dengarku sejak tadi. Sesekali aku memejamkan mata. Katanya bila kita mau melihat orang yang kita rindukan, cukup memejamkan mata. Ah, ya.. aku merindunya. Rindu tawa atau saat diam-diam bersamanya.

Dia mengatakan, ingin melepasku. Dia mengatakan aku bisa meninggalkannya kapan pun.
Entah mengapa dia harus berujar seperti itu. Bagiku, setiap perkataannya adalah sesuatu yang berharga, sehingga aku sering mencermati satu persatu isi kalimatnya dan mengingatnya dihati.
Sementara bagi dia, kalimat-kalimat yang terkadang dia ucapkan adalah hal kosong, hal main-main yang bisa saja mungkin lelucon konyol.

Tanganku menari lincah di sebuah buku tebal bersampul jingga.
Kecamuk pikiran yang ingin menyeringai memaksa tulisan terlontar bagai terbahak-bahak dan menertawakan diriku sendiri pada akhirnya.

....Sore agustus... ( awalku menulis di lembarnya)

Dia (laki-lakiku)...Aku membenci asap rokok sampai ketika dia yang menghembuskannya, aku bisa sedikit demi sedikit menerima kepulan asap itu. Meski tetap saja tidak menyukainya, tidak pernah bisa benar-benar suka seperti aku menyukainya.

Dia (laki-lakiku)...Aku memimpikan tinggal bersamanya, selama apapun dia bertahan dibumi yang kejam ini. Selama apapun cara pikir kontroversialnya membekukan seluruh isi dunia...Aku bisa menerimanya, keego-annya yang selalu dia katakan telah ditumbangkan hampir sebagian besar untuk mengalah terhadapku.

Dia (laki-lakiku)...Aku terkadang ingin berlari jauh darinya. Tapi, bukankah mustahil menjauh dari diri sendiri. Bahkan bayang-bayang pun akan selalu mengiring..hingga malam menghadirkan kesunyian untuk menghentikan sejenak perjalanan, aku merindukan lengan itu untuk dijadikan alas kepalaku yang letih. Aku merindukan pelukan nya untuk menyelimutiku...dan aku merindukan senandungnya yang selalu mengkidungkan kalimat sayangnya terhadapku, berulang-ulang hingga aku terlelap.

Dimana Dia? (laki-lakiku) ... 


***********

Gerimis perlahan turun, mengusirku secara paksa untuk meninggalkan danau ini.
Setengah berlari menuju mobil, aku mencoba menyelamatkan buku jinggaku

Denting piano pun berganti suara lembut Ryan adams
......Tell me, tell me that your......
.....Sweet love hasn't died.....
.....And give me, give me one more chance.....
......To keep you satisfied, satisfied.....
.....Little things I should have said and done.....
....you were always on my mind...


                                                 

Berdebat (Lagi..?)


Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, 
maka jadilah penulis
(Imam Al-Ghazali)

Menulis adalah salah satu cara keberadaan kita bisa dianggap ada
Menulis juga merupakan cara mengeluarkan racun-racun jahat dalam tubuh
menulis juga bisa mengendalikan luapan emosi ketika kita bahagia, marah, sedih, dsb.

Akhir-akhir ini perasaan susah di kontrol.
Agak sedikit bingung, mengingat usia udah ga' lagi remaja.
Tua-tua banget sich belum ya, hehehee...

Kadang susah mau cerita, karena belum tentu yang diajak cerita bisa ngerti
kalau buat mengerti aja udah kesusahan, gimana mau ngasih saran?
Kalau, cuma didengerin doang. mending bicara ama tembok
Atau....yah, salah satunya lewat tulisan.

Dulu pernah ada yang saranin,
kalau sebel, jengkel, kesel dll..tulis perasaan di selembar kertas,
well...abis itu sobek-sobek, remas-remas, terus ngikutin gayanya slam dunk 
lempar deh ke tong sampah, beres!!

Apa iya??
Sekarang rasanya jauh dari teori itu dech...
More complicated..
Maunya dibikin simpel, tapi sekali lagi. Kehidupan terkadang susah diajak simpel

Kadang pengen ngoceh aja, ajak diri sendiri bicara.
tapi, ya gitulah...
Namanya juga ngobrol ama diri sendiri.
kadang apa yang dicurhatin sama yang dinasehatin jadi senasib
Sama-sama ga' jelas.

well, minimal setelah buang uneg-uneg bisa sedikit tenang dan lega
Mungkin saatnya berbicara kepada Tuhan jauh lebih sering
Agar Tuhan bisa menjawabnya, segala pertanyaan dan uneg-uneg
Lewat segala hal, tinggal mengasah nurani aja. bisa jauh lebih peka atau nggak


Note : Saat tahu kalau cinta itu masih begitu kuat.
Saat menyadari walaupun tidak menyerukan pada semesta
Cinta tetap cinta, apapun latar belakangnya dan alasannya jatuh cinta
Hal ini tetap jadi sesuatu yang menyenangkan.
Meski terkadang membosankan dan melukai..
Love you..Kamu.. yang lagi ngumpet di bawah selimut.

Kamis, 01 Agustus 2013

My month...

Hai Agustus...
Ingat agustus, berarti ingat umur.
Umur bakalan nambah lagi, semoga yang lain yang baik-baik juga nambah, amin.

Awal agustus yang menyenangkan.
Setiap agustus selalu menyenangkan sih, apalagi agustus ini libur panjang banget.
Pas bertepatan dengan libur idul fitri juga.

Perenungan diri lebih tepatnya untuk bulan ini, Tuhan terlalu baik. Banyak hal-hal yang Dia beri melebehi apa yang sempat dan pernah aku minta.

Harapan bertambah, semoga bisa menjalankan segala sesuatu yang diamanatkan dengan baik, buku cepat terbit, tetap sehat, rezeki makin lancar, pertemanan semakin luas dannnnn bisa menyaksikan film yang scriptnya aku tulis kembali tayang di bioskop. 

Pengen liburan ke paris, hahahahhaa....mulai maruk. Tapi tahun ini beneran belum ada liburan keluar negeri. Musti prepare akhir tahun sepertinya. Minimal malaysia, singapura atau thailand. semoga-semoga. amin...

Bisa menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi orang-orang yang membutuhkan. Apa lagi ya???
Hahahaha, padahal ultah masih beberapa minggu lagi. Udah main make a wish ajahhh...
Ya, abisan kado + cake ultah udah datang banyak banget. 

Note : Thank you all, spesial for someone yang sudah siapkan dan kasih kadonya bahkan ketika bulan masih belum agustus. Thank you "KAMU" love you...So much, darling...