Minggu, 30 Maret 2014

Kira-Kira Begini

Kira - kira begini...
Kita pertama kali berjumpa di keringnya sore hari.
Entah apa yang menyebabkan bibir ini tertarik dan membentuk selengkung senyuman, buatmu.
Meski kaku dan tanpa alasan pasti, kamu pun membalas senyumku.

Lalu...Kira-kira begini...
Kita pulang dengan satu ingatan, yang sama.
yaitu adegan ulang saling membalas senyum yang begitu manis dan bodoh.

Selanjutnya...Kira-kira begini...
Segalanya secepat permainan halilintar di taman bermain yang besar itu,
Yang pernah kita kunjungi untuk saling membarter waktu pada akhir hari minggu.
Kamu, aku, memaknainya sebagai rasa... 
Cinta? Entahlah, kita terlampau malu tuk' mendeklamasikan-nya.

Dan...Kira-kira begini...
Seringnya pertemuan tak berujung pada jelasnya makna sebuah hubungan.
Hanya persahabatan yang mampu diberikan oleh keberanian yang kita miliki.
Tak ada Cinta, meski arti rasa sayang ku akui, semakin aku pahami setelah mengenalmu.
Namun, yah...mungkin harus begini...
Agar senyum tetap melebar dibalur kilatan rasa yang tak perlu dijelaskan.

Note : "I love you" bisik hatiku diam-diam di dasar hati terdalam .

Sabtu, 29 Maret 2014

At Least

Apa yang bisa kita pastikan kini?
Dengan rasa tahu kita yang hanya sejengkal ini?

Mungkin saja kebersamaan ini,
adalah caranya kita untuk mudah terpisah-pisah.

Siapa yang tahu?
Tidak...Tidak ada yang pernah tahu.

Seperti kita yang tidak pernah tahu,
Saat arus pertemuan menyeret kita dulu.

Bukankah, mungkin pula, jika...
Perpisahan siap datang kapan saja?

Tidak...Tidak ada yang bisa menjamin apa-apa,
karna kita hanyalah penumpang dalam kendaraan dunia.
Yah, kendaraan yang kemudinya di pegang oleh sang Maha Kuasa.

Jika nanti di salah satu hari didepan sana 
kita akan terpisah atau dipisahkan.

Paling tidak, jangan dulu pergi.
Untuk sekarang ini...



Memasung Lelah

Kadang, kita mencintai seseorang begitu rupa.
Sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain.
Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, 
inikah sebenarnya cinta?
( DIA )

Ibarat membangun arah mata angin
maka, cinta haruslah berjalan dua arah
Bukan hanya satu arah
Karna itu akan memasung lelah


Hai, Gadis Kecilku...


Hai gadis kecil..
Nyenyak tidurmu malam ini, sayang?
simpanlah bilur-bilur kerinduanmu
Sebab disini, ibumu juga sedang menampung kerinduan dalam doa
Doa-doa panjang, akan masa depan gemilang yang kelak akan kau sandang 

Hai gadis kecil...Ya, gadis kecilku yang jika bertemu, sudi berwaktu-waktu 
menggelayut manja di antara pelukan kedua tangan letih ini
Simpanlah setiap detik kala kita pernah bercanda tawa tentang hal-hal ambigu
Yang kamu dan aku tak mengerti benar, tentang apa saja itu
Namun, ada aliran bahagia menyerabut di ruas-ruas nadi dan arusnya memenuhi kepala

Kelak, didepanku, akan ada sesosok gadis kecil yang menjelma dewasa
Tanpa benar-benar terpantau oleh mataku yang sibuk memperjuangkan kita, hidup kita.
Aku sayang kau, gadis kecilku.. 

Note : Gurat kerinduan seorang Ibu kepada gadis kecilnya.
Semoga bisa mewakili segenap perasaan lain yang mungkin sedang merasakannya.


Jumat, 21 Maret 2014

Sebagai atas nama


Sebenarnya dua kali aku memandangmu kala itu.
Menanti andai saja ada keputusan yang akan kau sesali dalam satu waktu itu jua.
Namun, pada nyatanya ego selalu menjelma melebihi wujud akal sehat yang tersisa.

Yah..kita adalah dua orang keras kepala.
Yang bisanya menyalahkan cinta.
Padahal cinta terang-terangan tidak meminta kita untuk menjadikannya sebagai atas nama.


Tasaro G.K Quotes.

"Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta;

Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada disekitarnya.
jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh...

Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memerhatikanmu tanpa engkau tahu.
Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu,
mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila...

Berhati-hatilah...
Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme.
Melakukan hal-hal hebat.
Menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru.
Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir hidupmu telah sempurna.

Semantara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah 
oleh benda-benda yang berpijar,
Ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu,
wajahnya memenuhi setiap sudutmu.
Bahkan, langit membentuk auranya.
Udara bergerak mendesaukan suaranya.
Bulan melengkungkan senyumnya.

Bersiaplah...Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan.
Meminta sesuatu yang mungkin itu telah haram bagimu.
(Tasaro G.K)

note : Salam hormat buat salah satu guru saya, mas Tasaro G.K
Setelah bertukar kabar via bbm, tadi siang. Membuat saya tergelitik menikmati hidangan lezat huruf demi huruf yang di racik dengan piawai olehmu..




Selasa, 18 Maret 2014

Kau adalah....

kau adalah bagian perjalananku
yang tidak semuanya kulalui dengan mudah.

kau adalah bagian tawaku
yang tidak semuanya merekah karna suka.

kau adalah bagian dukaku
yang menggelayutkan tanya tentang esok hari

kau adalah bagian dari masa depanku
yang menitipkan sebaris harapan dan lukisan impian

kau adalah bagian napasku
yang sering kali ingatkanku,
agar aku tiada akan pernah melupakanmu

kau adalah bagian doaku
yang sering kali aku perdebatkan dengan Tuhanku
terutama ketika terlalu sulit menjadikan kamu sebagai satu-satunya pilihanku..

ya, kau adalah....
kau adalah bagian dari kehidupanku
sejak ketukanmu mendapat sambutku 
dengan membukakan pintu,
yang kusebut dengan panggilan hati...

ya, hatiku telah menerimamu... 
sejak awal permulaan dulu...


Kekuatan Takdir

Mungkin kekuatan takdir begitu besar,
tapi kita adalah serpihan kecil yang tiada akan pernah mudah mau menyerah.

Sayang...
aku tak ingin membuatmu terikat erat,
karna aku ingin kau merasa tak ingin kemana-mana
tanpa perlu merasa terjerat,
tidak juga karena rasa cinta diantara kita.

Sayang...
jika sudah sampai pada saat kau merasa,
Jatuh cinta padaku tanpa bisa menemukan mengapa dan kenapa,
Semoga saja, aku pun bisa begitu
Mencintaimu, tanpa bisa menemukan mengapa dan kenapa.
Karna itulah sebaik-baiknya rasa...


Remember When (ketika kau dan aku jatuh cinta)


Sepenggal tulisan manis "REMEMBER WHEN...ketika kau dan aku jatuh cinta by Winna Efendi"

Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya,
Cinta akan tetap berada disana, menunggumu mengakui keberadaannya.

Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya?
seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku.
Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi.
Bukankah takdir kita sudah jelas?

"Aku mencintaimu," katamu. 
Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa
berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?

Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.



Jumat, 14 Maret 2014

Karna Jodoh adalah bab rahasia Tuhan

"Jangan cari yang sempurna, kalian punya kesempatan untuk berjalan dan belajar bersama"
                      (Nasehat Ibuk)

Inginnya untuk menerima
Inginnya untuk mengerti apa pun yang terjadi
Ada beberapa hal yang yang memang hanya Tuhan-lah pemilik keputusan dan rahasia.
Didalamnya jualah perihal jodoh tergaris

Kita terlalu senang mengukur-ukur
kita terlalu senang mengingat mundur
kita seakan menganggap itu hal wajar
kesedihan adalah hal wajar, namun tidak menjadi wajar bila diulang dan dipaksakan terus menerus hadir tanpa mampu melawan.

Tiada sapa pun yang sempurna
Tiada sapa pun yang utuh, 
Ada bagian yang tidak dimiliki seseorang sehingga menjadikannya rapuh

Terima saja dengan hati 
Terima saja dengan ikhlas
karena apa yang tidak sempurna, 
kadang kala justru mampu menyempurnakan,
ketidak sempurnaan seorang lainnya...
Dan sekali lagi..karna Jodoh adalah bab rahasia Tuhan..


Minggu, 09 Maret 2014

Cinta yang malu-malu

Mungkin sisa-sisa percikan kisah kita di kotamu masih bersisa, lebih pekalah malam ini untuk kembali merasakannya...

Kita selalu di pertemukan di berpuluh kota,
dengan tawa yang berbeda, dengan kisah yang tak sama, dan dengan pelukan penutup malam sebelum masing-masing dari kita berpisah untuk memejamkan mata...

Sayang...
Masih saja aku menatapmu dengan cinta yang malu-malu...
Masih saja aku mampu kau buat tertawa bahagia dengan lelucon konyol yang tentu saja tak selucu stand up comedy saat beraksi...
Tapi, bahagiaku saat bersamamu adalah bahagia yang berwarna-warni...
Tak juga terpungkiri, ada kalanya ketidak sepahaman mengganggu keceriaan...
Namun, lebih dari semua itu...Hadirnya kamu adalah sebuah hadiah besar dihidupku...
Terimakasih untuk cinta, untuk pembelajaran dan untuk setiap langkah pendewasaan...
Terimakasih, Cinta...



Cerita tentang Rindu

Cewek : "Rindu itu apa, sih?"
Cowok : "Nggak tahu. Emang kenapa?"
(Hening sejenak, si cewek memandang si cowok)

Cewek : "Kamu nggak pernah merindukan seseorang? Aku misalnya?"
Cowok : (Bengong)

Cewek : "Ahhh... udahlah, percuma"
(Si cewek pergi berlalu menahan kesal sekaligus kecewa)

Cowok : (Menatap kepergian si cewek tanpa mencoba menahan dan tetap di tempatnya semula)
(Dalam hatinya bergumam..."Mungkin aku terlampau hebat atau kamu yang tak mengerti, bagaimana caraku melipat rindu dan menyimpannya di saku hati, hingga begitu rapi sehingga tak mampu ditanggkap oleh indra penglihatan dan indera perasamu") 


Note : Kangen nulis lagi, kangen nulis skenario.

Sabtu, 08 Maret 2014

Awalnya...


"Awalnya aku hanya punya sedikit rasa ingin tahu"
"Tiba-tiba, aku penasaran"
"Aku menjadi khawatir padanya"
"Sementara mengkhawatirkan dirinya, Aku mulai memikirkannya"
"Sementara memikirkannya, Aku mulai merindukannya"

(from : Flower Boys Next Door)

Kerap menjadi tanda tanya, masalah perasaan memang suka aneh dan nyeleneh.


Dendang Puisi

Mungkin waktu akan mampu membuat segala hal yang mempunyai usia menjadi tampak menua..
Namun, bagi kenangan, tentu saja hal tersebut tidak berlaku adanya...

Jangan terlalu intim dengannya, dengan dia yang berinisial kenang-kenangan..
Kenalilah dan ajaklah bermesraan satu rasa,
rasa jatuh akan cinta..
Jatuh cintalah perlahan-lahan
Jatuh cintalah dengan diam-diam
Agar kamu bisa memahami, mengerti dan menyadari..
Bahwa, tak selamanya puisi akan berdendang sepi..

Jumat, 07 Maret 2014

(Im) Possible

Aku ingin bisa bercerita bahagia saat patah hati, meski kemungkinan itu terjadi kecil sekali.

Aku ingin bisa tertawa seraya mengusap linangan air mata kala hati begitu sesak terasa. Meski kemungkinan itu terjadi kecil sekali.

Aku ingin menghentikan putaran waktu ketika bahagia menyeruakan rupanya yang muram durja karna kecewa. Meski kemungkinan itu terjadi kecil sekali.

Ya..Meski kemungkinan itu terjadi kecil sekali.
Seperti kemungkinan kita untuk tetap menjadi kita.
Seperti kemungkinan kita bisa saling berpelukan, seperti kala pertama kali cinta menyapa.
Seperti kemungkinan kita bisa saling berbicara dari hati kehati, tentu saja dengan adanya logika.

Ya..Meski kemungkinan itu terjadi kecil sekali...

Still miss (YOU)

Dalam sebuah kerinduan yang berdaun rindang..
Berdendanglah bermenit-menit sempit yang pernah kita jejalkan dalam barisan kehidupan. 
Masihkah detik ini untuk sesaat pernah teringat, olehmu?

Untuk tahu atau tidak mau tahu lagi, 
hasilnya pun menjadi sama.
Untuk melupakan atau sekedar melupakan,
hasilnya pun menjadi sama.

Untuk sebentuk bibir yang pernah menemaniku tertawa
Untuk sebait peluk yang pernah melengkapiku saat kita bersepakat dalam rasa dingin.
Untuk secuil tatapan yang menatapku dari ujung kaki hingga kepala, aku pun melakukan hal yang sama dan meletakannya di rongga-rongga sekat kepala.

Ya, aku masih rindu.
Hanya saja segenap kalimat kelu ini tidak lagi pantas untuk disebut-sebut.
Cukup mengetahui kamu masih menjadi bagian hari-hariku melalui jejaring sosialku akan menjadi kecukupan bagi rasa ingin tahu yang telah dikubur oleh keangkuhan agar menjadi tidak lagi perduli.
Selamat malam, sebuah kisah yang kusapa sebagai masa lalu.
Tanpa kamu sadari, seringkali kamu merayap mengaliri sendi ingatan masa kini-ku.
Ya...I still miss you...


Sabtu, 01 Maret 2014

Sejenak


"Berhentilah mencari, ketika kamu mencari kamu hanya akan menemukan apa yang di cari"
"Ketika kamu tidak mencari, kamu akan menemukan banyak hal"
---- Titik nol ; Agustinus Wibowo ----

Saya terdiam di sebuah hiruk pikuk yang begitu menyerukan suara-suara tajam.
Bagai belati yang menyayat indra dengar. Namun, disisi yang berbeda tiba-tiba saja semesta menjadi kedap suara dan hening yang tercipta begitu saja.