Kamis, 25 Desember 2014

Entahlah Untuk Apa

Dan aku tak punya hati..
untuk meyakiti dirimu..
Dan..Aku tak punya hati 
tuk mencintai, dirimu yang selalu
mencintai diriku, walau kau tahu 
diriku masih bersamanya..

Andai aku bisa memutar kembali
waktu yang tlah berjalan..
Tuk kembali bersama didirimu, slamanya..
 ( Andai aku bisa by Chrisye)


Maaf..
aku bukan terlalu merasa paling hebat
aku bukan merasa paling berkuasa pada hatimu.
aku juga merasa kesepian dan sekali waktu mengingatmu.
yah..mungkin kau akan bertanya untuk apa?

Entahlah untuk apa..
Coba bantu tanya pada hatimu.
Sepenuhnyakah aku telah tidak bersisa,
disana...


Note : Mencari inspirasi untuk bahan lanjutan bab 9 novel kolaborasi dengan Hardy Zhu. Membangkitkan kembali puitisisme... hehhehehe... Semoga ini jadi project yang menggembirakan untuk tahun 2015.. 2 buku saya bisa terbit di tahun depan (first of all my resolution for a new year)


Andai Aku Bisa yang di bawakan Geisha (cover) sejuk banget ditelinga. Recomended, cari deh di you tube.


Rabu, 24 Desember 2014

At The Some Point


At the some point,
you have to realize that some people
stay in your heart, but..
not in your life.

Ya..berbagai putaran ingatan menghampiriku.
Aku yang pernah membuatmu
 mati gaya dan sebaliknya.

Pernah satu waktu begitu kaku oleh rasa
yang seharusnya tidak perlu hadir itu.
Tapi, siapa yang bisa menghalangi cinta?
Siapa?

Katamu, kau cinta aku...
Berceritalah kepadamu, kapanpun aku mau..
Usah balurkan airmata karna kamu sanggup
 membuatku terus dan terus tertawa bahagia.

Aku ingin suatu hari nanti,
ada waktu untukku bisa bertemu lagi denganmu.
Pertemuan seperti pertemuan-pertemuan terdahulu.
Selalu hangat meski tanpa peluk.

meski aku tahu kamu pernah memaksa memelukku
erat...erat sekali...
dan itu adalah pelukan terakhir..
aku mendengar desah napas beratmu,
Ya...itu adalah ketika kita sama-sama tahu,
bahwa itu adalah kali terakhir kita bertemu 
dan sepakat menghalangi pertemuan lainnya lagi.



Demi Kita Yang Pernah Jatuh Cinta, Bahagialah...


Kepada masa lalu, dengan berbesar hati aku ucapkan..
Selamat berbahagia masa laluku.. 
Selamat melangkah & mulai bisa kembali tersenyum degan perasaa yang baru.

Aku titipkan sebersit kisah-kisah kita..
kisah pertama disaat kita berjumpa,
kisah pertama disaat kita saling menyapa,
hingga kisah pertama disaat kita saling menggenggam
tangan masing-masing dengan eratnya rasa.

Aku tidak tahu apakah pilihan barumu itu,
lebih sempurna daripada aku yang dulu atau tidak.
Tapi yang jelas aku sangat berharap kau akan bahagia..

Cintailah ia, seperti dirimu ingin memperbaiki 
ketidak sempuraan cintamu kepadaku dulu
Belai lembut dirinya, seperti dirimu membelai lembut diriku yang dulu.
Peluk erat tubuhnya seperti pelukmu yang masih 
terasa hangat dihatiku..

Aku pernah berdoa untuk memintamu bahagia,
walau ternyata aku lupa meminta kepada Tuhan,
perihal siapa yang memberi kebahagiaan itu sendiri

Jadi jika nanti...ketika kau mampu tersenyum lebih ceria ketimbang biasanya
Yakinilah bahwa doaku telah memintanya terlebih dahulu
jauh sebelum kita dipisahkan..

Bebahagialah, sayang..
Walau kadang hati masih tak sanggup untuk melihat 
kamu hidup bersamanya...
Tapi jika kamu bahagia, aku akan sepenuh hati rela.

Demi cinta yang pernah membuat kita sangat bahagia..
Bahagialah...


Note : Dari Suara Merdu Sound Cloud - Brian Krisna

Tentang Semua

Betapa kuasanya Tuhan mempergunakan cinta...
Menyusupkannya disisi-sisi hati, kita, dulu...
Hingga mungkin jatuh cinta akan terjadi begitu sangat mudah, namun ketika bertahanlah yang membutuhkan sejuta upaya...


Aku sendiri, hari ini...
Belum mengerti benar, apa itu cinta...
Apakah dekat dengan seseorang, memeluknya, menciumnya, lalu berbagi cerita dengannya itu disebut cinta?


Aku menghitung satu persatu wajah...
Yang kepadanya pernah berbisik bahwa aku dan dia saling mencinta...
Dan...lalu membuatmu cemburu...

Bagiku sendiri cinta itu sesuatu yang tidak perlu bertemu,
bagiku sendiri cinta itu adalah rindu yang terus bertambah seiring waktu.
Dan bagiku cinta itu....Entahlah...Aku kehilangan cinta itu...

Bukan..bukan karena kita bertemu.
Entah megapa aku mencinta cara berpikirmu, 
aku mencintai semua kata-kata yang tidak kamu suarakan tapi kamu tuliskan.
aku mencintai segala sesuatu yang menjerit pada bahasa,
tentang betapa engkau merindukanku..

Note : Kamu orang pertama, yang memperlakukanku seperti ratu. Terimakasih, masa lalu..



Melihatmu Bahagia.


Apakah ini hadiah yang bisa diberikan hati kepadaku?
Kenangan tentang sebuah nama yang semalam masuk tanpa permisi kedalam mimpi tidurku.


Semua ucapanmu dulu, beberapa diataranya 
terasa benar...
Bukankah perasaan itu tidak harus bersama?
Namun, mungkin aku yang terlampau bersalah padamu.
Masuk kedalam hidupmu, memporak-porandakannya.
Lalu, kemudian pergi begitu saja tanpa permisi.


Saat ini, mengapa tentangmu mengaliri ingatanku lagi.
Bukankah kita telah sepakat untuk menghapus masing-masing
dari kita dikehidupan kita yang sekarang?

Aku melihatmu bahagia, senyummu..
Entahlah, aku hanya ingin sekali lagi,
hanya duduk tanpa membelakangi,
berhadap-hadapan sambil menikmati secangkir kopi.

Izinkan aku yang membayar untuk kali ini...
Ada ucap maaf yang rasanya tak berujung tersisa dihati.
Maaf jika masa itu pernah begitu teramat sangat menyakitimu.

Note : mungkinkah kamu membenciku?

Jumat, 19 Desember 2014

SUPERNOVA (Ksatria, Putri & Bintang Jatuh)


"Pernah mendengar atau membaca kisah yang akhirnya di filmkan, karya Mbak Dee?"
"Ksatria, Putri & Bintang Jatuh"

Entah apa yang bergejolak dihati saya sewaktu membaca bait-bait ini.
Karya indah milik Dee 'SUPERNOVA'

.....Ksatria jatuh cinta pada putri bungsu dari kerajaan bidadari,
Sang putri naik kelangit, ksatria kebingungan.
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang,
tapi tidak tahu caranya terbang.

Ksatria keluar dari kastil 
untuk belajar terbang pada kupu-kupu
tetapi kupu-kupu hanya bisa
 menempatkannya dipucuk pohon.

Ksatria lalu belajar pada burung gereja,
burung gereja hanya mampu mengajarinya
sampai keatas menara.

Ksatria kemudian berguru kepada burung elang,
Burung elang hanya mampu membawanya kepuncak gunung,
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi

Ksatria sedih, tapi tidak putus asa

Ksatria memohon kepada angin, 
angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi
lebih tinggi dari gunung dan awan
Namun, sang putri masih jauh diawang-awang
dan tak ada angin yang mampu menusuk langit 

Ksatria sedih dan kali ini ia putus asa,

Sampai suatu malam ada bintang jatuh 
yang berhenti mendengar tangis dukanya,
Ia menawari ksatria untuk mampu melesat secepat cahaya
Melesat lebih cepat dari kilat dan
 setinggi sejuta langit dijadikan satu

Namun, kalau ksatria 
tak mampu mendarat tepat diputerinya
Ia akan mati, hancur dalam kecepatan yang membahayakan
Menjadi serbuk yang membedaki langit dan tamat

Ksatria setuju,
Ia relakan seluruh kepercayaannya pada bintang jatuh
menjadi sebuah nyawa
dan ia relakan nyawa itu bergantung
 hanya pada serpih detik yang mematikan

Bintang jatuh menggenggam tangannya.
Inilah perjalanan sebuah cinta sejati,
Ia berbisik, tutuplah matamu ksatria
katakan untuk berhenti begitu hatimu merasakan keberadaannya

Melesatlah mereka berdua
dingin yang tak terhingga, serasa merobek hati ksatria mungil
Tapi hangat jiwanya diterangi rasa cinta
dan ia merasakannya

Berhenti....
Bintang jatuh melongok kebawah
dan ia pun melihat sesosok putri cantik yang kesepian
bersinar bagaikan gugus orion ditengah kelamnya galaksi
Ia pun jatuh hati.

Dilepaskannya genggaman itu
sewujud nyawa yang terbentuk atas cinta dan percaya
Ksatria melesat menuju kehancuran
Sementara sang bintang mendarat turun untuk dapatkan sang putri.

ksatria yang malang
Sebagai balasannya dilangit kutub
dilukiskan aurora
untuk mengenang kehalusan & ketulusan 
hati ksatria.....








CERMIN

Ada seorang bercerita padaku,
dia jatuh cinta pada seseorang yang dia tidak perah tahu jika orang itu akan muncul dikehidupannya,
Semuanya berawal dari sapa yang sangat biasa.
Tidak terbersit sedikit pun rasa sayang akan tumbuh serta berkembang.

kemudian dia bercerita 
tentang kebingungannya akan cinta yang dia rasa
karena bisa memindahkan kutub haluan utara 
ke kutub selatan atau sebaliknya



Dan aku tak ingin bertanya apa-apa,
hanya membiarkannya bercerita lepas, sesekali tertawa.
menertawakan kebodohannya.
Menertawakan rasa yang tidak bisa dilepaskannya.

Lalu sesaat kemudian dia menangis,
menangis karena takut kehilangan.
Menangis karena takut kehilangan rasa yang dia rasa.

Aku pun tetap terdiam,
enggan mengusik keintimannya dengan pedengaranku.
namun anehnya satu hal,
ketika aku ulurkan tissue padanya, mengapa justru mataku 
yang diusapnya oleh tissue itu.

Aku menilik dalam-dalam
ternyata dia adalah aku yang sedang bercerita pada cermin.
Cermin besar yang tak bergeming sedikit pun, tidak jua berusaha menghentikan
tawa disela airmata seseorang yang dia pantulkan bayangannya.

Note :

Use me as you will
pull my strings just for a thrill
And I know I'll be okay
Though my skies are turning gray

( part of song - Your guardian angel by The red jumpsuit aparatus)



Sejenak Singgah

Kau masih simpan ternyata...
Sebuah kertas bertuliskan barisan-barisan kisah.
Hal yang membuat cinta terbit dari panah kata-kata.

Hanya kau yang tahu caranya,
membuat diriku tertawa dan kemudian mengingat luka ada dibaliknya.

Katamu persinggahan kita tak harus membuat kita lupa,
sebab didepan sana cahayamu mungkin akan meredup.

Apa yang kau tertawakan itu membuatku perih,
karena lagi-lagi cinta tak tunjukan kuasanya,
lagi-lagi cinta hanya memainkan duka,
apa kamu ingat baik semuanya?


Note : Lagi masuk dalam fell sketsa suram gelap ke dalam tulisan baru...Menyiksaaaaaaa
Jadi, kalau tulisan selanjutnya langsung nancepin mata pisau atau ada yang mulai puyeng karna mual,
harap maklum. Ini bukan tentang saya, mungkin saja ini tentang kamu. Atau ada saya dikamu?


Start Awal


Mungkin rindu itu ibarat mata dadu pada permainan monopoli
Jika beruntung, dia akan sampai pada start awal.

Start awal?
Kenapa harus start awal?
Karena entah kenapa, pada setiap awal,
akan selalu ada malu-malu kaku yang membuat candu
akan ada gemerincing rasa ingin tahu, lebih tahu dan lebih tahu

Hari ini, start awal itu sudah tidak terlihat lagi.
Aku tersenyum dan memejam mata,
betapa jauh kita telah berhasil tempuhi jalan berliku yang kadang berbatu.

Tapi kini tak banyak hal yang bisa kita bagi lagi.
Kamu dan aku adalah sepasang kaku yang tak lagi malu-malu,
bukan lagi candu ingin bertemu.
Tak ada secuil pun gemerincing ingin tahu.
Semuanya terlihat indah saat bisu dan tunjukan sikap tak mau tahu.

Kemana semua yang di start awal dulu?
Sudah tak terlihat?
Sudah terlalu lelahkah untuk diungkapkan?

Note :
Lagu "Leaving on a jet plan" terdengar begitu indah ditelingaku.

Every place I go, I think of you
( Di setiap tempat aku pergi, aku selalu memikirkan dirimu )

Every song I sing, I sing for you
( Setiap lagu yang aku nyanyikan, aku nyanyikan untukmu )

When I come back I'll wear you wedding ring
( Saat aku kembali lagi nanti, aku akan memakai cincin kawin darimu )

So kiss me and smile for me 
( Ciumlah aku & tersenyumlah padaku )

Tell me that you'll wait for me
( Katakan padaku bahwa kau akan menungguku )

Hold me like you'll never let me go
( Peluk aku seakan kau tak akan melepaskanya )

'Cause I'm leaving on a jet plan

................



Kamis, 11 Desember 2014

AKU

"Kita adalah dosa yang enggan terpisah"
( kalimat dari daniialicious )

Terdiam sejenak,
terbacakah oleh kamu?
Wahai engkau yang bernama hati.


Aku dilahirkan bukan untuk menyakiti hatimu
Tapi ku digariskan tak membahagiakan hidupmu
Janganlah menangis, terkadang cinta itu sadis
Dan janganlah marah, terkadang cinta bikin susah
(Lirik lagu - Aku 'Pas Band')


Apakah aku seperti itu,
atau kamu yang seperti itu?
Wahai kita yang disebut sepasang merpati.




Rabu, 10 Desember 2014

Seseorang Yang Berinisial "M"


Hampir tutup tahun lagi,
rasanya baru saja membuka jendela awal tahun,
sesuatu yang dilupa pun semakin kuat teringat,
Berharap dengan menghadapinya bisa jauh lebih kuat,
padahal justru sayatan-nyalah yang semakin dalam menjejak.

Lalu yang mana yang kau ucap kuat?
Dengan tidak lagi menghubunginya?
Tapi tetap melirik-lirik setiap kali status sosial medianya berganti.
Lalu diam-diam ratapan rindu menari-nari,
Seolah hatimu adalah lantai dansa luka.

Tutup saja, Ya..saranku tutup saja.
hapus saja, cari tahu tentang sesuatu yang baru.
Bukankah tidak menjadi kewajibanmu lagi, 
untuk mencari tahu sesuatu yang telah lalu dan meninggalkanmu?
Berdiri dan tataplah mentari itu dengan tegak.
Singkirkan bayang-bayang yang bukan bayanganmu.


Note : Terinspirasi dari cerita seseorang tentang kisah indah masa lalunya bersama seseorang yang kini dipanggil-nya "MANTAN"

Mari Melawan Waktu (Bisakah, kita?)

Aku melirikmu dan bertanya,
berapa banyak waktu yang tersisa, diantara kita?
Berapa banyak waktuku dan berapa waktumu.

Aku meletakan peta dihadapanmu,
menunjuk kesemua arah, kesemua pejuru,
yang belum pernah kita datangi dan kita singgahi.

Masih cukupkah waktu kita?
Jangan tergesa pergi meninggalkanku.
Aku butuh kamu disini, setelah Tuhan.

Mereka bilang, cukup Tuhan teman kita,
Cukup Tuhan untuk kita bersandar.
Namun, setiap aku berdoa ke Tuhan,
Kala sedihku...
Ada pelukmu dan usapan tanganmu di kepalaku,
Aku merasa itu adalah jawaban Tuhan atas doa-doaku,
Jadi mintalah kepada Tuhan, seperti yang selalu aku pinta.

Berikan waktu lebih lama,
lebih lama lagi, sungguh aku masih ingin kau temani.
Maaf, bukan berarti aku bisa merasa,
ada masa dimana aku tidak ingin kau temani, nanti.

Tapi, tetaplah disini.
Aku mencintaimu..

Note : Ada yang pernah bilang, "Waktu adalah hal terkejam yang dimiliki dunia, dia bisa membuat kenangan, perasaan bahagia, perasaan sedih, masa lalu, masa kini bahkan masa depan, sirna begitu saja"

Dan..bisakah, kita? Bisakah kamu dan aku melawan waktu?.


Say Something...


Aku berharap selangkah ini bisa membawa sesuatu yang besar, buatmu, buatku.
Buat kita...


Ketika semua kata-kata tidak bisa kita tarik pulang,
kerumah amarah yang sesaat lalu datang.
Kita kehilangan akal dan alasan,
bahwa kita...
Bahwa kita saling mencintai, betul begitu?



Berkali aku menatapmu dalam diam-diam,
Benarkan punggung itu yang selama ini aku inginkan?
Adakah rindu yang tertanam disisa rasa,
yang mengering oleh gesekan -gesekan
kehidupan yang kehilangan asa, bahkan sekalipun secuil harapan.

Cinta itu bukan lagi jadi barang murah.
Dia telah menjadi sesuatu yang begitu mahal.

Lalu kau pun tertawa dan aku bertanya,
Mengapa dulu begitu mudah kau ucap dia yang beraroma cinta,
Jika saat ini telah hampir tanpa rasa
Lalu bersembunyi dimanakah dia?


Note : Lama tidak menulis di blog ini.
Masih mendengarkan suara A Great Big World ft Christina Aguilera..

...And I swallow my pride...
...You're the one that I love...
...And I'm saying goodbye...

(hanya tulisan berdasarkan keinginan tangan, bukan pengalaman hidup, hehehe. usap keringat)


Sabtu, 15 November 2014

Potongan Hidup


Hai..
Lama tidak menyapamu.

Tidak perlu bertanya pada desaunya angin yang menderu,
Pada campuran semacam aroma rindu.
Yang bayangannya menyapaku pelan-pelan dan menjauh.

Kamu berkata kitalah rindu itu,
yang saling memangku ingatan dan membaginya satu-satu.
Pada sudut lembayung dan lagit ungu bisu.

Tampaknya matamu dan mataku,
kembali saling mengakrabkan diri dan meyerukan sapa.
Meski hati berdegub kencang satu-satu.

Yah, potongan hidupmu terdahulu-lah aku.

Rabu, 27 Agustus 2014

Seporsi mie ulang tahun

Menunggunya kembali, hari ini, disebuah resto kecil dengan aroma kopi yang membius rangka kepala, sehingga isi didalamnya bisa menikmati berjam-jam menunggu tanpa pekikan bosan.

Akhirnya sosok tubuh yang aku kenali itu muncul juga. "Maaf, telat. Pekerjaan menumpuk, dan..." Sebuah tawa lebar mengakhiri alibinya, melihatku yang sedari tadi hanya menatap beku kearahnya. "Oh, ayolah" sebuah rentangan pelukan dia tujukan kearahku, lalu dia duduk dihadapanku, bahkan sebelum benar-benar memelukku.

"Kamu lupa dengan penyakit lambungmu?" dia bertanya dengan nada sedikit kesal, yah mungkin saja karena dia hanya melihatku intim dengan secangkir kopi, tanpa ada makanan lain yang menemaninya. Tangannya melambai kearah waiters. "Mau makan apa siang ini?" tanyanya seraya membolak balik halaman buku menu. "Hahahaa, biar, biar aku saja yang memilihkan untukmu. Seporsi mie ulang tahun, telur mata sapi setengah masak, jangan terlalu banyak menggunakan merica dan taburi dengan banyak bawang goreng ya, mbak!" kamu tersenyum puas karena tahu benar hidangan itu memang kesukaanku.

"Apa kabarmu?" kamu menatap kearahku.
 "Aku rindu." katamu lagi.  
Lagi-lagi sebelum aku sempat membalas pertanyaan dan pernyataanmu, seporsi mie ulang tahun dari tangan waiters membuat pembicaraan terhenti sejenak.
"Wah, banyak sekali. Kamu nggak diet 'kan hari ini?. Pokoknya, ini harus dihabiskan."
Tanganmu memegang sumpit dan menyuapkan mie ulang tahun itu dengan cepat. Pekerjaanmu hari ini ditambah cuaca yang sedang hujan, membuatmu lapar, pikirku.

"Rana, aku rindu padamu." 
Kamu menatapku dalam dari bangku dihapanku.
Jika rindu, kenapa tidak memilih duduk disampingku saja, kenapa kamu lebih senang duduk dibatasi meja?. Kenapa tidak memelukku sedari tadi. Aku juga merindukanmu.

"Ah, sudahlah, seperti biasa, mari akhiri makan siang kitai dengan secangkir kopi, lagi?" tawamu yang hangat memenuhi rongga ingatanku. Aku tak keberatan tentu saja, aku penggila kopi sama sepertimu. 
"Aku ingin ke toilet dulu" ujarku, kamu acuh dan sibuk membolak balik buku menu mencari kopi yang ingin kau seruput. 

"Dia itu siapa?" tanya sebuah suara dari luar bilik toilet yang aku gunakan. "Dia Pak Pram, pelanggan tetap restoran ini. Hari ini ulang tahun tunangannya." jawab pemilik suara yang lainnya. Aku hanya tersenyum dalam hati, menyenangkan saja rasanya setiap kali ada orang lain yang tahu aku adalah tunangan Pram. 

"Lantas hari ini, dia sedang merayakan apa?. Memesan hidangan mie ulang tahun dengan porsi besar." "Hari ini kalau tidak salah, hari ulang tahun tunangannya. Sehari sebelum hari ini dia selalu memesan seikat bunga dan dia akan berikan diakhir, setelah semua hidangan habis tersaji. Sebentar lagi setelah kopi, dia pasti akan memanggil salah satu dari kita untuk membawakan bunga itu." sebuah suara lain menghela napas. "Ada ya tipe laki-laki romantis seperti itu, saat ini?." Aku menahan diri untuk tidak segera keluar dari bilik kamar mandi dan menikmati obrolan mereka itu. "Tapi, yang aku heran perempuan yang dia sebuut tunangannya itu..." "Hush, udah, yuk kita keluar. Kelamaan dikamar mandi nanti dicari Pak manajer." Aku mendengar obrolan diakhiri dan setelah itu suara langkah tergesa menuju pintu keluar.

Aku pun keluar dari bilikku, "Memangnya kenapa dengan aku?. Seenaknya saja mereka membicarakan aku." Dengan kesal aku keluar dari bilik kamar mandi dan kembali duduk di tempatku semula. Aku melihat Pram masih asik membalas pesan di handphonenya seolah kehadiranku tidak disadarinya. 
"Kopiku sudah habis, Rana." Pram menarik napas panjang dan mengulurkan seikat bunga kearahku. Aku yang masih kesal dengan pembicaraan menggantung para waiters tadi hanya diam tak menyambut bunga itu.

"Happy birthday, my dear. love you always." Pram terdiam sejenak, aku melihat matanya berkaca-kaca, dan serta merta dia berdiri. "Aku kembali bekerja dulu, sayang. miss you." tangannya mengusap selinang air mata dan tanpa memeluk ataupun mengecupku yang sedari tadi hanya bisa diam melihatnya, pun hanya bisa terdiam memandangi punggungnya yang berlalu dari keluar dari pintu resto.

"Bunga yang bagus." Ucap sang waiters yang membersihkan meja. "Wangi." Aku menatap marah ke waiters itu, berani sekali dia menciumi bunga yang diberikan Pram untukku. "Dewi, kamu ngapain?" tanya temannya yang satu lagi. "Sudah, lekas rapikan. Aku kasihan melihat Pak Pram. Dia dulu selalu kesini setiap akhir minggu dengan mbak Rana." 

"Hei!" aku disini ujarku.
"Tapi sejak dua tahun lalu, Pak Pram selalu kesini sendiri tiap akhir minggu."
"Sendiri? Pram kesini sendiri? Bukankah aku yang tiap akhir minggu harus menunggunya berjam-jam sebelum dia datang?. Alasannya selalu sama, pekerjaan. Aku harus percaya itu, karena dia pasti marah kalau aku cemburu padanya."

"Memangnya kemana, mbak Rana. Yang kamu sebut sebagai tunangannya itu?"
Waiters ini pasti baru, karenanya dia tak mengenaliku.
"Dua tahun lalu, ketika Pak Pram menunggunya disini untuk merayakan ulang tahun tunangannya itu, mbak Rana mengalami kecelakaan. Tabrakan beruntun dan mbak Rana adalah salah satu korban yang meninggal ditempat."

Serasa ada sambaran petir menghantam kepalaku. Aku, Rana diar. Meninggal? kecelakaan? kapan?
Jadi sedari tadi Pram bicara dengan siapa? Cangkir kopiku, bungaku, jangan...jangan dibawa pergi!
Aku berteriak keras-keras, namun tetap saja waiters itu merapikan semuanya. Dia..dia..tak mendengarku.




Sabtu, 23 Agustus 2014

Menyesali kenangan?

Adakah yang masih belum jelas 
Dan, selalu saja menyesali kenangan?
Hei, penikmat alam dan semua ciptaan Tuhan.
Memijak dibumi ini bukan semata untuk menggerutu.
Karena, tidak semua harus selalu menuruti maumu.
Jadi, jangan salahkan kenangan-kenanganmu
yang pahit dan menyesakan rongga dadamu.
Sebab, kelak satu waktu 
kamu akan bersyukur memiliki kenangan-kenangan itu,
terutama, jika...Orang-orang yang ada didalam kenanganmu
Telah tidak satu pijakan lagi dibumi, bersamamu.

Note  : Agak absurd tulisan saya kali ini.

Mencintai Dengan Sama

Entah pergi kemana Tuan,
rindu yang biasanya menggelayuti hatimu dulu.
Sedangkan langit kita tak pernah bersalju,
lantas kenapa sikapmu menjadi beku?

Aku selalu merindukan masa itu
dan tidak pernah berubah hingga pergantian waktu 
Aku masih mencintai dengan sama,
Tuan yang pernah merekamkan suaranya di voice note
dengan kantuk yang teramat berat dan
 memintaku untuk tidur lagi.

Tuan, aku ingin kamu tahu.
Bahwa bukan perkara mudah,
memasuki kehidupan orang lain,
lalu acuh dan meninggalkannya begitu saja.
Karena, sisa cangkir kopi yang pernah kuseduh untukmu
masih belum pindah dari tempatnya dulu
Dia masih berada dimeja tamu, ruang ingatanku.


Sebuah lensa, mataku.


Dalam sebuah buku aku tuliskan gelisah dan segenap takutku
Disisipi impian menggunung dan doa-doa yang dipoles oleh segenap harapan.
Apa yang bisa lagi aku lakukan selain menikmati segala hal yang ada.
Meski tak setiap waktu kata cinta akan semanis madu lebah hutan.
Namun rindu cukuplah membuat hati merasakan manis merah jambu.

Hal yang paling kutakutkan adalah,
suatu hari aku meyaksikan derasnya linangan air
Yang mengalir dari sebuah lensa yang merekammu selama ini, mataku.
Bukankah kematian adalah hak kita sejak dilahirkan?
Namun, hal itu masih saja menjadi menakutkan. Apa kamu akan takut?

Entah, apa yang akan aku katakan kepada orang-orang itu.
jika memang aku yang harus menjadi saksi kepergianmu lebih dulu.
Sebagai apa aku akan memperkenalkan diriku, sahabatmu?
Ahh, aku berharap bisa menjadi lebih dari itu.
Namun, aku tahu akan ketidaksiapanku.
Menghadapi peristiwa itu sebagai apapun aku saat itu bagimu.
karenanya, janganlah pergi mendahuluiku.

Note : Agustus tersisa tidak sampai hitungan sepuluh jari lagi.. Cepat sekali..


Senin, 11 Agustus 2014

Still about you

Aku menemukan banyak diriku disetiap amarahmu.
Aku tak pernah habis pikir, ada saja yang kau ungkap.
Seakan persoalan mencintaiku, kini menjadi pilahan.
Bagian menguntungkan dan bagian tidak menguntungkan.

Aku mungkin terlalu banyak bicara,
tapi bukankah sebelum kita bertemu muka,
kata-katalah yang membuat kita jatuh cinta?

Atau...semuanya harus berubah?


Note : Aku masih menyukai bagian dimana aku bisa mengecup kedua kelopak matamu.

Caraku berdialog denganmu

katamu aku romantis,
ahh...yang benar saja?
Aku hanyalah pengeja kata-kata rumit 
Yang tidak seorang pun membaca tanpa mengerenyit.

Lagi pula, terkadang mereka-mereka itu terlalu naif,
Menyangka tulisanku adalah semata-mata tentang aku.
Hei..aku ini pengamat ulung
yang bisa menceburkan diri ke kehidupan siapa saja
lantas aku tuang dalam cerita pragmen buta


Apa kamu pernah mencoba
bertukar ingatan?
Ya, kita dinamakan manusia karena memiliki kemampuan mengingat.
Meski seiring usia nantinya, ingatan itu akan menguap.

Ternyata rindu telah mampu membahasakan mata
Genangan kenangan tumpah ruah berkayuhkan senyum terpaksa.
Apa yang (masih) kau ingat?
Tentang dirimu? tentang diriku? tentang kita?

Maaf, aku kali ini tidak lagi menjadi bijaksana.
Lalu aku bertanya pada sang nurani, sewujud apa rupa bijaksana.

Aku tertawa lagi,
memunguti satu-satu rindu yang berserakan.
kau selalu begini, anginmu meniup daunku rindu tua kecoklatan milikku berjatuhan.


Minggu, 10 Agustus 2014

Saat jatuh Cinta

Saat jatuh cinta, semua hal tampak sempurna
dan kita sibuk menghitung satu persatu 
kesempuranaan itu.
seolah kita lupa, yang kita cintai ini,
masih berwujud manusia bukan seorang malaikat surga, yang tentu saja tiada sempurna.

Lantas..
Ketika waktu membilas cinta 
menyisakan hanya serpihan komitmen disana.
Kita akan saling tikam menikam kata dan berkata-kata
seolah yang paling bijak
kita akan saling menghakimi dan mencari-cari
setiap lengkungan ketidaksempurnaan yang kemarin hari kita lupakan.
Saat jatuh cinta.

Selasa, 05 Agustus 2014

Mengertikah Kamu, Tuan?

Kita mengerti apa yang kita bicarakan
Lalu kita menjadi tuli dan buta 
Kita mengerti apa yang membahagiakan
Lalu kita berlari dan memperebutkan
Kita mengerti arti air mata
Lalu masih saja kita bermain tikam-tikaman
Kita mengerti arti kesepian
Lalu kita membungkus rapat-rapat kenangan untuk diperbincangkan


Kenapa?
Tidak perlu menjadi tuli, saat mendengarkan kata-kata yang benar, tentang kita.
Tidak perlu menjadi buta untuk melihat kepura-puraan yang kita sandiwarakan.

Mengapa?
Tanpa bersama pun bahagia akan bisa kita temukan.
Sekali waktu aku tlaktir kopi dan mari kita berdamai bercerita, apa sebenarnya bahagia itu.

Karena?
Goresan luka tidak akan begitu saja menghilang, Sayang.
Jadi waktu kita yang semakin sedikit tersisa ini, cobalah kita relakan untuk saling membiarkan.
Ya, membiarkan dari masing-masing kita bahagia, meski tidak lagi bersama.

Dimana?
Setiap kita masih punya kesempatan untuk bahagia 'kan?
Jadi tidak usah saling menghibur dengan kenangan usang agar kita dapat sehari lagi bertahan.
Lepaskan, Sayang. Kita tidak akan kesepian. Tuhan punya banyak sketsa yang bisa kita mainkan.
Meski pemeran utama dihidupmu bukan lagi aku dan sebaliknya.


I'm lucky? May be


Benarkah pernah ada aku disitu?
Pada tawa-tawa yang terekam berlembar-lembar foto.
Pada kepala yang terangkat angkuh dan tangan yang menyambut gandenganmu ditiap-tiap perjamuan dan pesta-pesta yang kita hadiri berdua.
Lalu tindakan-tindakan bodoh, seperti mengelap ujung bibirku dengan tissue,
mengusap kepalaku sesekali, membenahi gaun yang kupakai ketika tersingkap.
Dan..semua mata akan memandangmu dan menilaimu dengan mata berbinar.
Lalu...mereka akan menyebutku, wanita beruntung..
Aku beruntung, memilikimu.. 
Tampan, muda, berpendidikan, yang lengannya ingin sekali dimiliki
oleh mata-mata wanita diseberang sana untuk bersandar.
Ahhh...aku muak...
Rasanya ingin bertukar tempat, lalu mata-mata itu akan berkata
aku bodoh, tak tahu diuntung..
Ahhh...aku muak


Untuk apa?

Sebab..bukan untuk dipertanyakan lagi bukan?
Kesepakan pisah itu terus saja diulang-ulang.
Pisah ya pisah saja..
Untuk apa masih dibalut remah resah?
Bukankah lebih mudah berpisah dari pada mengusahakan bertemu?

Pada semesta yang kau ciptakan,
aku tidak lagi berperanan apa pun disana.
Pada skenario yang kau rekam,
aku pun tak hapal satu bait pun dialognya.
Jadi untuk apa terlalu dipaksa-paksa?
Demi pencitraan yang tak kunjung usai.
Untuk apa?
Tanya sajalah pada hatimu.
Apa kau takan menjadi lelah untuk berpura-pura.
Sementara disini aku sekarat dan mencoba menarik napas 
dalam kubangan drama yang kau buat-buat.

Sebab..Cinta tak berarti bersampingan.
Toh, bersampingan pun tanpa cinta.
Lalu, untuk apa?
Ya, untuk apa?. Tanya dan temukan jawabannya pada hati kecilmu.



Senja Berlalu

Aku membaca pelangimu
yang pendarnya meremang satu-satu
lalu menghilang begitu saja bagai tersapu.

Ada ragu untuk berlari lagi ke masa itu.
Dimana berpuluh surat tak terkirim telah menyimpanmu.
Rapat dan begitu dalam, di bekas kaleng kue sagu.

Karena bagaimana akan tersampaikan surat- surat itu,
Jika harga prangko berpuluh ribu
Takan mampu mengirim surat tanpa alamat yang dituju.

Kamu, Tuan yang kurindu.
Dimanakah keberadaanmu?
Adakah awan akan berbaik hati memberi tahu?
Pada sepasang mata yang memandangnya setiap senja berlalu?
Aku...Rindu..

Sabtu, 02 Agustus 2014

Absurd


"Pada akhirnya orang-orang yang jatuh cinta akan kembali kepada Tuhan."
"Karena sejauh apapun dia mencari pada akhirnya dia hanya bisa meminta."
( Mas Gun )

Ya, memangnya kita ini siapa?
Merasa sombong hanya pada mata manusia.
Giliran ditelanjangi di penghujung malam oleh kesendirian 
Kita pun tak kuasa menahan linangan air mata,
Apalagi ketika menyadari kekuatan kita tak mampu berbuat apa-apa.

Note : Ini temanya apa ya?
Kok, ya nelangsa banget.

Tanyakan Saja

Seberapa banyak yang kuat kita ingat sendirian?.
Tidak akan sebanding dengan banyaknya
Hal yang terjadi dan kita alami, bukan?.

Relakanlah yang telah diusaikan oleh waktu.
Setidaknya, sisa-sisanya,
masih bertahan dihati orang lain yang pernah kita cinnta.

Hahahaha, tidak percaya?
Tanyakan saja padanya.

Jumat, 01 Agustus 2014

Skenario Tuhan

Menjelang pagi. Masih tak ada dialog, hanya terus diganggu pembicaraan monolog - DIK

Hari ini Tuhan tertawa lebar,
Skenarionya telah berhasil aku mainkan dengan benar.
Melihatmu berlalu hanya dengan pandangan nanar,
Tak ada sapa apa lagi kata menahanmu yang mampu terlontar.

Hari ini Tuhan Menugasiku dengan skenario edan,
Aku harus mati-matian menahan gumpalan kerinduan,
Tanpa boleh sedikitpun aku utarakan,
Dan hanya boleh sesekali melihatmu dari sisi yang berlawanan.

Oh..Tuhan, ini harus sampai kapan?

Dia


Dia akan kau baca entah pada waktu pabila.
Dia akan kau nikmati mungkin ketika yang dinamakan terlambat telah tiba.
Dia akan kau mengerti saat ucap pisah telah terpatri.
Dia akan kau sayangi ketika kering sudah rasa dihatinya.
Dia akan kau cintai ketika tidak bersisa lagi titik rindunya padamu.
Dia akan kau tangisi ketika kelak kemudian kau membuka jendela pagi,
tanpa sapa dan tegurnya yang kerap kali kau benci.
Dia...

Tentang Siapa, apa dan...

Pernahkah sebuah lagu membuatmu tersenyum,
terdiam untuk sejenak dan kemudian merasakan
guliran kenangan-kenangan masa lalu 
menyeruak pelan memenuhi pori-pori ingatan.

Pahit - manis
Suka - duka
Tawa - air mata
Menemukan - meninggalkan


Tentang siapa saja disana.
Tentang apa saja yang mampu diraih.
Tentang seberapa jauh sudah tempuh sang kaki.
Tentang semua hal dan tentang pemenuhan janji untuk orang-orang yang terkasih.

Terimakasih, Tuhan.
Atas kesempatan yang pernah singgah dan kesempatan yang masih terjaga untuk dicipta.

Note : Welcome My month...
Agustussssssss....






Rabu, 30 Juli 2014

Siapa yang aku cinta?

Tawa itu terukir lagi dibibirnya, entah apa yang dipikirkan didalam kotak kepala miliknya, hanya dia dan kebekuan yang tahu.
Jemarinya menari-nari dibibir gelas kopi,
Seakan ada ledakan hebat yang ingin meledak saat ini.
namun, pilihan diam lebih menguasainya.

Jalan takdir harus dia ikuti..
Dengan bijaksana sebuah suara pernah berkata kepadanya,
"Dalam hidup, apa yang kamu anggap baik belum tentu baik."
"Dalam hidup, apa yang kamu pikir akan membahagiakan, belum tentu membahagiakan.
"Jalani apa yang sudah ada digenggaman tangan, meski mungkin melukaimu, meski mungkin membuat hatimu bernanah menahan duka, namun yakinlah Tuhan menggariskan begitu, untukmu."

Tarikan napas panjang, berhembus kencang diantara linangan air mata
yang jatuh satu-satu tanpa diminta.

Note : Nikmati saja waktu.
Toh, kamu tahu, siapa yang aku cinta. Kamu.

Selasa, 29 Juli 2014

Aku jatuh cinta pada ketidaktahuanku

Aku jatuh cinta pada pikiranmu.
Pada sudut pandangmu yang selalu berbeda.
Pada cara dinginmu bertutur kata.
Pada habisnya cerita.
Pada duniamu yang tak kutahu seluas apa.
Pada setiap setapak yang akhirnya bisa aku lihat
karena kau memaksaku untuk berjalan lalu berlari.
Pada caramu memeperkenalkanku pada diriku sendiri,
dan menghormatinya sebagai pribadi 
yang pantas diperlakukan dengan baik.
Pada kegelisahanmu yang coba kau tenangkan.
Pada sesuatu dalam tabir yang aku tak pernah tahu
 jika tak kucari tahu padamu.
Akhirnya, aku jatuh cinta pada ketidaktahuanku sendiri.

Note : Thank you mas Gun kata-katanya.

Saduran


....Seringkali kita berusaha mati-matian & berjuang mati-matian....
....Namun kita lupa untuk berdoa mati-matian & ikhlas mati-matian....
(1November)

Semua orang memang punya bahagianya masing-masing,
dengan caranya sendiri.
Tapi bahagia yang sejati adalah bahagia dengan cara yang benar,
dengan hati yang tulus,
dengan niat yang baik dan dengan restu dari semesta, tentunya.


Note : Itu dia, gimana caranya?
Hikss..
(Alunan indah The Vuje - Mendung)

Indah Mengingatmu

Aku sedang tersenyum sendiri, Tuan..
Mengingatmu yang sedang bersandar disamping pintu lift menungguku.

Aku sedang tersenyum sendiri, Tuan..
Merasakan hangat yang teramat hebat ketika kau ulurkan sapu tanganmu kearahku.

Aku sedang tersenyum sendiri, Tuan..
Memikirkan banyak hal sederhana yang membahagiakan sekaligus menyesakan dada.

Aku sedang tersenyum sendiri, Tuan..
Mengingat sudut bandara dimana berharap panggilan pesawat untuk terbang tidak akan menjadi begitu cepat (Padahal ada masanya aku membenci delayed).

Aku sedang tersenyum sendiri, Tuan..
Mengingatmu...Aahh..rindu ini selalu bisa membuat sekian banyak waktu menjadi cepat.
Padahal justru aku mati-matian ingin membuatnya berhenti saat mendekapmu erat.

Kokoro No Tomo

Bila ia tak cukup penting
atau bila saya pun tak cukup penting buat dia,
Maka saya atau dia tak akan repot-repot 
menciptakan waktu itu untuk kami berdua.

Dan..ketika waktu itu tercipta,
bukankah itu pun satu pertanda bahwa masing-masing
dari kita di-INGIN-kan sekaligus meng-INGIN-kan?

Note : Jlebb...Windyariestanty...
Saya cuma bisa membacanya berulang-ulang dan memutuskan untuk menyalinnya di blog saya.
Oh, no...saya memberinya judul Kokoro No Tomo, hahahahahaa.
Bingung mau kasih judul apa, kebetulan lagu ini yang lagi terdengar dari headset, peace.. :) 

Kelak Suatu Hari

Kelak suatu hari,
kita akan nikmati dinginnya berada di kaki pegunungan itu lagi.
Meniupkan kabut dari bibir dan menertawakannya dengan bodoh.


Kelak suatu hari,
kita akan nikmati kabut pekat dari atas gedung sederhana yang kita sebut apartemen dan menggelengkan kepala saat semuanya menjadi berantakan sekali dan kita membagi tugas untuk membersihkan ruang kecil dimana ada saja kesempatan untuk membagi peluk dan kecupan didalamnya.


Kelak suatu hari, 
kita akan mengendap diam-diam 
dan duduk dipojokan kaki lima yang ramai sekali
Menikmati teguk demi teguk kopi bercampur susu dan jahe.

Ya, kelak suatu hari.
Segalanya akan jadi cerita menyenangkan
sekaligus menyebalkan.
hahahaha, I miss you so much.

Sengaja Bahagia


Aku tersenyum sendiri mengingat lagi,
arus jeram ingatan mengajak berpetualang kembali.
Aku membahagiakan hatiku dengan sengaja,
tepat ketika bayangmu menjelma sempurna dipelupuk mata.

Entahlah, mengapa bisa cinta ?.
Entahlah, mengapa bisa seluruh rasa meneriakan namanya ?.
jatuh yang direkayasa sepertinya.
Kolaborasi hati yang menendang logika jauh keluar jendela.

Aku selalu merasa jatuh cinta
Pada-mu, yang mungkin saat ini sudah menjadi besar kepala.
Tapi apa gunanya membohongi nurani dan berkata tidak cinta?
Jika cinta menggedor-gedor pintu suara 
dan mencoba keluar dengan paksa melalui binar mata.


Thinks that I'm too Old.

Jangan sengaja pergi agar dicari.
Jangan sengaja lari biar dikejar.
Berjuang tak sebercanda itu.
- Sudjiwo Tedjo-


Hhmmm..kalimat Sudjiwo Tedjo, Sungguh, terlalu..
Siapa yang bisa mendapatkan cinta tanpa harus jatuh cinta terlebih dahulu?
Siapa yang bisa merasakan rindu tanpa ada arah tujuan melesatnya rasa itu?


Andai hidup tidak butuh apa-apa lagi selain hidup itu sendiri.
Pastinya semua akan menjadi sangat mudah.
Pastinya aku akan berlari kearahmu dalam hitungan detik.
Saat ini juga, bersiaplah mendekapku tanpa jengah.
I love you, Sayang.


Note : Suara Nikka Costa - First Love, mengalir di telinga.
Hahahaha, apa tidak terlalu tua ya, mendengar lagu ini.

Senin, 28 Juli 2014

Cinta tak pernah memaksa

Aku ingin menjadi pecinta
Yang mengerti kapan harus terus mencinta..
Kapan harus berhenti mencintai.

Kapan aku harus terus berjuang,
harus mempertahankan dan kapan aku harus melepaskan
...Karena cinta, tak pernah memaksa...

Note : Kalimat manis dari Chieko.

Sekali Waktu

Apa kamu tahu Tuan?
Kadang aku berdiam dan terkejut mendengar kamu berkata-kata.
Ada dunia lain yang kau pandang mengenaiku, yang aku sendiri terkejut saat mengetahuinya.


Apa kamu tahu Tuan?
Aku pada akhirnya memilih diam dan seolah membiarkan kamu
dan sejuta pendapatmu tentangku yang tanpa
 kamu tahu, telah melukaiku.


Sudahlah Tuan,
Mungkin sekali waktu aku harus mengajarimu.
Bahwa cinta itu bukan tentang apa yang indah dan ingin kau pandang saja.
Bahwa cinta itu bukan tentang apa yang nyaman terdengar oleh telinga.
Tapi cinta, seperti katamu, harus bersyukur dan menerima.
Tanpa perlu merubah, karna bukankah tanpa merubah masing-masing dari kita,
Cinta telah pun sudi singgah.


Jadi, Tuan... Sekali waktu, cobalah gunakan indra perasamu.
Hanya untuk sesekali merasakan, ya..merasakan..
Banyak hal yang mungkin tak perlu kau pandang dan tak perlu kau dengar.
Rasakan, cinta yang aku punya untukmu. Apa kau merasakannya?

Note : Mungkin cintaku akan sama seperti cinta yang pernah dulu kau miliki, namun
kamu yang paling tahu, seperti apa aku mencintaimu.



Sabtu, 26 Juli 2014

LALU


Lalu menurutmu aku bisa apa?
Berharap menghentikan waktu?
Yang benar saja.

Lalu menurutmu aku harus bagaimana?
Menunggu mesti sebenarnya kau yang menungguku.
Aku bertahan menghabiskan banyak waktu,
Bukan karena tidak yakin padamu.
Namun, aku tidak mampu membebanimu lebih dari saat ini, apa kau tahu?

Mereka bilang, cinta itu sederhana.
Aku hanya akan menjawab sekaligus bertanya,
"Oh, Ya?"

Sebanyak apapun waktumu,
tunggulah aku.
Ini bukan lagi sebuah permohonan,
tapi ini sebuah janji pada hatiku sendiri.


Seharusnya Kita Beruntung

Karena...sehening apa pun kau diam...itu tetaplah cinta
Karena...segelap apa pun kau bersembunyi...itu tetaplah cinta
Karena...seingkar apa pun kita...itu tetaplah cinta

Mata itu bicara dia mencintaiku dan mataku hanya mampu meng - aminkannya...
Gerak tubuh itu berkata dia mencintaiku dan tubuhku hanya mampu meng - aminkannya...

Dan..Yang ku tahu malam ini aku hanya ingin berada dipelukanmu, Sisanya biar cinta yang bekerja...

Note : Seharusnya kita beruntung pernah merasakan cinta, meski hanya mendapat kesempatan mencintai saja -- CHANDRA MALIK


Harus kunamai apa lagi rindu ini


Mungkin benar kau adalah penyendiri,
Namun aku rindu menemani kesendirianmu.
Rindu, saat memastikan keberadaanmu dan melirik jam di ponselku.
Kamu masih disitu, duduk mengencani layar ponselmu yang menyala. 
Itu duniamu, semua yang kau cinta ada didalam sana.

Aku rindu, untuk bertanya
"Mau secangkir kopi lagi?"
Kamu akan menjawab 
"Iya."

Dan serangkum hal sederhana, pertengkaran-pertengkaran kita
Setiap tawa yang pernah tercipta, semuanya mendekap kuat direkaman ingatan kepala
Meski tak setiap waktu menyapa, namun aku kerap kali dibuatnya tak berlogika.
Yah...kali ini dia kembali mengajakku untuk mencicipinya.
Sebongkah rindu yang entahlah harus aku beri nama apa?

Jumat, 25 Juli 2014

Yes, Just for you ( I do )


Then we'll fly to the sky
Lalu kita kan terbang ke langit
And we chose we with the stars
Dan kita memilih bintang
And our stars will tell the whole world
Dan bintang kita akan menceritakan kepada seluruh dunia
The love we had, we are...
Cinta yang kita punya, diri kita


The love we share is sweet
Cinta yang kita miliki begitu manis
The love we know is real
Cinta yang kita tahu begitu nyata
That love is not a dream
Bahwa cinta bukanlah mimpi
But last a life time long
Namun abadi sepanjang masa

( Sepenggal lirik - Just for you "Richard Cocciante)

Aku telah jatuh cinta berkali - kali padamu
Aku telah membangun dan menghancurkannya berulang kali.
Namun cinta ini tetap berdiam diri, meski dibangunan yang telah hancur.

Aku tidak pernah tahu, 
Namun aku terus berjalan,
Dan aku harap perjalanan ini menuju arah,
dimana engkau saat ini menungguku.
Tetaplah menungguku, 
Aku yakin akan sampai kesana, kedekapanmu.
Meski entah butuh berapa lama waktu kan berlalu.

Note : Hhhhmmm, menghela napas panjang. Suara Richard Cocciante menyayat hati.

Jumat, 18 Juli 2014

Jangan Pernah Ragukan itu...

Selamat beristirahat, Sayangku.
Diantara letih kebisuan yang menyelimuti kita
Diantara kebingungan memilih dan memilah cerita.
Mana yang akan membuatmu tertarik akan aku suguhkan sebagai headline berita tentangku.
Namun, tampaknya tidak semua kamu suka.

Cinta adalah menerima apa adanya.
Aku menghitungnya dalam angkaku.
Dan, entah ada angin apa.
Malam ini kamu kembali membisik "I love You".. Untukku.
Apakah rindu kembali bertamu diruang tamu hatimu?
Setelah sekian lama dia mengetuk pintumu.
Apakah rindu kembali mengganggumu?
Setelah sekian lama.

Cause you'll be in my heart
Karena kau kan selalu dihatiku
Yes, you'll be in my heart
Ya, kau kan selalu dihatiku
From this day on
Sejak hari ini dan seterusnya
Now and forever more
Kini dan selama - lamanya 

You'll be in my heart
Kau kan selalu dihatiku
No matter what they say
Tak perduli apa kata mereka
You'll be in my heart
Kau kan slalu disini, dihatiku
Always
Selalu

Why can't they understand the way we feel
Mengapa mereka tak mengerti perasaan kita
They just don't trust what they can't explaine
Mereka tak percaya yang mereka tak bisa jelaskan
I know we're different
Aku tahu kita memang beda
But deep inside us
Tapi jauh dilubuk hati
We're not that different at all
Kita sama sekali tak berbeda

Note : You'll be in my heart by Phil Collins
Ya...Jangan dengarkan mereka...Karena, apa sih yang mereka tahu...Kita saling membutuhkan...
Saling memiliki, Saling mendekap....Pada saatnya mereka akan melihat...
Aku tahu...Yes, I know...I love you...Jangan pernah ragukan itu...

Senin, 14 Juli 2014

Ingatlah hari ini...


Kau tahu, Tuan ?
Aku percaya reinkarnasi.
Aku percaya bahwa kita yang kini,
adalah serpihan dari jiwa - jiwa masa lalu.

Kau tahu, Tuan?
Aku kerap bertanya - tanya,
Pada hatiku sendiri dan suara - suara yang memenuhi isi kepala.
Seperti apa kita dipertemukan oleh masa lalu?
Aku sebagai siapa - mu & Kamu sebagai siapa - ku?

Kadang aku merasa kau begitu jauh dari semestaku.
Tapi kadang kau tiba - tiba hadir, mengejutkanku dengan tiba - tiba.
Dengan rasa sayangmu yang berbeda dari sayang yang lain yang pernah aku punya.

Tuan... Ingatlah hari ini...
Ingatlah hari ini...
Karena, hari ini kita dipertemukan lagi
Meski aku pun masih terus bertanya - tanya
Aku sebagai siapa - mu & Kamu sebagai siapa - ku?
Sudahlah....I love you.....



Jumat, 11 Juli 2014

Nyeri

SEPERTINYA AKU KENAL

Sepertinya aku kenal itu...
Riang yang tawar,
Senyum yang menenggelamkan riak-riak
yang disembunyikan.
Terus saja begitu...
Lama-lama kamu akan karam dalam sandiwara peran.

Aku tahu,
kata  "Baik-baik saja", dalam senyum itu meneriakan
"Jangan banyak tanya, culik saja aku sekarang."

Note : Thank you, kelana Aksara...Tidak bisa berkata-kata lagi rasanya,
hanya jari jemari yang semakin lincah menari-nari dan sesekali senyum menimpali, Nyeri...

(L)over

Memendam rindu
Pada celoteh manis, kisah Tuan tanpa nama.
Atau bahkan sekedar mengingat
bagaimana rasanya merapalkan doa,
akan harapan tentang cinta dan kenangan
Yang berlari dari koordinatnya.
Aku jatuh cinta.
(Dailynomus)

....Entah berapa hari dari detik ini, 

aku yakin, setiap detik yang bergerak,
Selangkah takdirmu, menujuku...

Rabu, 09 Juli 2014

KATAMU & KATAKU



Katamu...
"Biarkan kau nikmati rasa sayangku, yang tidak sepenuhnya akan mampu kau mengerti"



Katamu...
"Teruslah menyalakan lentera dan siapkanlah dari sekarang agar didepan nanti kita punya sesuatu yang berarti"



Katamu...
"Jalani saja semua ini, semampu kita, sekuat kita, dan biarkan alam dengan seleksinya yang akan menempatkan keberadaan kita di depan nanti"

Katamu...
"Usia akan terus menggerogotiku dan menggerogotimu, namun janganlah kebodohan akan membuat kita menderita disisa waktu hidup kita, karna kita belum siap"

Kataku...
"Aku telah mencoba mengerti caramu menyayangiku, meski terkadang damaiku 
terusik oleh ego dan ke 'Aku' an ku yang ingin kamu menjadi yang kumau, meski itu tiada mungkin
 bisa terjadi, karena kamu tetaplah kamu"

Kataku...
"Aku telah menyiapkan seluruh pikiranku, upayaku, dan mencari jalan terbaik,
 agar kita bisa bediri tegak di altar yang kita mau sejak berbicara tentang sebuah tempat
 yang kamu telah kunjungi terlebih dahulu, tanpa aku"

Kataku...
"Aku akan tetap disisimu, aku akan tetap mencintai dan menyayangimu,
dalam diamku, dalam riuhku, dalam doaku dan dalam segenap harapan mimpi masa depanku"

Kataku
"Bertahanlah...Jangan mudah dikalahkan waktu...Meski kita tak bisa menunda usia, setidaknya kita bisa memanfaatkan usia dan menggurat bahagia ini dengan cara kita.
Demi kita, bertahanlah...Sampai...KITA BENAR-BENAR SIAP!




Selasa, 01 Juli 2014

DARI JAUH, ENGKAU MASIH KUCINTA

Engkau..Yang tiada pernah mengerti..
Atau mungkin engkau mengerti, 
namun aku yang salah menangkap caramu mengerti.

Aku mungkin bagian yang paling sebentar,
dari seluruh bagian hidupmu.
Aku mungkin bagian yang paling biasa,
dari seluruh indah kehidupanmu...

Aku hanya masih tidak bisa rela,
jika engkau tidak bahagia.

Apakah caraku mengerti arti kebahagiaanmu,
berbeda dari bahagia yang engkau maksudkan?

Seberapa besar kekuatan kita,
mampu menentang dunia?
Sedangkan keberanian pun tidak kunjung datang.
Diantara pembenaran - pembenaran yang sungguh sangat jauh,
sangat jauh dari kebenaran...


NOTE :
...Takan kubisa melupakanmu...
...Caramu memanggil namaku...
...Terasa kau masih ada...
....Kau kan temui bahagia...
...Walaupun aku tidak, bersama...
...Jangan kau gusar, aku akan selalu ada...
...Dari jauh engkau masih kucinta...
...Yang mengenalmu, cuma aku...
...Tidak kumenyesal mencintaimu...
...Dari jauh aku masih, mencinta...
-MASIH AKU CINTA-