Sabtu, 21 September 2013

Sepi adalah...


Sepi adalah seluruh hal yang terjadi dan kualami ketika kamu tidak didekatku..
Tapi tak jarang, saat kita berkesempatan memiliki banyak waktu untuk berdampingan
Kadang banyak terbuang oleh perdebatan yang membuat segenap hati meranggas gersang..

Mungkin benar, jika jauh akan dirindu-rindukan...
Namun ketika dekat akan berbalik pula kejadian..

Kamu hadir sejak masa laluku
Kamu tetap hadir hingga aku menjejak di masa kiniku
Tiadakah jenuh akan melanda hatimu?
Tiadakah rasa ingin menjauhiku, menghampirimu?

Entahlah, aku tiada berani bertaruh akan kejadian-kejadian itu..
Yang teramat sangat aku tahu, aku hanya ingin kamu kini dan di masa depanku..
Itu saja, tiada lebih, namun semoga tersampaikan niatku itu..


Kamis, 19 September 2013

Kupintakan Padamu

Ada masanya egomu akan mencair oleh kasih yang begitu kuat.
Ada kesetiaan yang terpatahkan oleh kesombongan hati
Kiranya cinta saja tidak akan pernah tercukupi, jika tiada kata saling memahami dan mengerti.

Tak perlu jadi romantis dungu, cukup sekali waktu berkata manis pun sudah cukup.
Tak perlu menjadi pembawa berita, cukup sekali waktu mengabariku jika ada luang waktumu.

Aku hanya perlukan kamu, ada...Hadir...Diantara sisa waktumu.
Hanya itu..dan...
Apakah itu masih akan jadi hal yang terlalu berlebihan, yang pernah kupintakan padamu?

Jumat, 06 September 2013

Kamu Egois...

Kamu egois, mau tahu dibagian mana?
Ketika kamu tahu kamu sudah tidak bisa menjalaninya lagi,
Egomu meminta kamu terus dan tetap menggenggamnya.


Kamu egois, mau tahu dibagian mana?
Ketika kamu tahu menginginkan yang lain,
kamu masih mengikat yang lama, hanya karena tidak ingin dibilang dicampakan atau mencampakan.


Kamu egois, mau tahu dibagian mana?
Ketika kamu tahu aku lebih bahagia saat kamu lepaskan,
kamu memaksaku disini menanti sampai kamu mendapatkan dia yang lain
untuk membuatmu bahagia, hanya karena kamu tidak mau melihat aku bahagia lebih dulu

Kamu egois, mau tahu dibagian mana?
ketika kamu menggandeng jemariku paksa dan merangkulku dihadapan dunia.
Lalu tersenyum seakan kita layak dinobatkan sebagai pasangan mesra sedunia.
Pada nyatanya semua adalah topeng belaka.

Kamu egois, mau tahu dibagian mana?
Ketika suatu saat nanti kamu membaca kalimat-kalimat ini dan merasa 
ada amarah saat membacanya dan penyangkalan kepada semesta.
Karena kamu mustinya mengingat,
Seperti apa kamu adalah seperti apa yang mereka lihat, 
bukan seperti apa yang berusaha kamu citrakan dari dirimu
Sekali waktu tanggalkan ego mu, agar kamu bisa melihat
Hingga saat ini siapa yang benar-benar tulus padamu.
Atau hanya sekadar memujamu untuk mendapatkan sesuatu.
Meski tulusku tak lebih lagi dari seorang sahabat buatmu...

Sudahlah


Sudahlah, tidak perlu begitu risau membahas masa lalu.
Baik, buruk, rapuh, jatuh, dusta, jujur, atau apalah yang ada dimasa itu, 
bukankah itu telah berlalu?
Tiada pernah ada masa depan yang bercahaya, jika kabut dari buram masa lalu
masih kita bawa dan jadikan warna di antara kita, diantara cinta kita.

Sudahlah jangan urusi bekas-bekas petak dihatimu,
yang kemarin-kemarin itu pernah ditinggali oleh berbagai alphabet nama.
Aku sudah tahu mereka telah berpindah kepetak di hati lainnya.
Jadi tak perlu risau membenahinya, karena aku cukup puas tinggal di bekas petak 
yang pernah mereka tempati dulu, jadi tenang dan damaikan hatimu.

Sudahlah tidak usah diukur dan ditimbang, 
untuk tahu berapa besar dan berapa berat beban yang kini kita hadapi.
Kita hanya perlu menggenggam erat jemari masing-masing
memberikan rasa percaya yang lebih untuk menjaga apa yang sudah ada ini.
Jadi, tidak perlu saling meminta, jika kita sudah saling menganggukan kepala.
Untuk selalu seiring, setia dan bersama. Menjaga apa yang kita sering sebut "CINTA"


But, I love You...Yes, It's true...

kita tergelak tawa pada lipatan pagi yang berlapis kabut
Dingin yang mengizinkan kita untuk saling berbagi peluk
Sunyinya pagi yang satu-satu embun menasbihkan damai

Kita punya sejuta perbedaan,
karena jika selalu sama kita akan menjadi sepasang dungu yang direjam kebosanan. 
Kita bukanlah bayangan dan raga
yang dipertemukan oleh cermin,
ya kita bukan cerminan diri masing-masing.
Karena itulah jua kiranya Cinta menampakan kuasanya,
sebab dalam perbedaan ada manis yang menggeliat minta dipersatukan.

Note : Akhir-akhir ini menulis pendek-pendek terasa menyenangkan, heheheehehe....


Mau Sukses? Belajar Sabar!

"Seorang yang ahli dalam kesabaran adalah ahli dalam segala hal"  (george Savile)


Wahai sahabat-sahabat yang sabar, 
Sebuah pepatah mengatakan bahwa Roma tidak dibangun dalam sehari. Demikian juga kesuksesan, tidak di bangun secara instan. Apalagi jika itu adalah sebuah kesuksesan jangka panjang. 


Untuk mencapai sebuah tujuan diperlukan kesabaran. 
Contohnya : Jika anda ingin sampai ke kantor dan rumah dengan selamat.
Tentu anda harus sabar menghadapi pengemudi ugal-ugalan melanggar lalu lintas dan kemacetan.

Begitu pula hal nya jika anda ingin mencapai kesuksesan.
Kesabaran adalah kunci dan pondasi untuk membangun kesuksesan.

Jika anda di cemo'oh orang dan mengalami penolakan, menghadapi banyak rintangan
atau belum memperoleh hasil signifikan dari kerja keras anda selama ini, bersabarlah.

Sebelum menjadi orang terkaya di dunia versi majalah forbes, Bill Gates,
selama bertahun-tahun ia menerima $2/hari dari hasil software ciptaannya.
Tentu saja itu nilai yang rendah dari gaji seorang pegawai rendahan di Amerika.

Sama halnya dengan penulis best seller Harry potter, J.K. Rowling,
Sebelum sebuah penerbit bernama Bloomsbury (penerbit kecil) menerbitkan novelnya
Dia lebih dulu telah mengalami 12 kali penolakan terhadap manuskripnya.

Seandainya J.K. Rowling menyerah dan tidak sabar menghadapi 12 kali penolakan tersebut , kita tidak akan pernah membaca bahkan menyaksikan karyanya itu di film kan di layar lebar.
Pastinya dia juga tidak akan sesukses saat ini.

Sahabat-sahabatku, jika anda merasa sudah cukup bersabar, namun belum menampakan hasil baik itu didunia pekerjaan dll. Maka tambahkan dosis tingkat kesabaran anda.

Karena : "PERBEDAAN ANTARA KESUKSESAN DAN KEGAGALAN ADALAH
PADA KESABARAN DAN KETEKUNAN.

Note : Big thank you mbak Ahira, big hug dari jauh. Masih di Amerika mbak?


Rabu, 04 September 2013

Detik masa lalu


Ada satu kotak yang aku telah simpan hingga berdebu
Sempat aku beri gembok dan aku buang kuncinya
Agar tiada waktu untuk membukanya paksa
Kotak yang aku letakkan tersembunyi
lusuh dan menebar aroma debu

Namun tak hanya aroma debu yang aku cium dari situ
Ada aroma masa lalu yang sedianya telah aku lupa
Namun ketika melihatnya
Tiba-tiba saja, seperti dibawa oleh mesin waktu
Semua ingatan kumuh masa lalu 
melesat cepat membentak rongga kepala

Tidak, sungguk aku tidak ingin serta merta melupakan kisahku
Namun, tiada bijaksana mengingatnya terlalu dalam
Sedangkan orang-orang yang mungkin terlibat didalamnya
Telah memiliki segumpal kisah segar yang baru
Alangkah bodohnya,
Jika aku masih sudi meneteskan air mata 
Untuk apapun kisah yang pernah ada 
dan tersimpan didalam kotak detik masa lalu itu
Harusnya aku justru tertawa lebar
karena, aku telah berhasil melepaskan masa laluku
dan telah membiarkannya berada di detik-detik masa lalu


Pada akhirnya...

Lalu kau berkata sudahi saja
Dan aku bertanya sendiri dalam hatiku
"Kemana perginya dia, yang selalu berkata tidak akan pernah meninggalkanku?"

Lalu kau berkata mungkin arah tujuan kita berbeda
Dan aku kembai bertanya dalam hatiku
"Hatiku pernah menangkap adanya rasa yang sama seperti apa yang kamu ucapkan saat ini. Namun aku tetap disini, tiada bergeming sedikit pun. Dari arah awal kita berdua mulai melangkah bersama-sama."

Aku selalu takut miliki rasa lebih
Bahkan kutahan jika ia (rasa itu) mulai berlebih
Tapi sekali lagi, aku tetap memiliki rasa lebih padamu
dan semesta mengangguk membenarkan rasaku padamu.


Note : Efek samping dengerin lagu "Terpukau by Astrid"
Parahhhhh....
(Ssssttt...jangan pikir ini tentang gw yaaa...awas!)

Rona Senja

Ada yang berbeda pada rona senja
karena aku berbagi cerita dengannya
Berbagi cerita bersama sepasang matanya
Aku tidak pernah tahu kalau aku menyukai matanya
Bukan, bukan karena matanya yang sipit
Bukan pula karena bola matanya yang coklat tua
Aku jatuh hati pada sorot dan binarnya,
Yang seakan-akan menyimpanku didalamnya...



Note : kutipan dari Sefryana Khairil - ada tulisan menarik dia tulis " Kemanapun aku pergi, Jogja akan selalu menarikku kembali...Hhmmm...

Saat kita ada didalamnya


Saat kita ada didalamnya, ada suka luar biasa yang tak bisa ditepis begitu saja
Saat kita ada didalamnya, ada khawatir yang terkadang menyebalkan
Saat kita ada didalamnya, ada sapaan rindu yang acap kali dinanti

Saat kita ada didalamnya, ada hempasan emosi ketika curiga datang tanpa diminta
Saat kita ada didalamnya, ada sejuta upaya untuk membuatnya bertahan lama
Saat kita ada didalamnya, ada balutan jujur yang terkadang percuma

Saat kita ada didalamnya, rasa takut kehilangan menjadi lebih dari biasa
Saat kita ada didalamnya, ada rasa ingin meyakinkan hati bahwa dialah yang terakhir
Saat kita ada didalamnya, ada hasrat untuk mengamini dan mengakhiri pencarian selama ini

Semua itu terjadi, Saat kita ada didalamnya
Saat kita ada didalam rasa 
Rasa CINTA...

Note : Akhirnya Hotspot bb bisa dimanfaatkan....hiduppppp rasanyaaaa....


Senin, 02 September 2013

Cintamu, berbeda...

Adalah hadiah yang istimewa, 
saat kau mencintaiku dan mencinta impian-impianku jua.
Adalah hadiah yang istimewa,
ketika kamu tiba-tiba berkata, akan adanya rencana mengajakku ketempat yang paling ingin aku datangi.
Eiffel... ya, menara eiffel...

memang hanya sebatas wacana, 
namun dari binar matamu aku tahu kamu inginkan aku dan kamu, KITA...berada disana...
Dan ini adalah cinta istimewa yang kamu tunjukan padaku
Dalam berbagai cara yang sungguh sangat tidak biasa,
Kamu memang selalu bisa, mencintaiku dengan cara yang berbeda.

Dengan Setia...

Lhatlah, sayang...
Mentari tua yang renta telah lelah menyinari dunia
Semenjak pagi hingga sore hari, namun esok ia akan datang lagi dengan setia...

Lihatlah sayang...
Bulan purnama yang menjenguk sendu, terangi gulita kita.
Semenjak mentari berpulang hingga pagi menjelang,
namun ia selalu akan datang lagi dengan setia...


Lihatlah sayang...
Embun yang menjelma dari kelam kabut yang menyeka wajah alam
Semenjak subuh hingga ayam berhenti berkokok,
namun ia selalu dan selalu akan kembali datang lagi dengan setia...

Sayang, bisakah kamu...
Seperti mentari, purnama dan embun itu.
Akan selalu kembali, dengan setia...Pada sebuah hunian
yang bernama cinta...
Yang pada pintunya tertuis nama kita...
Bisakah kamu, dengan setia?...



Between us


Ada sececercah rasa kecewa...
Yang entah kenapa tidak bisa hilang begitu saja.
Memang benar apa yang kamu bilang
"Jangan terlalu berharap banyak dari orang lain."
Dan...aku akhirnya tahu benar maksud kalimat itu.
Kamu yang ajarkan aku langsung, beberapa waktu lalu.

Maafkan, jika harapanku terlampau besar kepadamu
Maafkan, jika aku ingin begitu rapi dan bahagia menulis cerita cinta denganmu
Yang aku tahu, kita ingin bersama...
Namun, entahlah apakah bisa, menyamakan cara kita.
Cara kita dalam memandang dunia dan orang-orang yang bersinggungan dengan kita.
Entahlah...


Dongeng kehidupan.

"Tidak cukup waktu untuk berlama-lama disini", katamu.
"Bukankah kita baru sejenak disini?" tanyaku.
Kamu tersenyum, menatapu dan kembali membuang jauh pandanganmu.

"Kita telah menyebrangi ribuan tahun untuk bisa menikmati hari ini" nada berat terdengar, begitu kalimat itu terlontar dari bibirmu.
"Ya, lantas kenapa tidak kita nikmati saja hari ini?" aku masih mencoba membujukmu.


"Kita telah melawan takdir, kita telah mengibarkan bendera perang!" tarikan napas panjang menjadi irama diantara intonasi suaramu.
"Tapi kita saling, cinta." aku berusaha mengingatkannya kembali, mengapa sampai pertemuan ini bisa terjadi.
"Meskipun...." aku terdiam, dia terdiam. Lalu kami saling berpelukan. Mengisyaratkan pada langit dan bumi, bahwa cinta kami bukanlah barang haram untuk dipersatukan.

Note : Kala dua insan berbeda berusaha menyatukan perasaan yang mereka sembah-sembah layaknya berhala. Kala Dewa mencintai manusia, yang dianggap berbeda kasta.

Minggu, 01 September 2013

Diamku

Kau tahu, Tuan?
Ada bening lagi yang menetes di sudut mataku.
Kamu selalu bilang, kamu tidak pernah bisa bermanis-manis

Kamu tahu, Tuan?
Aku tidak sekuat apa yang kamu lihat...
Karenanya aku inginkan kamu untuk menjadi tempatku berdamai akan waktu dan masa lalu.

Ada sesak yang begitu merasuki hati.
Aku ingin meredakannya dalam diamku, sekali lagi.
Kamu tiada pernah tahu, berapa banyak diam telah menyembuhkan sakit ini.

Jangan, jangan minta aku memilih...
Pilihan itu menyakitiku...
Kamu tidak perlu tahu seperti apa rasaku
Kamu tidak perlu bertanya seperti apa sedihku

Biar aku tampung dalam diam dan menepi sendiri dulu.
Aku ingin kamu hanya melihat senyumku,
meski kerap kali aku tumpahkan air mata didepanmu
Sungguh aku tidak inginkan iba-mu...
Yang aku tahu, hanya kamu selain Tuhan. 
Tempatku bercerita...dan bila, bila saja kamu lelah mendengarku
Aku akan diam, kembali diam...

Laki-laki itu

Laki-laki itu yang padanya ada ribuan dialog dan senandung bisu berpaut...
Rasa bukanlah seperti sifat sang bunglon yang bisa egois merubah warna sesuai pijaknya berada...
Rasa bukanlah pikiran-pikiran nakal yang bersepakat kala untung lalu menghilang kala tiada untung...

Laki-laki itu...yang meninggalkan berbelas purnama...
yang tiada sapa apa lagi sua tercipta...
meski angin timur serta merta menyeret pikiran untuk berlari

laki-laki itu..
yang bayang punggungnya masih mampu aku buat sketsa
yang senyum manisnya masih mampu aku raba di kusamnya ingatan

laki-laki itu...
yang padanya rasa aku percayakan, yang padanya cinta telah aku gadaikan
belum lagi mampu aku tebus, kini telah menghilang diantara selaksa cuaca
yang tiada tertebak kan serupa apa bumi esok pagi hadir
Panaskah? 
mendungkah?
berawankah? atau....?

laki-laki itu...tiada kabar beritanya...
namun anehnya, hatiku masih dengan tunduk setia
sudi mengingat dan rela merindunya
bodoh yang dinikmati
dungu yang dimaklumi


Note : mati lampu lagi... 

Sejuta burung kertas


Segalanya hampir kita tahu, 
serupa mendung yang menggantung sebelum hujan berkunjung
Sekelebat senja yang tersenyum sebelum malam berlembayung
Segalanya hampir kita tahu,
terkecuali datangnya rasa dan cinta

Sejuta burung kertas kulipat buatmu
Setiap satu darinya ada harapan tentangmu, tentang kita
Semoga sang Aprodite sedikit berbaik hati
Sehingga apa yang dia buat tumbuh di ladang hati kita ini
bisa tumbuh, berbunga, berbuah dan bisa kita kecap manisnya
Ya, semoga...Saat sejuta burung kertas melayang-layang di semesta

Kenanglah Kenangan...

Sometime...
We remember too many things we should forget 
and...
Forget too many things we should remember
...................

Coba ingat-ingat lagi
Masing-masing dari kita punya berapa banyak hal dari masa lalu tentang cinta yang bisa kita bagi dalam cerita???


Kadang menceritakan masa lalu bukanlah menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Namun, sebenarnya jika kita mampu menceritakannya kepada dia yang bersama kita di masa sekarang dengan tanpa beban. Maka kita benar-benar telah merelakan masa lalu itu sebagai sebuah kenangan. Dan...Yang namanya kenangan, bukanlah sesuatu yang salah kan untuk sekali waktu di kenang. Bahkan tak jarang, kenangan itu muncul semaunya...
Jadi, berdamailah dengan kenangan...




Gerimis tanpa rintik

Aku sempatkan menilik ke pekat kanvas angkasa
Menanti rasi bintang menjelmakan orion yang bercahaya
Ada pecahan - pecahan tanda tanya dan keinginan
Agar waktu bisa dijadikan sebuah perlintasan
Yang bisa begitu mudah untuk di loncati, olehku...

Pada pinta yang terbata satu-satu
kala sang bintang jatuh memunculkan diri, serta merta.
Aku melihat sekumpulan cahayamu menujuku
Aku memejam mata dan melihat kamu 
merentangkan tangan melebarkan pelukan...
Malam ini aku berteman kamu
meski berupa siluet yang setipis kabut
dan kamu ada di sela-sela embun
yang perlahan menampakan wajah
basah, dingin, dan turun satu-satu
serupa gerimis tanpa rintik

Lumrah

Terlalu banyak bertanya, kadang juga tidak menjadi bijaksana
Kadang kita bertanya banyak hal kepada Tuhan,
tentang ini, tentang itu...Padahal kita sesungguhnya telah mendapati jawabannya pada hati nurani..

Namun kadang kita masih belum menyetujui jawaban yang diberikan sang hati kecil...
Apalagi jika jawaban itu ternyata bertentangan dengan apa yang pikiran kita harap-harapkan...

Lantas...Jika sudah seperti itu, apalagi yang sebenarnya kita harapkan dari jawaban Tuhan? Manusia kadang aneh, seaneh aku..
Ah ya, aku lupa, jika aku berwujud manusia....
Bagaimana dengan kamu, kawanku?
Apa pernah mengalami hal serupa, yang sama seperti apa yang aku alami?

In my heart

Wahai Tuan, yang namanya aku tabur pada angin senja

Adakah sepoinya menyapamu mesra?

Adakah sejuknya membuaimu manja?


Tuan, yang padamulah aku menitipkan rasa
Kiranya kau bisa sebaik bundaku menjaganya
Agar kelak esok saat bersua, bunga-bunganya bermekaran 
Agar kelak esok saat bersua, ada serupa tawa yang ceriakan jiwa

Tuan, yang padamulah aku menyibukan diri untuk bercerita
Tentang hari-hari yang sepi dan menjadi riang sebab hadirmu meski samar
Kiranya kudeta hati bersepakat menjaga, menjaga rasa yang kita tidak pernah tahu
Kapan kapalnya akan mencapai muara, bila suar telah memancarkan cahaya
Petunjuk untuk kamu, menemukan arah yang akan menjadi tujuanmu
Arah dimana labuhanmu kutunggu, dihatiku...