Rabu, 07 Agustus 2013

Tetap Saja Ini Kenangan.


Rindu itu menepikan pagi hari pada secangkir ingatan.
Pada wajahmu yang kubingkai dengan kayu mahoni tua,
 aroma kangen yang kencang.
Aroma perih yang kusulam diam-diam,
 pada kanvas bisu yang menabahkan keinginan.
Keinginan untuk menahanmu sedikit lebih lama, 
ketika kau bilang sudahi saja ini semua.

Yang tersisa di genggamanku hanya setumpuk kenangan.
Yang ingin sekali aku cari tahu,
apa kau masih ingat?

Manis gula pada kopi pahit yang pekat,
Manis, namun pahit.
Pahit, namun manis.

Kepadamu, yang pernah menitipkan bahagia.
Kepadamu, yang telah mengambil paksa apa yang kamu titipkan

Aku berharap, cintamu adalah dia yang kau cintai sekarang.
Aku berharap...Meski bahagiamu bukan lagi aku.
Tapi kamu pasti sangat tahu, bahagiaku (pernah), seorang, kamu...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar