Minggu, 04 Agustus 2013

Do you?


Aku tertawa mengingat segala percakapan kita, yang ternyata benar,
 aku menggerutuinya saat ini.
Sebagai sebuah kebodohan yang telak,
berputar-putar mencari kepuasan dari setiap pertanyaan yang jawabannya akan selalu menjadi rotasi yang berputar bagai komidi putar, tanpa jawaban pasti.

Ada kalimat yang bilang : "Semua perlu waktu untuk terwujud. Jatuh cinta, satu diantaranya."
Kamu bilang : "Kita hanya perlu berjuang, biar Tuhan yang menentukan."
( Lama-lama aku merasa ini menjadi kalimat-kalimat motivasi )

Kata-kata itu, huruf demi huruf itu menjadi ejaan yang terkadang salah diartikan,
 oleh masing-masing kita.
Intonasi dan cara kita mengejanya bisa menjadi hal yang berbeda
dari apa yang sebenarnya ingin kita utarakan..
Benar begitu?. Aku sih kadang merasanya seperti itu. Entahlah kalau kamu.

Kenapa kamu bisa menjadi sangat berbeda saat menyuarakan kata-kata kamu
lewat ucapan dan suara kamu?
Ah, aku terlampau merindukanmu, lebih-lebih malam ini.
Aku memilih berdamai, dengan diriku, dengan dirimu, dan terutama dengan waktu
Sebab aku tahu, setelah ini pun lagi-lagi cinta akan sanggup
melumpuhkan amarah kita berdua.
Inilah akibatnya, jika cinta sudah diatas namakan terhadap segala keadaan kita.
Yah, meski terlihat bodoh dan tidak berpendirian, aku akan tetap bilang,
cinta ini mengalahkanku, mengalahkanmu...
mengalahkan kita...

Note ; Andai kamu disini, akan aku hadiahkan satu pelukan dan kecupan. Tanda perdamaian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar