Jumat, 30 Mei 2014

Sudah melebihi cukup



Kepada kamu, Tuan yang kucinta...
Hidup adalah pahatan yang masing - masing dari kita ukir
semua orang butuh kepastian, akan tempat yang disebut
persinggahan atau perhentian.
dan, kita terlalu acuh untuk memikirkan
dimana tempat itu berada.

Yang kita tahu hanyalah,
Kita selalu punya tempat
Dimana kita bisa pandangi matahari terbit setiap pagi.
Kita selalu punya tempat
Dimana kita bisa pandangi senja dengan saling meyakinkan
bahwa bersama saja sudah melebihi cukup.








Minggu, 18 Mei 2014

Sebuah Rasa

Kau adalah dunia yang tidak sepenuhnya bisa aku mengerti.
Bukan..bukan dari caramu berkomunikasi tentu saja,
Kau adalah dunia yang dimana tetesan air mata,
akan disertai tawa untuk beberapa detik kemudian.

Aku tak ingin hidup dalam dongeng,
tiada pula ingin mengenakan gaun atau mahkota.
Aku hanya ingin sikap manis untukku,
yang mungkin tiada selalu bisa sedap dipandang olehmu.


Ahh..lagi - lagi bicaraku seolah membicarakan pepesan kosong.
Sebuah intermezo yang kau tertawai, masih bersyukur tanpa terbahak -bahak.
Cinta memang bukan barang mahal lagi bila sudah mencair dalam wujud dekapan.

Hahahaha...Ahh..sudahlah...
Biarkan gelombang pikiran warasku sejenak bangun dari mimpi lelap
karna kita berada di dunia nyata yang tiada mengenal siapa itu cinderella,
karena di dunia nyata yang ada hanyalah upik abu yang buruk rupa...

Lalu, dengan cara apa kamu kan menjelaskan..
Apa itu cinta?


Kelak


Kelak..
kau akan tahu arti kesepian,
Jika suara -suara kasih sayang disekitarmu,
kau campakan dengan ke-acuhan.

Kelak kau pun akan tahu,
berapa mahal artinya sepotong roti yang kita bagi,
saat ada banyak roti lain yang kau nikmati sendiri dalam sepi.

Karna..
Jika aku bukanlah yang hatimu mau-i
akan sukar untuk berdamai menepi disisi kasih yang aku hamparkan ini.
karna bagimu, mungkin saja itu tak ubahnya bagai permadani duri.

Jadi, aku lepaskan ikatan kasat mata ini,
pergilah...tak usah ragu apalagi sungkan untuk menyudahi,
silahkan saja, Tuan yang aku cinta-i,
aku sudah rela bersunyi.

Note : Weeee....ga ada hujan, ga ada angin, tiba - tiba bersenandung memanggil hujan menetesi tanah hati.


Our first kiss, I remember.

Our first kiss...
Our late night conversation...
I remember them all..


...Hhmm, aku terlampau memaksakan,
membaca kenangan yang terbilang usang...
Dari rapuhan ingatan kelam yang terbuang dan menjadi onggokan diam yang penuh kenang...


Dari sekian banyaknya pembicaraan - pembicaraan panjang
Ahh..bicara denganmu selalu saja menyenangkan, meski tak jarang cukup terang - terangan.

Kau adalah jembatan tercepat menuju pulang,
Sebuah ingatan akan petang dan rebahan di mana kening ingin bersandar.

Selamat malam minggu kamu, upss.. hari minggu lebih tepatnya.
Waktu selalu berlari cepat hingga kerah bajunya tak sempat kita pegang,
Agar sejenak saja mau berhenti, duduk diam - diam,
menyaksikan kita yang hanya saling melempar pandang.

Jumat, 16 Mei 2014

All of me

Saat cinta tak menjadi cukup,
akankah kita mencoba untuk mencintai napas yang lain?

Kau adalah akhir yang membuatku berawal lagi,
Kau adalah indah yang tak jarang aku sesali,
namun bukan untuk menjauh pergi,
entahlah apa yang sebenarnya sama - sama kita cari.
Sedangkangkan keberanian tak lebih besar dari ibu jari.
Akankah kita menjadi pecundang sejati?
atau...sejengkal lagi mencoba agar menjadi jauh lebih berani


...Cause all of me loves all of you...
...Love your curve and all your edges...
...All your perfect imperfection...
...Give your all to me...
...I'll give my all to you...
...You're my end and my beginning...
...Even when I lost I'm winning...
...Cause I give you all of me...
...And you give me all of you...
 ( All of me - John Legend)

Ada Rindu Pada huruf 'U'...Kamu

Kau tahu...Pulang hari itu, aku berharap ada kamu...
Menyapaku ketika membuka pintu...
Menyodorkan secangkir kopi dari cangkir ungu...
Menantiku meminumnya dengan pandangan mata yang lugu...

Kau tahu...Pada petang yang lembayungnya tersapu biru...
Ada rindu yang kubungkus satu - satu...
Ada deraan rasa ingin selalu bertemu...
Meski waktu tiada pernah mau jadi sekutu...

Kau tahu...Berapa kali aku menyeka linangan itu...
Yang menetes seolah tiada mau tahu...
Mengingatmu dan semua yang dulu - dulu...
Ada rindu pada huruf 'U'...Kamu...

Masih berbisik.

Seperti wajar adanya...bila percakapan kita berakhir dengan diam...
Sudah menjadi biasa, jika kita seolah merasakan...
Saling kehilangan dalam hiruk pikuk keramaian.

Aku menatapmu dalam hatiku...
Mencari kembali alasan,
mengapa cinta pernah datang?