Kamis, 17 September 2015

Part of You.

Man  :
I'm not the type of person or guy who
follows what's the latest fashion of today.

Woman :
Hhmm...

Man :
Just the classic way. Like for instance,
denim comfort fit jeans, boots.

Woman :
I like it.


Man :
With the mail man bag.

Woman :
Go ahead.

Man :
I love perfume. I always want to smell good.
I don't like dirty shoes or boots.
I make sure they are always clean.
I love music. Part of me, I'm a musician.

Woman :
Sounds great.

Man :
Whenever I don't feel good, my music is my choice.
Then a cup of coffee will follow to make a good mood.
I love helping people, people who are in need of someone to talk 
to with their problem.

Woman :
Author & screenwriter like music and coffee too.

Man :
So I'm there to listen and to give all possible positive
answer that would make them feel better.

Woman :
I'm almost doing that everyday.

Man :
We are meant to be, hahahha.

Woman :
What? hahahaha.



Note : When loves come

Minggu, 13 September 2015

Ada Dia Dalam Aku.

Dia sepi, dia menepi.
Dia menghitung hari-hari,
yang telah dihabiskannya.
Sesuatu yang pernah begitu
dia perjuangkan didalam hidupnya.

Dia menengok kedalam cermin kaca,
mungkin juga dia punyai kesalahan yang sama
besar dan mungkin sukar untuk dimaafkan.

Dia inginkan kesempatan kedua, ketiga,
yang harus dia akui itu tidak akan pernah tiba.
Karena semua jalan kesana, telah menutup
dengan sendirinya.

Dia tidak ingin menangis lagi, sungguh.
Dia ingin benar-benar tertawa.
tertawa karena bahagia,
Bukan karena ingin bahagia, maka dia mencoba tertawa.

Dia melepaskan, dia mengakui kekalahan.
Mungkin tidak semua peperangan bisa dimenangkan.
kekalahan terkadang membuka sebuah jalan baru.

Dia tidak pernah mengharapkan lebih lagi,
tidak setelah luka yang begitu besar yang dia terima.
Dia tidak lagi percaya bahwa akan ada yang bisa mencintainya.

Tapi Tuhan mungkin berkata sebaliknya.
Dia menghadirkan seseorang.
Tanpa ekspektasi apa-apa,
dia bisa tertawa, tertawa karena bahagia.
Bukan lagi karena bahagia dia tertawa.


Sabtu, 08 Agustus 2015

Menunggu Waktu Mencinta (i)

Terdiam dan bertanya pada diri sendiri,
Cinta itu apa?

Apakah menginginkan sesuatu menjadi milik kita,
itu disebut sebagai cinta?

Apakah tidak ingin kehilangan sesuatu,
itu disebut cinta?

Lalu bagaimana jika kita sudah tidak lagi memiliki
dan telah kehilangan sesuatu tanpa kita sadari.
Haruskah karena itu juga kita berhenti,
berhenti untuk...mencintai...



Note : Menunggu waktu.

Retak


Tuan, apa kamu tahu caranya merekat-rekat sehingga erat
Segala sesuatu yang kau banting dan jatuh berkeping retak?.

Ketika pelukan begitu dekat dan tak bergeming adalah cara yang kau pilih.
Aku tak merasa tersingkir namun aku bersedia menyingkir.

Selasa, 30 Juni 2015

KELANA

Dia bernama Kelana,
Rambutnya panjang legam
Senada dengan warna mata
Yang dibingkai oleh lingkaran besar.

Dia bernama Kelana,
Senyumnya seperti lengkungan pelangi
Yang warnanya begitu cerah
dan kehadirannya dinanti-nanti.

Dia bernama Kelana,
Mimpinya setinggi Angkasa
Yang tak tersentuh bahkan ketika
kita melompat tinggi.

Dia bernama Kelana,
Sayapnya kokoh,
mengepak lebar,
seakan ingin mengelilingi dunia.

Dia bernama Kelana,
Sedang menanti cintanya,
Yang masih gemar melanglang buana.

Dia bernama Kelana,
Cintanya ada pada embun pagi,
Ridunya menyengat seperti matahari di setengah hari,
Kasihnya hangat serupa senja di sore hari.
Dan..penantiannya setia seperti malam yang sepi.

Ya, dia Kelana.


Halo Isi Hati

Halo isi hati.
Masih bercerita yang samakah hari ini?
Tentang seseorang yang disisi lain bumi.
Yang ketika mendengar suaranya membuncahlah rasa bahagia hati.

Halo isi hati.
Pelahanlah mencintai,
jangan tergesa dan memilih berlari.
Sebab dia tidak akan segera beranjak pergi.
Dia masih menikmati senyummu hari ini.


Selasa, 23 Juni 2015

Sesapan Kopi


Disudut pertemuan itu
Kita hanya menatap mencoba mencari tahu
Apakah ada selipan kisah lalu
Masih menjadi alasan untuk temu.

Waktu mendewasakan kita
Bahwa cinta dulu dan kini telah berubah makna
Kebiasaanmu maih saja sama
Mengaduk kopi berkali-kali, entah untuk apa.

Serbuan kata hanya mampu berputar-putar dirongga kepala.
Seakan bisa menyesap aroma wangimu saja sudah lepas dahaga.