Rabu, 03 Juni 2015

Sesederhana Itulah Perjalanan Ini.

Kisah ini,
aku sebut ini adalah sebuah perjalanan,
Menikmati manis pahit dalam pandangan,
menikmati jatuh bangun dalam langkah.

Bukankah cinta itu seperti ini?
Memilih mendengar justru ketika 
sangat ingin berucap.
Memilih tersenyum ketika 
rasanya sudah ingin meledak.

Sebab siapa yang Tuhan pilihkan dan hadirkan untuk mendampingi perjalanan ini 
bukanlah selalu semata-mata seseorang 
yang kita inginkan dalam kesempurnaannya.

Dia mungkin akan jauh lebih tidak sempurna
 dibandingkan harapan-harapan kita.
Tapi percayalah, Tuhan tidak pernah salah atau khilaf.
Tuhan tahu sosok seperti apa yang kita butuhkan,
meski tak serta merta semuanya sesuai mimpi kita
tentang sosok yang sempurna dan ideal.
Karena ternyata, lebih dari itu semua,
dia yang dikirimkan Tuhan untuk bergandeng tangan
menyusuri perjalanan panjang bersama kita,
adalah sosok yang mampu menghadapi kita,
sosok yang mampu menerima kita apa adanya
dan tentu saja dalam ketidak sempurnaan yang kita punya.

Karena dari itu, saat lelah untuk bergenggam tangan,
boleh sekali waktu kau lepaskan.
Bukan untuk pergi, bukan untuk berlari,
apalagi mencari jemari lain lagi.
Tetapi untuk memindahkan tanganmu
tidak lagi hanya bertaut di jemari,
tetapi sesekali bisa melingkar dipundak sebagai sahabat,
tetapi sesekali bisa mendekap tubuhnya dipelukan sebagai kekasih
dan...sekali lagi kamu bisa kembali menggengam jemarinya dengan erat,
saat dia butuh penguat dan dikuatkan.

Sesederhana itulah perjalan ini, cinta.
I love you, always.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar