Kamis, 01 Mei 2014

Teritori

Entah kenapa seolah kopi dan hujan adalah pasangan abadi yang mampu menciptakan suasana mengharu biru...
Aku adalah pengamat yang cermat, 
mengamati satu persatu adegan yang berlalu lalang dihadapanku, bagai sebuah layar besar yang membentang luas dengan alami dimainkan oleh pelaku - pelaku yang sedang menghabiskan waktu dimalam minggu..

Ada yang saling bertatap - tatapan,
Sinar - sinar bahagia dari mata sang perempuan mampu menyilaukan setiap mata lain yang tertuju kearah mereka, sementara sang laki - laki tiada henti merapalkan kalimat - kalimat yang sudah pasti bisa dengan mudah tertebak oleh setiap orang yang pernah dibuat mabuk kepayang oleh cinta...

Hufff....aku menarik napas panjang....

Di satu sudut lain, ada sepasang yang saling membuang pandangannya kearah lain...
Raut kekecewaan terpancar jelas, seolah awan mendung akan siap - siap menerjunkan butiran hujan di langit mata sang perempuan... Sementara sang laki - laki, berusaha memaparkan alibi  demi alibi yang sepertinya di patahkan oleh rasa terlanjur tidak percaya oleh pasangannya...

Sementara aku sendiri, hanya memandangi gelas kopi yang di penuhi ampas pekat.
Masih enggan pulang, meski lagu terakhir sudah dinyatakan oleh sang vokalis sebagai penutup malam ini...Masih terlalu pagi untuk pulang...Masih belum bisa mengetuk pintu Tuhan...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar