Kamis, 26 Desember 2013

Dua puluh empat jam


Dua puluh empat jam itu terasa begitu sekejap
Ketika (mungkin) kamu bersedia membaginya padaku.
Lewat selarik pesan singkat mengingatkan makan pagi, siang atau malam (Dan..Katamu itu membosankan)


Dua puluh empat jam itu terasa begitu sekejap 
Ketika (mungkin) ada deburan rindu menghentikan sejenak kesibukanmu untuk sepersekian detik dan menghembuskannya lewat tarikan napas panjang.
(Dan..Apakah kamu masih sempat merasakan perasaan itu saat ini)

Dua puluh empat jam itu terasa begitu sekejap
Ketika (mungkin) ada kelebatan rasa sayang yang membayang
dan kamu memejamkan mata seperti sedang berkedip dan tersenyum kecil atau malah merasa sedikit sedih karena pada nyatanya jarak adalah labirin panjang dihadapan kita.
(Dan..Apakah kamu tahu jika aku seringkali tersesat didalam labirin itu)

Ya, dua puluh empat jam memang singkat..tapi coba kau kalikan dengan berapa banyak hari
yang kita telah mampu lewati, dengan masih setia merekatkan lebel cinta.
Ya, Aku cinta kamu. Masih cinta. dan...akan selalu mencintai, kamu..

note : Sedang apa kamu, sayang?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar