Sabtu, 05 April 2014

Saat aku dan kamu pernah punya waktu

Beberapa barisan kali ini,
kutulis tanpa berharap kau baca.


Kepada kamu yang semaunya menampakan bayang-bayang.
Ya, bayang-bayang wajahmu yang kerap kali kuajak berbincang diam-diam.


Ada senyum yang masih saja tercipta bila mengingatnya, mengingatmu, mengingat kita.


Hidup bukanlah sandiwara,
bukan pula pentas meski kita masing-masing
tak jarang memainkan peran watak saat menjalaninya..

Banyak rekaman adegan-adegan yang senantiasa disebut kenangan
Yang cukup membahagiakan bila kita memutarnya sendirian.

Meski ada dia, mereka dan lainnya di sekian banyak rekaman itu,
Namun tentangmu adalah sesuatu yang berbeda dan mungkin agak lebih istimewa.

Apakah kamu juga punya rekaman itu?
Tentang kita yang hanya terekam dalam singkatnya pertemuan.

Apa kamu ingat, senyum pertamamu untukku?
Sebab aku mengingatnya. Kamu membuatku terhipnotis berkali-kali.

Ingin mengajakmu bicara lagi atau menanggapi lagi usahamu untuk memulai percakapan.
Tapi...aku takut, takut akan kembali membuat rekaman ingatan yang baru lagi..

Biarlah, hanya hati yang benar-benar tahu,
bahwa bahagia yang begitu sederhana ini, 
pernah tercipta, saat kamu dan aku pernah punya waktu,
untuk saling bicara dan berbagi cerita...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar