Senin, 13 Mei 2013

F.R.A.G.I.L.E....



Hai bulan mei... Semoga tidak terlalu terlambat menyapa kehadiran bulan ke lima pada kalender masehi.
Bukan ingin bersikap oportunis, tapi bulan ini benar-benar menjadi bulan titik balik, bagi hampir segala hal yang terpikirkan tidak akan mungkin untuk dilakukan...

Mari kita mulai dengan kalimat : "Mencintai seseorang bukanlah sebuah dosa"
Ya, aku sangat setuju dengan kalimat itu..Kahlil Gibran sendiri pernah menggores kalimat;
"Aku mencintaimu wahai kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita. Jangan menangis kekasihku...Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta..."

Kita akan bertabrakan pada perbedaan prinsif...Pada sesuatu yang begitu di agungkan oleh orang yang aku sebut sebagai bunda...Seseorang yang merelakan bagian tubuhnya ditembus oleh pisau tajam saat takdirku telah sampai pada waktunya, untuk meramaikan hiruk pikuk dunia....
Apakah kau,aku, KITA...akan terkalahkan oleh itu?? apakah iya??...Kepura-puraan yang selama ini mungkin tuhan pun tidak bisa terima, jika tuhan itu mereka gambarkan sesuai dengan apa yang agama mereka gambarkan, isyaratkan dan gemakan....

Aku membaca buku yang berjudul "MANTRA" dari hasil tulisan seorang yang menurut Prie GS memiliki bakat membuat adonan intelektual, unik, otentik dan meruhani setiap kali mengisi sebuah talkshow Smart fm
Seseorang ini juga begitu terlihat menjadi pribadi terpilih untuk bisa berkata-kata dan memprilakukan kata-katanya dalam kehidupan keseharian. Menurut Prie GS itu bukanlah hal yang mudah, karena jangankan laku, kata-kata itu sendiri adalah permainan berbahaya. Adalah watak kata, begitu ia terlepas langsung akan terbang ke angkasa raya dengan pemilik kata sendiri tak kuasa menahannya. Jadi, kata adalah soal yang cuma bisa dihasilkan tapi mustahil dikendalikan...Percayalah, jika cuma berolah kata, hanya dengan sedikit pelajaran retorika, seseorang akan menjadi pembicara hebat. Tapi kata-kata itu tidak akan ada artinya tanpa kelakuan hebat...Dan, Prasetya M. Brata, amat mungkin hidup dalam keduanya...

Kalimat demi kalimat di buku Mantra pada hal 6-8 inilah yang mampu menggelitik sisi terdalam saya, mengenai Agama....Agama saya, Agama kamu, Agama mereka yang kita panggil sebagai Ibu dan Bapak..
Saya tidak akan menjabarkan isi kalimat-kalimat tersebut disini, karena saya tahu benar, saya tidak berhak menghidangkan sepotong-sepotong tentang isi buku MANTRA ini, karena anda yang membaca akan mendapat Heart Attack jika saya lancang menceritakan isi dari halaman tersebut...hehehehe....

Yang jelas, Tuhan menciptakan cinta untuk mempersatukan segala perbedaan yang tercipta secara brutal dimuka bumi, maupun hal-hal sakral dan rohani yang terkadang tidak bisa dipatuhi dengan mudah walaupun label toleransi dilekatkan didalamnya...Dan itu lagi-lagi soal pembenaran Agama, mengenai tuhan mereka.


Dengan lantang Khalil Gibran mengguman:
"Aku mencintaimu saat engkau sujud di mesjidmu, berlutut di pura-mu, berdoa di gereja-mu. kau dan aku adalah anak-anak dari salah satu agama, dan itulah Jiwa..."

Sekali lagi aku mengingat kalimatmu itu; bahwa : "Mencintai seseorang bukanlah sebuah dosa"..
Hingga kini aku tahu, rasanya selaput ari tipis itu pun mampu membuat kita menyesap madu cinta dari lebah-lebah perasaan yang menyengatkan rindu pada kulit peka kita dan terkadang bisa begitu lemah, dialah yang kita sebut sebagai hati dan perasaan...

"Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta itu membangkitkan semangat, hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alam pun tak mampu mengubah perjalannya..."
(Khalil Gibran)


note : Thank you buat buku Mantra - Prasetya M. Brata dan pertemuan di sesi akhir MOST... Berkesan, luar biasa dan membuat saya memahami (bahkan semakin memahami) apa dan seperti apa yang saya inginkan (bahkan benar-benar inginkan) didalam hidup saya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar