Minggu, 07 Juli 2013

Bukan Pujangga...

Jika malam nanti kita bertemu di dalam mimpi,
anggaplah itu bukan mimpi namun memang benar-benar terjadi...
****

Kutulis Puisi disemua arah mata angin, pun disegala musim,
agar kau tak tersesat saat mencariku...
****

Sambil menuntun gretel, hansel menyebar remah roti
pada tiap jalan yang mereka lalui untuk menuntun jalan pulang---
Sedang aku, menyusun tiap kata menjadi sajak 
untuk menuntunmu kembali
****

Kau tahu yang dilakukan embun dan hujan padaku subuh tadi, tuan?
mereka bersekongkol menghampar dingin, hingga gigil
memaksaku ingat akan hangatmu

Bersamaku, maukah kau berjalan mundur, tuan? tiga puluh langkah kebelakang.
Ketempat dimana kebahagiaan masih kita rasakan dan kesedihan
hanya sesuatu yang sama sekali belum kita kenal
tiga puluh langkah di  07 - 06 - 2013 lalu...
****

Tidak, hujan sudah cukup membasahi jalan-jalan di sore ini, tuan.
tak akan kugenapi lagi dengan air mataku
****

Hujan yang aku nantikan, akhirnya jatuh di hari ketujuh Juli,
Rasanya cukup mewakili kesedihan yang tak mampu menjatuhkan air mata
****

Sepertinya rindu tahu,
jika saya ingin membunuhnya
perlahan-lahan
****

Mendoakanmu setiap malam, adalah caraku
Menikmati kopi tanpa gula,
Pahit yang manisnya kusengaja
****

Jika kamu merindukan seseorang,
Pandanglah bintang yang paling terang sinarnya.
Percayalah pada hati,
bahwa orang itu juga sedang merindukanmu

Note : Sayang, bintang yang terang dilangit itu kamu kan?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar