Jumat, 05 Juli 2013

Happiness that you have

Ada sebuah esensi tulisan dari sebuah buku yang saya suka; isinya sebagai berikut :

"Itulah hakikat sejati kebahagiaan hidup. Hakikat itu berasal dari hatimu sendiri... Bagaimana kau membersihkan dan melapangkan hati, bertahun-tahun berlatih, bertahun-tahun belajar membuat hati lebih lapang, lebih dalam dan lebih bersih... Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati dari kebahagiaan yang datang dari luar hati kita...
Hadiah mendadak, kabar baik, keberuntungan, harta benda yang datang, pangkat, jabatan, semua itu tidak hakiki, itu datang dari luar... Saat semua itu hilang, dengan cepat hilang pula kebahagiaan... Sebaliknya rasa sedih, kehilangan, kabar buruk, nasib buruk, itu semua juga datang dari luar... Saat semua itu datang dan hati kau dangkal... Hati kau seketika keruh berkepanjangan...

....Itulah hakikat sejati kebahagiaan... Ketika kau bisa membuat hati bagai danau dalam dengan sumber mata air sebening air mata... Memperolehnya tidak mudah, kau harus bekerja keras sungguh-sungguh, dan atas pilihan sendiri memaksa hati kau berlatih...

(Di kutip dari kisah, Dam...Ayahku (bukan) Pembohong)

Lots of color in life...
We are often too focused on what we feel. Try once in a while ask at heart, what's so obstruct happiness that we can accept and forgive others so that it's capable of blocking the happiness that we have...

Note : kamu jauh lebih baik dari apa yang aku tangkap tentangmu akhir-akhir ini... dan jujur saja itu begitu mengusik aku, kenapa harus kamu bersikap seperti itu, meski mungkin kamu bilang itu hanya sekedar intermezo... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar