Rabu, 10 Juli 2013

SAHABAT WAKTU...

Hai... Sahabat waktu...
komentarmu sungguh luar biasa...
Yah, aku rindu bermain piano lagi, meski aku berjanji di desember lalu untuk tidak menekan tuts hitam putih itu lagi...

Hai...Sahabat waktu...
Kunang-kunang bukanlah pungguk merindu,
seperti katamu...
Dia mampu menangkap cahaya bulan yang jauh itu dan memancarkan lewat bagian mungil tubuhnya...

Hai...Sahabat waktu....
Ada kalanya kamu begitu jadi ambigu...
Sudahkah terseduh teh dengan potongan seiris lemon didalam cangkirmu
hati-hati itu bisa melukai lambungmu...
Dan seperti katamu, aku penggila kopi yang bersahabat dengan maniak teh lemon yang sama-sama disajikan tanpa butiran tebu yang dinamai gula...

Hai...Sahabat waktu....
Apa kabar negara yang dipimpin Obama?
Masih begitu betah rupanya lidah Indonesiamu mencicipi hot dog hangat pinggiran
Kapan pulang ke negara Soekarno, merah putih sebentar lagi berulang tahun...
Akankah kau membantu meniup lilin-lilin diatas potongan kue ibu pertiwi?

Hai...Sahabat waktu...
Tolong jangan ingatkan aku akan lagu-lagu masa lalu
Biarkan usang bersama ingatan-ingatan kita yang bisu...
Oh ya, jangan lupa...Ada sepotong pisang goreng hangat buatan mamiku
Yang sama-sama cocok jika kita santap bersama dua cairan berbeda yang menjadikan kita pecandunya...
Maukah bertukar cangkir denganku dilain waktu? 
Aku sedang ingin mengambil alih sakit lambungmu
Dan mari bertukar dengan insomniaku

Note: Hahahaha, kamu pasti akan tertawa lebar, karena kamu tahu, kedua penyakit itu adalah sahabat mesra yang masih berbaik hati mengkidungkanku lagu kehidupan sebelum mengajarkanku tentang kematian....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar