Selasa, 30 Juli 2013

Ketika Waktu Berlari Kencang

Dia bernama Udara..
Aku menikmatinya setiap waktu
Dia bernama Cahaya..
Aku melihat segala hal nampak indah, karena dia menimpa apa yang aku lihat itu

Tanpa perlu menunggu mendung, aku bisa merasakan hujan..
Tanpa perlu menunggu hujan, aku bisa
menangkap sketsa pelamgi..
Karena itu semua ada di bola mata indah yang tiap kali aku pandang..


Kamu adalah bagian kata yang panjang..
Tapi kamu bukan pula sebuah kalimat
Kamu adalah arah gravitasi yang membuatku menjatuhkan rasa
Kamu adalah titik tengah dari papan luncur anak panah, tepat dimana akan aku menuju

Dan denganmu banyak waktu akan menjadi beku. namun juga akan ada banyak waktu menjadi cair
Dan denganmu, aku berharap masih ada tiga hingga empat puluh tahun lagi untuk kita selalu bisa bersama-sama..Meski aku yakin sekali, tiga atau empat puluh tahun itu akan kita lewati begitu cepat
Yah, waktu selalu menjadi sesuatu yang begitu tidak terkontrol saat didekatmu.
Waktu tidak pernah mau berhenti atau jalan kaki, dia selalu memilih maraton atau lari cepat.
Kadang kita merasa baru bertemu, tiba-tiba sudah di pertemukan oleh gerbang yang siap memisah dan masing-masing dari kita harus mengucap dan berpamit pulang..
Hingga mungkin kalimat "Hello...and...Goodbye" sudah jadi sajian pembuka diawal pertemuan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar