Sabtu, 15 Juni 2013

Brain



Aku : Rindu ini untuk siapa?
Otak : Itu bukan bagianku untuk menjawab

Aku : Baiklah. Lal, cinta ini untuk siapa?
Otak : Itu juga bukan bagianku untuk menjawab

Aku : Ah, mengapa?
Otak : Karena urusanku adalah urusan pemikiran. Urusan Logika. Sementara urusan perasaan adalah urusan hati. Tanyalah pada si bodoh itu.

Aku : Bodoh?
Otak : Benar. Dia memang bodoh, bukan? Selain bodoh dia juga seorang pembangkang.

Aku : Bagaimana bisa?
Otak : Begini. Berapa kali dia sudah kunasehati agar berhenti bekerja ketika kau dilukai,
tapi dia terus saja melakukannya? berapa kali?

Aku : Berkali-kali! Tapi bukankah itu tugasnya?
Otak : Ah, sama saja kau dengan dia. Susah diberi tahu yang benar!

Aku : Aku tahu. Tapi aku tak berdaya. lalu, mengapa kau sebut dia bodoh?
Otak : karena dia mempermalukan dirinya sendiri.
Bukan hanya itu, dia juga membuatku dan membuatmu terlihat sama bodohnya dengan dia.

Aku : Atas nama hati, maafkan aku.
Otak : Buat apa kau meminta maaf atas namanya? lagipula, ini bukan salahmu!

Aku : jadi aku harus bagaimana?
Otak : Berhenti menjadi pecinta yang bodoh.

Aku : Tapi kata orang, kalau tidak bodoh itu bukan cinta?
Otak : Itukan cintanya orang-orang bodoh.

Aku : Atau kau yang terlalu pandai untuk kamu berdua. Aku dan hati?
Otak : Aku bukannya pandai, tapi aku mencintai kalian. Aku ada disaat kalian butuh juru selamat

Aku : Bagaimana jika kami sendiri tidak ingin diselamatkan?
Otak : Nah! apa kataku tadi? kalian berdua memang bodoh!

Aku : Kami tidak bodoh, kami hanya tidak ingin diselamatkan!
Otak : kalau begitu jangan hiraukan aku lagi. Berhenti bertanya dan berbicara denganku.

Aku : Kau marah?
Otak : Tidak, aku bukannya marah. aku putus asa.

Aku : jadi, apakah aku harus membunuh hati?
Otak : JANGAN! karena tanpanya, kau tak akan memerlukan aku.

Aku : Hubungan yang sulit.
Otak : Aku tahu. Aku tahu.

Aku : Bagaimanapun, terimakasih, otak. karena kau tidak pernah bosan menegur kami.
Otak : Terimakasih, aku. karena adakalanya kau masih ingin mendengarkanku.

Aku : Kita teman kan?
Otak : Bukan, kita sahabat. Dan aku sahabatmu yang paling jujur.

Aku : Ahhh...
Otak : Aku ada bahkan ketika kau merasa terganggu dengan kehadiranku.
Maafkan aku.

Aku : Tak ada yang perlu dimaafkan.
Otak : Ada

Aku : Apa?
Otak : Kerasionalitasanku

Aku : Itu hal yang buruk?
Otak : Menurutmu sendiri bagaimana?


Note : Thank's a lot Vischaa... Good learning...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar