Senin, 03 Juni 2013

KOTA ITU...


Terlintas nama kotamu...bagian terpecah dari seluruh perca kisah
Aku selalu tidak pernah bisa menela'ah, mana cinta yang benar cinta
Aku bukan pakar soal ini kawan, bukan...sekalipun kelihaianku berkata-kata tentang cinta
Aku adalah bagian dari permainan rasa itu saja, tanpa pernah mampu menggenggamnya nyata

Kotak pikiranku selalu saja, ingin lari kesebuah kota...Dimana tiada siapapun juga
Yang mengenali aku sebagai aku...Dan katamu, kita akan lebih nyaman menikmati kopi
Sambil berjalan-jalan kaki mengelilingi taman dan jembatan yang dihiasi air mancur itu
Aku melepaskan pikiranku melesat hingga ketempatmu berada saat ini, kawan...

Keberanian itu belum ada? tanyamu ketika itu...
Aku hanya tertawa...Kamu tidak pernah tahu kawan, jika aku sangat mau 
Namun ada beberapa pasang mata disini, yang kerap memandangiku, dengan cinta...
Ada beberapa tubuh yang memelukku dengan hangat cinta
Ada suara yang aku merasa suara itu adalah suara hatiku yang memintaku untuk tinggal

Kawan...Aku tidak pernah tahu, kenapa banyak sekali yang menghalangiku
Untuk melangkah bebas di tanah kotamu...Bahkan sejak aku begitu ingin melanjutkan kuliahku disana...Kamu pasti tahu itu bukan????...

Menerima diri sendiri mengapa begitu butuh usaha yang begitu besar?
Memaafkan diri sendiri mengapa begitu butuh luka yang begitu perih?
Andai saja, ada satu kesempatan...
Aku bisa mengulangnya dari awal...Andai...

Ada genangan hangat air mata, yang aku tak pernah tahu untuk apa ini mengalir
Kawan...Aku pernah hidup bersendirian, aku kesepian...
Lalu aku memutuskan untuk hidup berdampingan...Namun, mengapa...
Kesepian yang berlipat-lipat kali lebih parah pun datang...
melebihi kesepian ketika aku hidup sendirian...

Katamu...Aku terlalu pandai menyembunyikan diri...
Ahh...mungkin saja itu benar...

note : Perasaan senang membaca emailmu, sekaligus perasaan yang....hahahaa, sudahlah tak perlu aku bilang...Siapkan koinmu untuk membelikan aku kopi di mesin kopi di stasiun kereta bawah tanah itu...Aku menyukai rasa kacau kopi disitu...Aku merindukan setiap tawa lepasmu dan senandung semerawut yang kau dendangkan...Yah, aku akan menemuimu kawan, entah kapan...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar