Minggu, 02 Juni 2013

Malaikat & Iblis...

Saya di buat tertegun oleh cerpen karya 
Kurniawan Gunadi 

Retorika simple yang berdiplomasi pasti tentang realita yang nampaknya sederhana namun butuh banyak imajinasi dan kata-kata tanpa permisi untuk berani menuangkan intuisi menjadi sajian hangat berisi yang pastinya haruslah menjadi sesuatu yang sangat mudah dimengerti.

Saya merasa begitu senang, ketika bisa memasukan karya Kurniawan Gunadi ini ke dalam Blog sederhana milik saya ini.


MALAIKAT DAN IBLIS

Aku bisa saja menjadi malaikat, sebaik-baiknya laki-laki dimuka bumi ini untuk melindungimu agar kita tidak sampai jatuh pada perasaan yang tidak-tidak. 

Agar apa yang kita yakini berasal dari Tuhan tersebut terjaga sebagai mana mestinya sampai pada waktunya tiba. Waktu dimana kita bisa bersama-sama tanpa perlu rasa khawatir lagi akan dosa ketika kita berjalan berdua. ketika tanganku menggenggam erat jemarimu justru berguguranlah segala dosa.

Aku (pun) bisa saja menjadi Iblis laknat, seberengsek-berengseknya lelaki dimuka bumi ini yang akan merusakmu dengan cara yang lembut.

Seolah-olah aku mencintaimu padahal tidak. Aku hanya menyukai rupa dan fisikmu saja. Selebihnya aku berdusta. Aku berkata manis agar kamu bisa memberikan dirimu dan perasaanmu untuk aku hancurkan pada suatu waktu. Agar aku bisa merusak akhlakmu dengan kata cinta yang seolah-olah segalanya. Aku pandai berbuat manis. Dan itu menjeratmu sangat erat.

Baik iblis ataupun malaikat. Aku bisa menjadi keduanya. Sayangnya tidak bisa menjadi keduanya dalam waktu bersamaan. Pilihanku cuma satu.

Menjadi iblis laknat ataupun malaikat. Itupun juga aku sandarkan padamu. Bidadarikah kamu atau iblis cantik ?

Maafkan, aku laki-laki tak berbudi. Sudikah sang Bidadari menyelamatkan? Aku bertanya-tanya.
(Bandung, 12 Mei 2013)
*************

note : Thank you, buat abang Kurniawan Gunadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar