Joyce Meyer wrote :
"A strong woman knows how to keep her life in order. Even with tears in her eyes,
She still manages to say
"I'm OK' with a smile"
****
Wanita itu membisu...Terlihat pipinya yang sedikit lebam membiru...
Jemarinya memainkan bibir cangir yang berisi cairan hitam pahit dari biji yang dihaluskan dan diseduh air panas serta ditambahkan seujung sendok teh gula jawa.
Matanya bagaikan putaran replika cerita dari berjuta adegan masa lalu...
Sementara hatinya adalah gema-gema perih yang dipertuan ketakutan dan trauma yang ungu.
Baginya tempat hingar-bingar ini serupa makam bersemayamnya raga-raga tanpa nyawa
Hari ini dia tidak mengenakan make-up dan polesan gincu...
Hanya sentuhan dari bedak bayi yang beraroma susu
Tersemat tipis di kulit wajahnya
Tentu saja tidak bisa menutupi bekas biru di pipi kanannya
Ahh...lalu kenapa diam saja? ketika tahu dia mendapat tindakan yang tak sepantasnya itu?
Cintakah dia pada sang pelaku? atau berharap ini hanya mimpi dimalam kelabu?
Bukan...pastinya bukan semua itu yang menjadi alasannya...
Pilihan? tidak juga...Kesalahan memilih? mungkin saja...lalu, apa akan diam? entahlah...
Hidup itu mungkin saja tentang berdiri tanpa busana,
Di depan seseorang yang nantinya akan kau beri gelar kehormatan sebagai mantan
Wanita itu mencoba berdamai dengan kesendiriannya...
Bibir yang terkatup rapat tanpa lipstick itu seolah kehabisan sajak untuk di-dikte-kan
Tapi benaknya yang memberontak berkata lantang dan ingin membangkang
Namun tentu saja dia tidak boleh lupa akan ajaran keningratan dari sang Ibu
tentu saja dia harus hargai betul darah biru itu
Oh, ayolah...
Bergegaslah membalik jam pasir waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar