Senin, 03 Juni 2013

Gundah Gulanaaaaaa

Ini malam selasa yang penuh cerita...

Gini ceritanya, entah dari mana makhluk satu itu muncul dengan baju club bola yang wangi banget...(Mencurigakan, jangan2 ga' sempet dicuci seminggu. Terus di semprot minyak wangi dech)...

"Kan, sudah aku duga !!. Ada nona manis didalam sini." SKSD dadakan-nya kambuh, so far lebay, kecuali bagian nona manis-nya sich, hahahaha...

"Eh...Dari mana? Widihh...Rapi banget...Mau tanding bola?."
( Nggak banget basa-basi gw, begitu lihat arloji )

Tiba-tiba wajahnya mendung, celingukan ke kiri kanan.

"Cari apa sich?"

"Menu, buku menu."

"Lha, itu didepan kamu. Buku menu bukan, ya?" aku nunjuk ragu-ragu...celaka, something wrong nich gelagat-gelagatnya.

"Oh, ini menu?. Aku kira album foto." Omigottttt....jangan bilang, baru sekali ini dia ke sini.

"Kamu udah pesen, belum?" 

"Udah."

 "Apa yang enak disini?"

"Kopi."

"Yahh...aku kan ga' suka kopi. Milk shake ada ga' ya?"

Aku melambai ke waiters yang keliatan ogah-ogahan berjalan kearah kami. 

"Tuh, pesen sama mbak-nya!."

Dia cengengesan lihat si waiters, ya Tuhannn....Awas aja, sampai si mbak-nya kira ini orang punya hubungan special ama gw....besok-besok kesini lagi bisa-bisa di bully sama pandangan maksiat ini dari para waiters setempat...huff..

"Buruan pesen!. Ditungguin juga sama mbak-nya." Waitersnya senyum-senyum maksa sambil ngucap, "Nggak apa-apa, kok." Padahal dari gelagatnya, udah pengen nimpuk ama pulpen yang doi pegang.

"Milk shake coklat dech mbak, jangan manis-manis ya mbak!." "Ada yang lain? Pan cake atau roti bakar?." wah...jurus marketing si waiters keluar nich. "Nggak dech, mbak. Cuma bawa duit Rp.20.000,- kalo di buat bayar milk shake masih nyisa Rp.3.000. Pan cake bisa mbak beli Rp.3.000?"
Si waiters hanya tersenyum dan berlalu, entah apa yang ada di batin itu waiters.

" Kamu ngapain disini?" tanya dia ( berasa malu gw nyebutin namanya, gara-gara kasus pan cake )

"Lagi nunggu klien." jawabku cuek. "Aku mau curhat dong." Nah lho??... "Curhat? Ya, ngomong aja. Aku denger kok." "Bisa nggak, kalo konsennya ke aku. Bukan ke laptop." Hah?! hhmm, baiklah. Mulai pinggirin laptop dan mandang wajah dia. "Eemm, bisa nggak, kalau mandangin aku-nya ga' gitu banget?" Hah?! emang ada yang salah dari cara gw mandang dia?... "Oke, bisa !." Kembali narik laptop ke depan badan dan sesekali berganti-ganti memandang dia dan laptop ( story board sinetron banget sich! )

"Aku barusan diputusin." bengong sejenak natap dia, balik lagi natap laptop, "Oh, terus?"

"Kata dia, malu punya pacar seperti aku." Uumm, padahal menurut gw, dia cowok yang baik ( ga' tahu sich kalo udah jadi pacar, lagian juga ga' tipe gw )

"Kata dia, mulai sekarang nggak usah dateng lagi kerumahnya, ga' usah sms, ga' usah tlp." Hening sesaat..."Padahal aku selama pacaran tiga minggu belum pernah telepon dia, habis pulsa mahal."
Sesaat reaksi menatap dia terulang, kali ini disertai mulutku yang sedikit terbuka, mingkem dan kembali menatap laptop. Tanpa berkomentar pastinya.

"Padahal sebagai cowok, aku kurang apa?. Semua yang dia minta aku turutin. Masih juga nggak ada artinya dimatanya." Serius banget kata-katanya, mata sampai berkaca-kaca...

"Jadi, sudah resmi jomblo?" tanyaku. Gantian dia yang natap aku sesaat dan kemudian membuang pandangan ke buku menu begitu aku balas pandang. "Ya, belum dong. Aku kan belum bilang setuju, mau diputusin." "Hah?! bisa gitu emang? ajaib bener ." tanyaku. "Ya, bisa dong!. Kemarenan, waktu aku nembak dia, butuh waktu nunggu dua bulan baru keterima." Hahahahahaa, aku hampir ga' bisa nahan ketawa, bayangin aja, nunggu jadian dua bulan, jadian baru tiga minggu udah minta bubaran si ceweknya.

"Jadi?" tanyaku penasaran. "Ya, dia musti minta putus berkali-kali ke aku, sebelum aku mau mutusin. Seperti waktu kemaren aku minta dia jadian ama aku."  Si mbak waiters datang membawa segelas milk shake coklat.

"Haus?" tanyaku begitu melihat ga' nyampe lima menit isi gelas gede milk shake kandas dia hisap.

"Iya." jawabnya nyengir, sementara bibirnya belepotan milk shake coklat. 

"Pantesan.." gumamku kelepasan. 

"Pantesan?, Pantesan kenapa?" 

"Oh ga' apa-apa."


note : Dalam hati, pantesan aja di putusin. Lha, ga' lazim gini gayanya...Sejak kapan dia jadi aneh gini ya??... Perasaan paling lama ga' ketemu baru sekitar tiga mingguan deh, sejak kabarnya dia sibuk jadi ojek sang pacar yang katanya paling cantik di RT setempat. 
( Inget2... dia tahu kalo gw suka nulis blog ga' ya?, hahahahahahaha....ya, kalo kebaca, semoga aja dia bisa sedikit mikir dech. )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar