Kamu yang mungkin kujadikan udara bagiku...
walau hanya untuk sementara, kamu ada, kamu hadir...namun tak kuasa aku meraihmu... menangkap satu bentuk wujud aslimu....
Ini pun hanya bisa kutuangkan wujudmu dalam bentuk kata-kata, semua begitu bias...kamu bagai angin yang datang setiap saat, memporak- porandakan perasaanku, dikala semua begitu tenang...
Dan kemudian meninggalkanku tanpa satu jejak dan bayang yang mampu aku tangkap... kusimpan banyak cerita untuk berbagi denganmu nanti...hanya berbagi denganmu...inginku...inginku, saat hujan gerimis yang turun, dan berubah menjadi hujan yang membasahi tubuh kita...Berdua kita berlari, mencari tempat bernaung, berlindung dari siraman hujan, dipinggir jalan yang ramai, berdesak-desakan dibawah satu atap disebuah halte, dan kita berdempetan dengan yang lain, walau dingin terasa berhembus, namun terasa hangat dihati, berdua saling memandang, tertawa cekikikan tanpa suara, diantara orang-orang..lalu aku akan mengajak tanganmu untuk menampung air hujan...Menampung setiap tetesan-tetesan air hujan yang jatuh ke telapak tangan...Bagai sebuah symphony, yang mengalirkan satu lagu indah berdendang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar