Rabu, 03 April 2013

Cinta (Dia)

Dia (Cinta) selalu meleleh diantara jemari yang mencoba kencang menggenggam...
Dia (Cinta) bernama peleburan dosa-dosa 
Dia (Cinta) tidak akan pernah berhasil pada semua yang berawal atas keterpaksaan
Dia (Cinta) adalah hidangan surgawi yang terkadang kita terlalu tamak untuk melahapnya
Dia (Cinta) berseru mengekang atas nama kesopanan dan tatakrama
Dia (Cinta)  terkadang tumbuh dalam keterbelakangan pemikiran
Dia (Cinta) terkadang mengendap kala sepi mengingatkan jika kita butuh apa yang disebut sebagai keramaian
Dia (Cinta) berupa sapaan kecil hangat perhatian, meski terkadang hadir pada tempat yang salah
Dia (Cinta) selalu tidak bisa dikontrol kapan akan menerjang keangkuhan yang sepi bersendiri
Dia (Cinta) adalah impian akan menghabiskan sore bersama seseorang yang bersedia duduk mendampingi di beranda, Sambil menikmati secangkir kopi panas yang ditiup dan di sesap berdua...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar