Selasa, 02 April 2013

BREADLOCK by Tatyana

Tahukah Anda, PMS tidak cuma menyerang perempuan? Laki-laki juga bisa kena serangan Sindrom pre-menstrual itu. Beng pernah mengalaminya, boleh dibilang setiap bulan juga, dan Beng laki-laki.

Setiap bulan, pacarnya ngidam. Selama kurang-lebih seminggu bisa melahap segala jenis roti dan cake, tapi harus roti dan cake yang mesti diburunya terlebih dahulu. Bisa roti abon, yang dikejarnya ketempat tertentu penyedia roti berbulu itu. Bubar kantor roti abon. Setiap hari selama kurang lebih seminggu. roti abon. Bosen roti abon bisa Tiramisu dan harus Tiramisu-mousse full-cream di satu cafe tertentu. Selama kurang-lebih seminggu Tiramisu, Tiramisu, Tiramisu. Bosan Tiramisu bisa roti kornet disatu toko roti tertentu. Roti kornet, kornet,kornet...

Sehari gagal mendapatkan idam-idamannya, pacar Beng uring-uringan. Setiap hari lihat melihat pacarnya menggayang segala penganan manis-manis itu, meski hanya seminggu. Beng enek. Mereka jadi mudah bertengkar. Entah apa pokok pertengkaran itu, oleh sebab pacarnya uring-uringan atau Beng enek. Perkara Beng tidak mau menemani atau merasa Beng dinomorduakan rasanya terlalu berlebihan, karena sebetulnya Beng tidak keberatan. Kebiasaan itu sudah dipunyai pacarnya lama sebelum mereka berkenalan. Senyatanya jarang juga Beng bisa menjemput pacarnya pulang kantor karena tidak setiap hari keduanya bisa pulang teng-go, tepat waktu. Pacarnya sendiri tidak selalu merasa harus berdua Beng sementara Beng sendiri ogah harus menembus macet di mana-mana setiap petang hanya demi seiris bolu gulung rasa kopi atau sebatang long-john keju. Ujung-ujungnya, pacar Beng sering pulang sendirian demi memuaskan ngidam dan supaya Beng tidak enek.

Sampai suatu ketika pacar Beng ketagihan sup ikan. Di sebuah restoran di Hayam Wuruk. Berarti, tidak ada lagi sup ikan di lain tempat. Bayangkan, petang hari, harus mengarah ke hayam Wuruk hanya untuk sup ikan! Sekali sebulan masih oke. Setiap hari? hanya selama seminggu sekalipun? No way, Beng bilang!

Tapi pacar Beng adalah pacar Beng, dengan PMS-nya itu. Merasa tidak perlu berdua, cewek itu sanggup meluncur sendiri ke Hayam Wuruk, ke restoran sup ikan itu, setiap hari. Selama kurang lebih seminggu. Sampai bulan depannya. Sampai ketika giliran ngidam bulan berikutnya masih lama datang, sup ikan sudah kembali di kunjungi. Lebih dari sekali, dan malah berkali-kali. Beng bingung. Diluar urusan ngidam ini-itu sebulan sekali, pacarnya bukan tukang makan, dan sangat pantas selamanya dijatuhcintai. Manis, semanis roti-roti dan kue-kue kesukaannya, sama sekali tidak manja, tak pernah merasa semua-semua harus dilakukan bersama Beng.

Kecuali sup ikan. Aneh saja duduk sendirian di restoran, menghabiskan seekor ikan yang di sup, kata Beng suatu hari. pacarnya tanya, dimana anehnya. Orang makan sendirian dimana anehnya. Beng tidak bisa menjaawab. Rasanya dia yang seharusnya mendapat penjelasan, bukannya ganti harus menjaawab. Beng cuma heran. Dan rasa heran itu lalu berubah jadi marah ketika kemudian, berbulan kemudian, pacarnya mengaku sedang naksir. katanya, pada anak pemilik restoran di Hayam Wuruk itu. Bukannya pada sup ikan? tanya Beng bingung. Pacarnya ganti menunjukan muka bingung. untuk apa jatuh cinta pada sup ikan? 

"Tapi," ujar pacarnya menjelaskan, "it's just a fling." Bukan jatuh cinta mabuk kepayang yang bisa mengancam kelangsungan hubungan mereka berdua. Beng dengan pacarnya, bukan pacar Beng dengan anak pemilik restoran. Beng dengan pacarnya jelas pacaran. Pacar Beng dengan si sup ikan itu....apa? Fling. Fling? Berarti sudah resiprokal. Tindakan saling berbalas. Bukan hanya dilancarkan oleh satu pihak sementara pihak kedua berlagak pilon. bukan sekedar naksir.

"Cakep sekali sih!" kata pacarnya lagi. "Seperti Vic Zhou." Beng sungguh mati marah sekali. Bahwa pacarnya bisa sejujur dan seterus terang itu, sungguh mati juga Beng tak bisa berbuat apa-apa. Mau sekali Beng menganggap pacarnya itu kekanak-kanakan, merasa dah fling-fling-an mungkin hanya gara-gara tak pernah ditemani makan sup ikan paling enak disepanjang umurnya. Mau sekali Beng menganggap semua itu gara-gara PMS. Apa jadinya kalu dia tak memaklumi bawaan badan kaum Hawa? Bisa-bisa dia nanti disangka tidak menghargai perempuan! Lagi pula, apa sih sebenarnya fling itu? Huh!

Sup ikan atau manusia, ketika ditanya apakah urusan naksir itu akan berlanjut seterusnya setiap bulan, pacarnya hanya bilang tergantung. Witing tresno jalaran saka kulina kata orang jawa, kan? Cinta dimulai dari kebiasaan. Jadi Beng cuma punya dua pilihan: Menemani pacarnya makan sup ikan di restoran itu untuk menegaskan garis batas kepemilikan, karena dia sungguh tak ingin kehilangan pacarnya itu. Atau membiarkan sup ikan itu menjadi kebiasaan. yang bisa berubah menjadi cinta sungguhan.

tentu saja bukan cinta kepada sup ikan. Yang Beng pilih adalah menemani. Sampai enek. Enek mengantar pacarnya ke Hayam Wuruk, Enek lihat sup ikan, enek lihat pacar makan sup ikan, enek lihat anak pemilik restoran yang ternyata tenang-tenang saja mondar-mandir mengurus restorannya sambil sesekali menyapa pacar Beng dengan senyuman Vic Zhou-nya yang misterius. beng curiga jangan-jangan pacarnya dan anak pemilik sup ikan itu bersandiwara di depannya. Pacarnya tenang-tenang saja, senyum-senyum saja.

pacarnya tetap tersenyum-senyum ketika bulan berikutnya ganti mau makan roti gambang dari sebuah toko roti kuno. Seminggu, roti gambang yang berwarna coklat gelap bertabur sedikit wijen itu. Sesudah itu, bulan berikutnya, cake cokelat. Seminggu cake cokelat. Ujung-ujungnya Beng curiga pada semua toko roti, kafe, restoran, bahkan warung yang diburu pacarnya dibulan-bulan berikutnya demi memuaskan ngidam tiap bulan. Ujung-ujungnya lagi, curiga berubah jadi uring-uringan. Paling ujung dari yang terujung, uring-uringan jadi rutin setiap bulan, selama kurang-lebih seminggu, sambil terus membayangkan kapan pacarnya itu akan kembali pada sup ikannya setelah roti abon, Tiramisu-mousse, roti moka, cake cheese-Oreo, bolu gulung rasa kopi, bakwan Malang, roti gambang, long-john keju, roti kornet...
Apa namanya itu kalau bukan PMS? 

note : salah satu judul cerita di buku Single mom's day out karya Tatyana...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar