Jumat, 12 April 2013

Saat berbicara tanpa kiasan menjadi begitu rumit...


Sempat sesaat bengong lihat space kosong ini...
mungkin karena pemilihan dan pemilahan kalimat demi kalimat kali ini harus tepat...

Suatu waktu kamu pernah bilang "Jika mencintai aku adalah kesalahan, maka kamu tidak mau melakukan hal yang benar lagi" (are u seriously?)....apakah saat ini kita sedang melakukan sebuah kesalahan?....Apa mencintaimu berarti mencintai dua jiwa, karakter, sikap, perkataan dan perbuatan pada satu orang yang sama?....Lalu apa yang bisa saling kita janjikan? akan kemana kita melangkahkan ini? apakah hanya jadi cerita yang kita nikmati, simpan dan telan sendiri jika nantinya tidak berhasil. yahhh...setidaknya tidak ada yang pernah tahu...anggap saja sebagai satu bagian kehidupan, dimana waktu mengizinkan kita bertemu? apakah akan seperti itu?

kamu bilang "Apapun yang terjadi, tidak akan membuat saya pergi dari apa yang saya jalani saat ini, karena di sini tidak hanya ada saya sendiri bersama kepentingan saya sendiri"....Saya pun berkata dalam hati, saya tidak bisa memastikan apakah kamu masih mau tetap disini jika suatu hari saya akan katakan sebenarnya tentang saya? atau mungkin justru saya yang keburu pergi sebelum kamu sempat mendengar saya dan saya sempat meraba ceritamu?....Ahhh, saya tidak tahu lagi, dimana batasan yang pasti, sejak kamu bilang putuskan saja semua mutualisme yang tidak perlu dan bisa merusak apa yang sedang kamu jalani saat ini (kamu pasti mengerti apa yang saya maksudkan)...lalu mengapa justru kamu yang meminta saya pertama kali menjalani mutualisme ini, sedangkan selayaknya kita tidak diperkenankan untuk saling berhubungan?..

Lalu kamu bilang, "tentang kita, aku yakin tidak ada yang keberatan..ini bukan tentang kamu, tapi ini tentang saya dan orang - orang yang mimpinya ada bersama saya...terlalu banyak yang saya rasa, lihat dan dengar dan itu semua membuat saya merasa sangat bersalah meninggalkan mereka semua"...Buat saya ini tentang pencitraan diri, saya pun sedang, masih dan (terpaksa) harus begitu....Bukan sayang, sekali lagi keterpaksaan saya ini bukan tentang kamu..tapi ini tentang saya dan tentang apa yang saya sebut sebagai masa depan...mungkin kamu akan bertanya, kenapa harus terpaksa?....dan saya akan menjawab seperti jawabanmu, ini tidak akan mungkin di ceritakan dalam satu waktu bercerita dan bahkan butuh bergelas - gelas kopi untuk menghabiskan cerita saya, cerita kamu, dan semoga bukan menghabiskan cerita kita....karena sungguh, dalam ketidak tahuanku soal kebenaran, aku ingin bisa bersamamu....kenapa? aku akan ceritakan kenapa, saat kita bertemu kelak...dan, aku tidak sempurna sayang, aku tidak secantik pujianmu, aku tidak sebaik dugaanmu...tapi aku tidak seburuk dan serapuh perkiraan mu setelah membaca kalimat sebelum kalimat ini.....

kamu bilang "anyway my lovelife isn't that interesting....until i meet u..." aku terpaku berkali-kali membaca kata-katamu ini, aku merasa ada yang terlambat aku lakukan untuk tidak merusak dan menghancurkan perasaanmu...tapi aku sendiri (mungkin ego) tidak ingin perasaanku pun hancur kepadamu...

kamu bilang, "bicara denganku itu seolah berisi, tapi kosong...seolah kosong tapi berisi"... aku hanya meminta kebaikan tuhan, mau menggariskan langkah kita pada satu pertemuan, semoga ada bangku kosong di sebuah taman, tempat aku dan kamu bisa duduk berdampingan...tidak berkata apa-apa, hanya mungkin saling bergenggaman tangan...aku bilang "semoga kelak jika saat itu tiba, kamu doyan dengan rasa kopi pahit (karena aku sangat ingin menikmati secangkir kopi bersamamu)"...kamu menjawab "aku heran, kenapa bisa kepahitan bertahan ada didekatmu"...aku tersenyum membaca kalimat manismu barusan dan aku menjawab "kalau kamu mau kopi manis, gulanya ditabur saja di sendok yang kamu pakai"...lagi kamu membuatku tersenyum dengan jawaban "seperti kamu menaburi hatiku?".....Ohh, sayang...kenapa sangat terlambat kita dipertemukan, bukan...sungguh aku bukan menyesali pertemuan....namun aku hanya ingin merasakan kebebasan, termasuk kebebasan mencintai dan dicintai olehmu....

Semoga ... apa yang mempermainkan perasaan kita dalam bahagia beberapa waktu belakangan ini tidak akan pernah bisa menyakiti kita di rentang sisa waktu masa depan yang kita miliki...dan semoga kamu bertahan, seburuk apapun situasi didepan...aku pun akan tetap bertahan, untuk kamu..

However far away i will always love you...
However long i stay i will always love you...
Whatever word i say i will always love you...
I will always love you


Tidak ada komentar:

Posting Komentar